Makna Doa al-Baha
(Doa Sahur Romadhon)
Ungkapan dalam doa ini memiliki makna yang dalam, terutama dalam perspektif ahli hakikat. Berikut makna dari doa
اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه berdasarkan pendekatan makrifat:
1. Permohonan Cahaya Ilahi yang Paling Cemerlang
“بهائك” berarti keindahan atau cahaya Ilahi. “بأبهاه” berarti dengan bentuk paling cemerlang dari keindahan itu. Ini adalah permohonan agar Allah mengaruniakan cahaya-Nya yang paling murni dan terang ke dalam hati seorang hamba.
2. Tawassul kepada Cahaya Muhammad dan Keluarganya
Menurut ahli hakikat, cahaya yang paling cemerlang adalah Nur Muhammad dan Ahlulbaitnya. Oleh karena itu, doa ini bisa dimaknai sebagai permohonan melalui perantara mereka yang merupakan manifestasi tertinggi dari cahaya Ilahi.
3. Permohonan untuk Makrifat Tertinggi
Doa ini meminta makrifat (pengenalan) kepada Allah melalui manifestasi keindahan-Nya yang paling sempurna. Makrifat tertinggi hanya dapat diperoleh melalui limpahan cahaya yang berasal dari sumber keindahan itu sendiri.
4. Peningkatan Derajat Ruhani
Cahaya Ilahi adalah sarana untuk naik ke derajat yang lebih tinggi dalam perjalanan spiritual. Doa ini merupakan permohonan agar ruh manusia semakin mendekat kepada kesempurnaan Ilahi.
5. Koneksi dengan Sifat-Sifat Jamal dan Jalal
Dalam irfan (tasawuf), “Bahā’” adalah manifestasi sifat Jamal (keindahan) dan Jalal (keagungan) Allah. Permohonan ini berarti memohon pengaruh dari dua sifat tersebut dalam kehidupan seorang hamba.
6. Penerimaan Ilham Langsung dari Sumber Cahaya
Orang yang mendapatkan “بهاء” Allah, akan menerima ilham, kebijaksanaan, dan pemahaman yang tidak biasa. Doa ini mengandung permohonan untuk memperoleh ilmu laduni (ilmu langsung dari Allah).
7. Kesucian Jiwa dan Kebeningan Hati
Cahaya Ilahi hanya menyinari hati yang bersih. Doa ini juga merupakan permohonan agar hati dibersihkan dari kegelapan dosa dan kesesatan.
8. Keselamatan dari Kegelapan dan Fitnah Dunia
Dunia penuh dengan ujian yang dapat membutakan hati. Dengan meminta cahaya Allah yang paling terang, seorang hamba berharap untuk tidak terjerumus dalam kegelapan duniawi dan godaan setan.
9. Mendekati Maqam Ma’rifat Hakiki
Dalam irfan, ada maqam (tingkatan) makrifat yang semakin tinggi seiring dengan peningkatan cahaya Ilahi dalam diri seseorang. Doa ini meminta maqam tertinggi dari makrifat, yaitu penyaksian hakikat dengan pandangan hati.
10. Permohonan Tajalli Akbar (Manifestasi Terbesar Allah)
Dalam puncak perjalanan spiritual, seorang hamba bisa sampai kepada Tajalli Akbar, yaitu penyaksian kehadiran Allah dengan hakikatnya yang paling sempurna. Doa ini bisa dimaknai sebagai permohonan untuk mencapai maqam penyaksian itu.
Makna doa ini sangat dalam dalam perspektif hakikat dan makrifat Syiah. Ia bukan sekadar permintaan biasa, tetapi sebuah permohonan untuk bersatu dengan cahaya tertinggi yang bersumber dari Allah dan manifestasi-Nya yang paling sempurna.
Dalam Al-Qur’an, konsep
“بهائك بأبهاه” (keindahan-Mu dengan keindahan yang paling indah) bisa dikaitkan dengan beberapa ayat yang membahas tentang cahaya, keindahan, dan manifestasi tertinggi Allah. Berikut makna doa
اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه berdasarkan Al-Qur’an:
1. Cahaya Allah sebagai Sumber Segala Keindahan
“Allah adalah cahaya langit dan bumi…” (QS. An-Nur [24]: 35)
Ayat ini menunjukkan bahwa keindahan tertinggi adalah cahaya Ilahi, yang menjadi sumber segala bentuk cahaya dan keindahan lainnya di alam semesta.
2. Permohonan untuk Mendapatkan Cahaya Makrifat
“Dan barang siapa yang tidak diberi cahaya oleh Allah, maka dia tidak akan memiliki cahaya.” (QS. An-Nur [24]: 40)
Doa ini bisa dimaknai sebagai permintaan agar Allah memberi cahaya makrifat, yang merupakan bentuk keindahan tertinggi yang dapat diberikan kepada seorang hamba.
3. Manifestasi Keindahan Allah dalam Penciptaan
“Yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya dan memulai penciptaan manusia dari tanah.” (QS. As-Sajdah [32]: 7)
Allah menciptakan segala sesuatu dalam bentuk yang paling indah (احسن تقويم). Doa ini dapat dipahami sebagai permintaan untuk menyaksikan dan memahami keindahan tertinggi dalam ciptaan Allah.
4. Wajah Allah sebagai Manifestasi Keindahan Tertinggi
“Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya…” (QS. Al-Qasas [28]: 88) Dalam tafsir makrifat, “wajah” Allah di sini bisa diartikan sebagai manifestasi tertinggi dari keindahan dan hakikat-Nya. Doa ini bisa diartikan sebagai permohonan untuk mengenal dan mendekati wajah Allah yang abadi.
5. Keindahan di Surga sebagai Manifestasi Keindahan Allah
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahan (kenikmatan melihat Allah).” (QS. Yunus [10]: 26)
Menurut beberapa tafsir, “tambahan” dalam ayat ini adalah kesempatan untuk melihat keindahan Allah di akhirat, yang merupakan bentuk tertinggi dari “Bahā’” (keindahan-Nya).
6. Permohonan untuk Mengikuti Keindahan yang Diajarkan Wahyu
“Katakanlah: Milik siapakah keindahan langit dan bumi?…” (QS. Al-An’am [6]: 12)
Doa ini bisa dimaknai sebagai permintaan untuk selalu berada dalam jalan keindahan yang telah Allah tetapkan melalui wahyu-Nya.
7. Permohonan untuk Keindahan Akhlak yang Terbaik
“Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (QS. Al-A’raf [7]: 26)
Keindahan sejati bukan hanya dari aspek fisik, tetapi juga keindahan batin, terutama dalam bentuk akhlak mulia dan ketakwaan.
8. Cahaya di Hari Kiamat sebagai Simbol Keindahan Hakiki
“Pada hari ketika kamu melihat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka…” (QS. Al-Hadid [57]: 12)
Doa ini bisa dimaknai sebagai permohonan agar diberikan cahaya di dunia dan akhirat, yang merupakan simbol penerimaan rahmat dan keindahan Allah.
9. Permohonan untuk Mendapatkan Rahmat Allah
“Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (QS. Al-A’raf [7]: 156)
Rahmat Allah adalah manifestasi dari keindahan kasih sayang-Nya. Doa ini bisa dimaknai sebagai permintaan untuk merasakan rahmat yang paling sempurna dari Allah.
10. Keindahan Allah yang Tak Terbatas
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura [42]: 11)
Ayat ini menunjukkan bahwa keindahan Allah tidak bisa dibandingkan dengan makhluk mana pun. Dalam doa ini, seorang hamba memohon agar mendapatkan bagian dari keindahan Ilahi yang tak terbatas itu.
Kesimpulannya, doa
اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه
dalam perspektif Al-Qur’an bisa dimaknai sebagai permohonan untuk mendapatkan cahaya, makrifat, rahmat, dan keindahan tertinggi yang hanya berasal dari Allah.
Dalam hadis, konsep “بهائك بأبهاه” (keindahan-Mu dengan keindahan yang paling indah) berkaitan dengan cahaya, keindahan Ilahi, serta manifestasi spiritual tertinggi. Berikut makna doa
اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه berdasarkan hadis:
1. Allah Memiliki Keindahan yang Tak Tertandingi
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.”
(HR. Muslim, no. 91)
Doa ini mencerminkan permohonan untuk mendapatkan keindahan Ilahi yang merupakan manifestasi kasih sayang dan kebesaran-Nya.
2. Cahaya Allah adalah Sumber Segala Keindahan
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata:”Allah menciptakan cahaya Muhammad dari cahaya-Nya sendiri sebelum menciptakan makhluk lain.”
(Bihar al-Anwar, jil. 15, hlm. 24)
Keindahan tertinggi yang dimohon dalam doa ini dapat dikaitkan dengan Nur Muhammad, yang merupakan cahaya asal dari semua makhluk.
3. Cahaya Ahlulbait adalah Manifestasi Keindahan Ilahi
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku diciptakan dari cahaya Allah, dan Ali diciptakan dari cahayaku, dan seluruh umat mukmin diciptakan dari cahaya Ali.”
(Bihar al-Anwar, jil. 15, hlm. 12)
Makna doa ini bisa dikaitkan dengan tawassul kepada cahaya Ahlulbait, karena mereka adalah manifestasi keindahan Allah yang paling sempurna di dunia.
4. Keindahan Ilahi dalam Bentuk Akhlak yang Mulia
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”(HR. Malik, Ahmad, dan al-Hakim)
Permohonan “Bahā’” dalam doa ini bisa berarti meminta kesempurnaan akhlak Ilahi agar seorang hamba bisa menjadi refleksi dari keindahan Allah dalam perilaku dan kehidupan.
5. Nur (Cahaya) di Hari Kiamat
Rasulullah ﷺ bersabda:”Di hari kiamat, cahaya orang-orang beriman akan bersinar sesuai dengan kadar iman mereka.”
(HR. Tirmidzi, no. 2567)
Dalam doa ini, seorang hamba memohon agar diberi cahaya yang paling cemerlang di dunia dan akhirat, yang merupakan refleksi dari keimanan dan kedekatan kepada Allah.
6. Cahaya Wajah Allah sebagai Ganjaran Tertinggi di Surga
Rasulullah ﷺ bersabda:”Ketika ahli surga telah masuk ke dalam surga, Allah berfirman: ‘Apakah kalian menginginkan sesuatu yang lebih?’ Mereka berkata: ‘Bukankah Engkau telah membuat wajah kami bersinar, memasukkan kami ke dalam surga, dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Kemudian Allah menyingkap hijab-Nya, dan mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka cintai selain melihat wajah-Nya.”(HR. Muslim, no. 181)
Makna doa ini dapat dikaitkan dengan permohonan penyaksian keindahan Allah di surga, yang merupakan kenikmatan tertinggi bagi para mukmin.
7. Permohonan Cahaya yang Menyelamatkan dari Kegelapan Dunia
Imam Ali (as) berkata:”Jika cahaya makrifat bersinar dalam hati, maka hati itu akan terhubung dengan alam ketuhanan.”
(Nahjul Balaghah, Hikmah 349)
Doa ini bisa dimaknai sebagai permohonan agar hati diterangi oleh cahaya makrifat, sehingga bisa keluar dari kegelapan hawa nafsu dan kebodohan.
8. Cahaya Para Imam sebagai Petunjuk Jalan
Rasulullah ﷺ bersabda:”Bintang-bintang adalah pengaman bagi penduduk langit, dan Ahlulbaitku adalah pengaman bagi umatku.”
(HR. Al-Hakim dalam al-Mustadrak)
Cahaya Ilahi juga dimanifestasikan dalam para Imam dari Ahlulbait, yang berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia agar tidak tersesat dari jalan keindahan hakiki.
9. Permohonan Tajalli (Manifestasi) Ilahi dalam Hati
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata:”Hati seorang mukmin adalah tempat tajalli Allah.”
(Bihar al-Anwar, jil. 67, hlm. 25)
Doa ini juga bisa bermakna sebagai permintaan agar Allah menampakkan tajalli-Nya dalam hati seorang hamba, sehingga hatinya dipenuhi dengan cahaya keindahan-Nya.
10. Puncak Makrifat adalah Menyaksikan Keindahan Allah
Rasulullah ﷺ bersabda:”Kalian akan melihat Tuhan kalian sebagaimana kalian melihat bulan pada malam purnama, tanpa ada penghalang.”
(HR. Bukhari, no. 573)
Dalam pandangan irfan Syiah, ini bukan sekadar “melihat” secara fisik, tetapi penyaksian batin terhadap keindahan hakikat Allah. Doa ini bisa bermakna sebagai permohonan untuk mencapai maqam makrifat tertinggi, yaitu penyaksian langsung terhadap manifestasi Ilahi.
Jadi, doa اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه dalam perspektif hadis bisa dimaknai sebagai permohonan untuk mendapatkan cahaya Ilahi, makrifat, kesempurnaan akhlak, serta penyaksian terhadap keindahan hakiki Allah di dunia dan akhirat.
Dalam perspektif hadis Ahlulbait (as), doa اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه berkaitan dengan cahaya Ilahi, hakikat nur Muhammad dan Ahlulbait, serta manifestasi keindahan tertinggi Allah. Berikut makna berdasarkan hadis Ahlulbait:
1. Cahaya Allah dalam Nur Muhammad dan Ahlulbait
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata:”Allah menciptakan Muhammad dari cahaya-Nya, lalu dari cahaya Muhammad Dia menciptakan Ali, dan dari cahaya Ali Dia menciptakan Fatimah, Hasan, dan Husain. Kemudian dari cahaya mereka, Allah menciptakan seluruh alam semesta.”
(Bihar al-Anwar, jil. 15, hlm. 24)
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan untuk mendapatkan keindahan cahaya Ilahi yang pertama kali diciptakan, yaitu Nur Muhammad dan Ahlulbait.
2. Keindahan Allah yang Memancar dalam Para Imam
Imam Ali Zainal Abidin (as) berkata:
“Kami adalah wajah Allah yang dengannya Dia dipandang. Kami adalah mata Allah di antara hamba-hamba-Nya. Kami adalah cahaya Allah yang tidak akan pernah padam.”
(Tafsir al-Mizan, jil. 5, hlm. 157)
➡ Makna: Doa ini bisa dimaknai sebagai permohonan agar mengenal dan mengikuti cahaya para Imam, karena mereka adalah manifestasi keindahan Allah di dunia.
3. Makna Tajalli (Manifestasi Ilahi) dalam Hati
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata:”Jika cahaya makrifat masuk ke dalam hati seseorang, maka dia akan mengenal Allah dengan penglihatan hatinya.”
(Bihar al-Anwar, jil. 67, hlm. 25)
➡ Makna: Doa ini merupakan permintaan agar hati dipenuhi dengan cahaya makrifat dan bisa menyaksikan keindahan Ilahi secara langsung.
4. Cahaya di Hari Kiamat bagi Orang Beriman
Imam Muhammad Al-Baqir (as) berkata:”Di hari kiamat, wajah para mukmin akan bersinar dengan cahaya yang mereka bawa dari dunia ini.”
(Bihar al-Anwar, jil. 7, hlm. 205)
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permohonan untuk diberikan cahaya dan keindahan wajah di akhirat sebagai tanda iman yang sempurna.
5. Wajah Allah sebagai Manifestasi Keindahan Tertinggi
Imam Ali (as) berkata:”Kami adalah wajah Allah di bumi ini. Barang siapa mengenal kami, maka dia telah mengenal Allah.”
(Tafsir al-Shafi, jil. 3, hlm. 108)
➡ Makna: Doa ini bisa dimaknai sebagai permohonan untuk mengenali “wajah Allah”, yang dalam tafsir Ahlulbait berarti mengenal Imam yang ditunjuk oleh Allah sebagai manifestasi keindahan-Nya.
6. Permohonan Cahaya Hakiki yang Memandu ke Jalan Allah
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata:”Allah menciptakan kami dari cahaya-Nya. Barang siapa mengikuti kami, ia akan mendapat cahaya yang sama.”
(Bihar al-Anwar, jil. 26, hlm. 1)
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan untuk mendapatkan cahaya hakiki yang menuntun manusia ke jalan kebenaran.
7. Cahaya Hati yang Membawa Kebeningan Jiwa
Imam Ali (as) berkata:”Ketika hati seseorang telah dipenuhi dengan cahaya, maka dunia tidak lagi bisa menggelapkannya.”
(Nahjul Balaghah, Hikmah 349)
➡ Makna: Doa ini juga merupakan permohonan agar hati dipenuhi dengan cahaya keindahan Ilahi, sehingga tidak tergelincir dalam kegelapan duniawi.
8. Keindahan Akhlak sebagai Cerminan Keindahan Allah
Imam Hasan Al-Mujtaba (as) berkata:”Keindahan sejati seseorang terletak pada akhlaknya, bukan pada rupanya.”
(Bihar al-Anwar, jil. 78, hlm. 112)
➡ Makna: Doa ini juga bisa dimaknai sebagai permohonan untuk mendapatkan keindahan akhlak, karena akhlak yang baik adalah refleksi dari keindahan Allah.
9. Cahaya di Kubur dan di Alam Barzakh
Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata:”Orang yang hatinya dipenuhi cahaya makrifat di dunia akan bercahaya di dalam kuburnya.”
(Bihar al-Anwar, jil. 6, hlm. 261)
➡ Makna: Doa ini juga bisa bermakna sebagai permintaan agar diberi cahaya yang menyinari perjalanan di alam kubur dan akhirat.
10. Penyaksian Keindahan Allah sebagai Puncak Makrifat
Imam Ali (as) berkata:”Aku tidak pernah melihat sesuatu kecuali aku melihat Allah sebelum, sesudah, dan bersamanya.”
(Bihar al-Anwar, jil. 40, hlm. 40)
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permintaan untuk mencapai maqam makrifat tertinggi, yaitu melihat keindahan Allah dalam segala sesuatu.
Kesimpulan:
Dalam perspektif hadis Ahlulbait, doa اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه bisa dimaknai sebagai permohonan untuk:
✅ Mendapatkan cahaya Ilahi yang paling murni
✅ Mengenali dan mengikuti Nur Muhammad dan Ahlulbait
✅ Memperoleh makrifat tertinggi
✅ Memiliki keindahan akhlak yang sempurna
✅ Mendapatkan cahaya di dunia, kubur, dan akhirat
✅ Menyaksikan keindahan Allah dalam segala sesuatu
Makna doa ini sangat dalam dan berkaitan erat dengan konsep nur, makrifat, dan hakikat cahaya Ilahi dalam ajaran Ahlulbait.
Dalam tafsir para ulama, doa
اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه dapat dikaitkan dengan berbagai konsep dalam Al-Qur’an dan hadis yang menjelaskan keindahan Ilahi, cahaya Allah, serta manifestasi kesempurnaan-Nya. Berikut adalah makna doa ini menurut para mufasir:
1. Cahaya Allah sebagai Sumber Segala Keindahan
Tafsir Al-Mizan (Allamah Thabathabai): Dalam menafsirkan QS. An-Nur [24]: 35 (“Allah adalah cahaya langit dan bumi”), Allamah Thabathabai menjelaskan bahwa cahaya dalam ayat ini adalah manifestasi keindahan dan kesempurnaan mutlak Allah.
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar Allah menganugerahkan bagian dari cahaya-Nya, yang merupakan sumber segala keindahan.
2. Wajah Allah sebagai Manifestasi Keindahan Ilahi
Tafsir Kashaf (Zamakhsyari):
Dalam QS. Al-Qasas [28]: 88 (“Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya”), Zamakhsyari menafsirkan bahwa “wajah Allah” merujuk pada sifat dan manifestasi-Nya yang kekal.
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permintaan untuk mengenali dan mendekati wajah Allah yang abadi.
3. Keindahan Akhlak sebagai Cerminan Keindahan Allah
Tafsir Ruh al-Ma’ani (Al-Alusi):
Al-Alusi menafsirkan QS. Al-A’raf [7]: 26 (“Pakaian takwa itulah yang terbaik”) sebagai bentuk keindahan batin dan kesempurnaan jiwa.
➡ Makna: Doa ini bisa dimaknai sebagai permohonan agar hati dan akhlak dihiasi dengan keindahan Ilahi.
4. Cahaya Para Imam sebagai Pembimbing Umat
Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn (Al-Huwaizi):”Dalam menafsirkan QS. Al-Maidah [5]: 15 (“Sungguh telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan Kitab yang menjelaskan”), Al-Huwaizi mengutip hadis bahwa cahaya itu adalah Rasulullah dan Ahlulbaitnya.
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permohonan untuk mendapatkan bimbingan dari cahaya para Imam yang merupakan manifestasi keindahan Allah.
5. Keindahan Surga sebagai Manifestasi Bahā’ Allah
Tafsir Al-Kabir (Fakhruddin Ar-Razi):
Dalam QS. Yunus [10]: 26 (“Bagi orang-orang yang berbuat baik ada pahala yang terbaik dan tambahan”), Ar-Razi menafsirkan “tambahan” sebagai kenikmatan melihat keindahan Allah di surga.
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permohonan untuk menyaksikan keindahan Ilahi yang merupakan puncak kenikmatan di akhirat.
6. Makrifat sebagai Cahaya dalam Hati
Tafsir As-Safi (Al-Faidh Al-Kasyani):
Dalam menafsirkan QS. Az-Zumar [39]: 22 (“Maka apakah orang yang hatinya dibuka oleh Allah untuk Islam, lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya…”), Al-Kasyani menekankan bahwa makrifat adalah cahaya yang menerangi hati manusia.
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permintaan agar hati diterangi oleh cahaya makrifat dan hikmah Ilahi.
7. Cahaya di Hari Kiamat sebagai Ganjaran Iman
Tafsir Al-Mizan (Allamah Thabathabai): Dalam QS. Al-Hadid [57]: 12 (“Pada hari ketika kamu melihat orang-orang mukmin, cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka”), dijelaskan bahwa cahaya ini adalah hasil dari iman dan amal saleh di dunia.
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permohonan untuk mendapatkan cahaya yang menyelamatkan di dunia dan akhirat.
8. Tajalli Allah dalam Hati Orang Mukmin
Tafsir Bihar al-Anwar (Allamah Al-Majlisi): Al-Majlisi menafsirkan hadis tentang “Allah akan menyingkap hijab-Nya bagi para mukmin di surga” sebagai bentuk tajalli Ilahi dalam hati mereka.
➡ Makna: Doa ini bisa dimaknai sebagai permintaan agar Allah menampakkan tajalli (manifestasi) keindahan-Nya dalam hati seorang hamba.
9. Keindahan Ilahi dalam Alam Semesta
Tafsir Al-Mizan (Allamah Thabathabai): Dalam menafsirkan QS. As-Sajdah [32]: 7 (“Yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya”), dijelaskan bahwa setiap ciptaan Allah adalah manifestasi dari keindahan-Nya.
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar mampu menyaksikan keindahan Allah dalam seluruh ciptaan-Nya.
10. Cahaya dan Kesempurnaan dalam Shalat
Tafsir As-Siraj (Al-Qusyairi):
Dalam menafsirkan QS. Al-Baqarah [2]: 2 (“Itulah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa”), Al-Qusyairi menghubungkannya dengan sholat sebagai sumber cahaya batin.
➡ Makna: Doa ini bisa dimaknai sebagai permintaan agar shalat dan ibadah menjadi sumber cahaya keindahan yang menyempurnakan jiwa.
Kesimpulan
Dalam tafsir para mufasir, doa
اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه dapat dimaknai sebagai permohonan:
✅ Mendapatkan cahaya Ilahi yang merupakan sumber segala keindahan
✅ Mengenali wajah Allah dan manifestasi keindahan-Nya dalam para Imam
✅ Memiliki akhlak yang mencerminkan keindahan Allah
✅ Mendapatkan makrifat dan tajalli dalam hati
✅ Memperoleh cahaya yang menyelamatkan di dunia dan akhirat
✅ Menyaksikan keindahan Allah di surga sebagai puncak kebahagiaan
Makna doa ini sangat mendalam dan berkaitan erat dengan hakikat keindahan Allah, cahaya spiritual, dan makrifat dalam pandangan para mufasir.
Dalam perspektif mufasir Syiah, doa اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه dapat dikaitkan dengan cahaya Ilahi, makrifat, manifestasi keindahan Allah, dan hubungan dengan Ahlulbait (as). Berikut makna berdasarkan tafsir para mufasir Syiah:
1. Cahaya Allah sebagai Sumber Keindahan Mutlak
Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan) – QS. An-Nur [24]: 35
“Allah adalah cahaya langit dan bumi.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan untuk mendapatkan cahaya Allah yang merupakan sumber segala keindahan dan kesempurnaan.
2. Manifestasi Keindahan Allah dalam Wajah-Nya
Syaikh Al-Faidh Al-Kasyani (Tafsir As-Safi) – QS. Al-Qasas [28]: 88
“Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya.”
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permohonan untuk mengenali wajah Allah, yang dalam tafsir Ahlulbait merujuk pada manifestasi Ilahi dalam para Imam (as).
3. Keindahan Akhlak sebagai Refleksi Ilahi
Allamah Al-Majlisi (Bihar al-Anwar) – QS. Al-A’raf [7]: 26
“Pakaian takwa itulah yang terbaik.”
➡ Makna: Doa ini bisa dimaknai sebagai permohonan agar dihiasi dengan akhlak Ilahi, karena keindahan sejati ada dalam kesempurnaan moral.
4. Cahaya Para Imam sebagai Petunjuk Jalan Allah
Syaikh Al-Huwaizi (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn) – QS. Al-Maidah [5]: 15
“Sungguh telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan Kitab yang menjelaskan.”
➡ Makna: Dalam tafsir Syiah, cahaya di ayat ini merujuk kepada Rasulullah dan Ahlulbaitnya. Doa ini bisa diartikan sebagai permohonan untuk mendapatkan bimbingan dari cahaya para Imam (as).
5. Keindahan Ilahi yang Tampak di Surga
Fakhruddin At-Turayhi (Tafsir Majma’ Al-Bayan) – QS. Yunus [10]: 26
“Bagi orang-orang yang berbuat baik ada pahala yang terbaik dan tambahan.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan untuk mendapatkan kenikmatan tertinggi di surga, yaitu menyaksikan keindahan Allah secara spiritual.
6. Cahaya Makrifat dalam Hati Orang Mukmin
Syaikh Al-Faidh Al-Kasyani (Tafsir As-Safi) – QS. Az-Zumar [39]: 22
“Maka apakah orang yang hatinya dibuka oleh Allah untuk Islam, lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya…”
➡ Makna: Doa ini bisa dimaknai sebagai permohonan agar hati dipenuhi dengan cahaya makrifat, sehingga dapat mengenal keindahan Allah secara mendalam.
7. Cahaya di Hari Kiamat sebagai Ganjaran Iman
Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan) – QS. Al-Hadid [57]: 12
“Pada hari ketika kamu melihat orang-orang mukmin, cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.”
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permohonan agar diberikan cahaya yang menyelamatkan di dunia dan akhirat.
8. Tajalli Allah dalam Hati Hamba-Nya
Allamah Al-Majlisi (Bihar al-Anwar) – Hadis tentang Tajalli Allah
“Allah akan menyingkap hijab-Nya bagi para mukmin di surga.”
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permintaan agar Allah menampakkan tajalli (manifestasi) keindahan-Nya dalam hati seorang hamba.
9. Keindahan Allah dalam Alam Semesta
Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan) – QS. As-Sajdah [32]: 7
“Yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar bisa menyaksikan keindahan Allah dalam seluruh ciptaan-Nya.
10. Cahaya dalam Ibadah dan Shalat
Syaikh Al-Qummi (Tafsir Al-Qummi) – QS. Al-Baqarah [2]: 2
“Itulah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”
➡ Makna: Doa ini bisa dimaknai sebagai permintaan agar shalat dan ibadah menjadi sumber cahaya keindahan spiritual.
Kesimpulan
Dalam tafsir mufasir Syiah, doa
اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه bermakna:
✅ Mendapatkan cahaya Ilahi sebagai sumber segala keindahan
✅ Mengenali wajah Allah yang dimanifestasikan dalam para Imam (as)
✅ Memiliki akhlak yang mencerminkan keindahan Ilahi
✅ Mendapatkan makrifat dan tajalli dalam hati
✅ Memperoleh cahaya yang menyelamatkan di dunia dan akhirat
✅ Menyaksikan keindahan Allah di surga sebagai puncak kenikmatan
Makna doa ini dalam tafsir Syiah sangat mendalam dan berkaitan erat dengan nur, makrifat, serta hubungan manusia dengan Ahlulbait dan Allah.
Dalam perspektif ahli makrifat dan hakikat, doa اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه adalah permohonan untuk menyerap cahaya keindahan Ilahi yang paling sempurna, yang berhubungan dengan hakikat nur Muhammad (saw), manifestasi Ilahi, dan realitas spiritual tertinggi. Berikut adalah 10 makna utama dari doa ini menurut para arif dan ahli hakikat Syiah:
1. Keindahan Ilahi sebagai Tajalli Tertinggi
Ibnu Arabi & Sayyid Haidar Amuli (Sufisme dan Irfan Syiah)
“Keindahan Allah adalah tajalli (manifestasi) dari Zat-Nya, yang terwujud dalam segala sesuatu, tetapi hanya dikenali oleh hati yang telah tercerahkan.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar hati mampu menyaksikan keindahan Ilahi dalam segala aspek wujud.
2. Nur Muhammad sebagai Sumber Keindahan Ilahi
Allamah Sayyid Haydar Amuli (Tafsir Haqq al-Yaqin)
“Allah menciptakan cahaya Muhammad dari cahaya-Nya sendiri, dan dari cahaya Muhammad segala sesuatu diciptakan.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan untuk mendapatkan bagian dari cahaya nur Muhammad, yang merupakan manifestasi keindahan Allah yang paling sempurna.
3. Manifestasi Asma’ul Husna dalam Diri Hamba
Syaikh Mahmud Shabistari (Gulshan-i Raz)
“Cahaya Ilahi termanifestasi dalam setiap asma (nama) dan sifat-Nya, dan manusia sempurna adalah cerminan dari semua asma itu.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar nama-nama dan sifat-sifat Allah menjadi nyata dalam diri hamba, sehingga dia menjadi cerminan keindahan-Nya.
4. Keindahan Makrifat yang Membuka Hijab
Mulla Sadra (Tafsir Asrar al-Ayat)
“Makrifat yang sejati adalah melihat Allah tanpa perantara, bukan sekadar memahami-Nya dengan akal.”
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permohonan agar diberikan makrifat yang menyingkap hijab antara hamba dan Tuhan.
5. Cahaya Ilahi dalam Ruh dan Hati
Sayyid Ibn Thawus (Misbāh al-Zā’ir)
“Cahaya Allah dalam hati seorang arif lebih terang daripada cahaya matahari di dunia ini.”
➡ Makna: Doa ini bisa dimaknai sebagai permohonan agar ruh dan hati dipenuhi dengan cahaya hakikat Ilahi, yang menerangi jalan menuju-Nya.
6. Keindahan Allah yang Dirasakan di Dunia dan Akhirat
Syaikh Al-Kashani (Misbah al-Hidayah)
“Orang yang mencapai makrifat sejati tidak akan menunggu keindahan Allah di akhirat, karena ia telah melihatnya di dunia ini.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar dapat menyaksikan dan merasakan keindahan Ilahi di dunia sebelum melihatnya di akhirat.
7. Penyaksian Hakikat Nurani Rasulullah dan Ahlulbait
Allamah Bahr al-Ulum (Risalah Nuraniyah)
“Nur Muhammad dan Ahlulbait adalah cermin yang memantulkan cahaya Ilahi ke seluruh alam.”
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permintaan agar mampu menyaksikan hakikat nur Muhammad dan Ahlulbait, yang merupakan cahaya keindahan Allah di alam wujud.
8. Fana dalam Keindahan Allah (Fana’ Fillah)
Syaikh Ibn Abi Jumhur (Al-Mujli)
“Puncak perjalanan spiritual adalah fana (melebur) dalam keindahan Allah, sehingga hamba tidak melihat apa pun selain Dia.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan untuk mencapai maqam fana’ fillah, di mana diri dan keinginan pribadi lenyap dalam keindahan mutlak Allah.
9. Hakikat Surga adalah Keindahan Ilahi
Syaikh Al-Ahsai (Tafsir al-Fawaid al-Makkiyah)
“Surga sejati bukanlah taman dan istana, tetapi penyaksian keindahan Allah tanpa hijab.”
➡ Makna: Doa ini bisa diartikan sebagai permohonan agar diberikan surga hakiki, yaitu melihat dan menyatu dengan keindahan Allah.
10. Cahaya yang Menyinari Alam Barzakh dan Kiamat
Imam Khomeini (Misbah al-Hidayah ila al-Khilafah wa al-Wilayah)
“Setiap amal dan niat yang dilakukan dengan ikhlas akan menjadi cahaya yang menerangi jalan menuju Allah di dunia, kubur, dan kiamat.”
➡ Makna: Doa ini bisa dimaknai sebagai permintaan agar cahaya Ilahi menjadi penerang di setiap fase kehidupan, dari dunia hingga akhirat.
Kesimpulan:
Menurut ahli makrifat dan hakikat, doa اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه memiliki makna yang sangat dalam dan berkaitan dengan pencapaian spiritual tertinggi, yaitu:
✅ Menyaksikan tajalli (manifestasi) keindahan Allah
✅ Memahami dan mengalami hakikat Nur Muhammad dan Ahlulbait
✅ Menjadi cerminan asma dan sifat Allah
✅ Menembus hijab dan mencapai makrifat sejati
✅ Melebur (fana’) dalam keindahan Allah
✅ Mendapatkan surga hakiki berupa penyaksian Allah tanpa hijab
Doa ini bukan sekadar permohonan keindahan fisik atau duniawi, tetapi sebuah perjalanan menuju hakikat keindahan Ilahi yang abadi.
Dalam perspektif ahli hakikat Syiah, doa اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه adalah permohonan untuk merasakan, menyerap, dan bersatu dengan manifestasi tertinggi dari keindahan Ilahi. Berikut adalah 10 makna utama doa ini menurut ahli hakikat Syiah:
1. Cahaya Bahā’ Allah sebagai Manifestasi Tertinggi
Sayyid Haidar Amuli (Irfan Syiah)
“Keindahan Ilahi (Bahā’ Allah) adalah pancaran cahaya-Nya yang menjadi sumber segala yang ada.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar hati menerima pancaran langsung dari cahaya Bahā’ Allah, yang merupakan manifestasi paling sempurna dari-Nya.
2. Nur Muhammad sebagai Puncak Keindahan Ilahi
Allamah Bahr al-Ulum
“Segala sesuatu berasal dari Nur Muhammad, karena ia adalah bentuk paling sempurna dari keindahan Allah.”
➡ Makna: Doa ini adalah permintaan untuk mencapai hakikat Nur Muhammad, yang merupakan sumber segala keindahan dan kesempurnaan Ilahi.
3. Hakikat Imam sebagai Tajalli Keindahan Allah
Syaikh Ahmad Al-Ahsai
“Para Imam adalah manifestasi asma dan sifat Allah; mereka adalah wajah-Nya yang terlihat di alam semesta.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar dapat mengenali dan menyatu dengan cahaya para Imam (as) sebagai refleksi Bahā’ Allah.
4. Makrifat Hakiki sebagai Puncak Keindahan
Mulla Sadra (Hikmah Muta’aliyah)
“Keindahan sejati bukanlah yang tampak oleh mata, melainkan yang disaksikan oleh ruh yang telah mencapai makrifat sejati.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar diberikan makrifat yang membuka tabir antara hamba dan keindahan mutlak Allah.
5. Hakikat Surga adalah Penyaksian Keindahan Allah
Imam Khomeini (Misbah al-Hidayah)
“Surga sejati bukanlah taman dan istana, tetapi perjumpaan dengan keindahan Allah tanpa hijab.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan untuk memperoleh surga hakiki, yaitu menyaksikan keindahan Ilahi dalam kondisi ruhani yang tertinggi.
6. Fana dalam Keindahan Allah (Fana’ Fillah)
Sayyid Ibn Thawus
“Puncak perjalanan spiritual adalah lenyap dalam cahaya Allah, hingga yang tersisa hanya keindahan-Nya yang abadi.”
➡ Makna: Doa ini adalah permintaan agar diri melebur dalam keindahan Allah dan mencapai fana’ fillah.
7. Keindahan yang Menyinari Alam Barzakh dan Kiamat
Allamah Al-Majlisi (Bihar al-Anwar)
“Setiap amal yang ikhlas menjadi cahaya yang akan menerangi jalan seorang hamba di alam barzakh dan Mahsyar.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar cahaya Bahā’ Allah menerangi perjalanan ruh dari dunia, barzakh, hingga Mahsyar.
8. Keindahan dalam Shalat dan Ibadah
Syaikh Al-Faidh Al-Kasyani (Misbah al-Shari’ah)
“Ketika seorang hamba benar-benar hadir dalam shalat, ia akan merasakan keindahan Allah dalam setiap detiknya.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar ibadah menjadi jalan untuk menyaksikan dan mengalami keindahan Ilahi secara langsung.
9. Keindahan dalam Ciptaan sebagai Tajalli Allah
Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan)
“Alam semesta adalah cermin keindahan-Nya, tetapi hanya mereka yang memiliki basirah yang mampu melihatnya.”
➡ Makna: Doa ini adalah permintaan agar mampu menyaksikan keindahan Ilahi dalam setiap aspek kehidupan dan ciptaan-Nya.
10. Hakikat Tauhid dalam Keindahan Ilahi
Syaikh Al-Kashani
“Tauhid sejati adalah ketika seorang hamba hanya melihat Allah dalam segala sesuatu, tanpa terhalangi oleh bentuk dan nama.”
➡ Makna: Doa ini adalah permohonan agar dapat mencapai tauhid hakiki, di mana hanya keindahan Allah yang terlihat dalam segala aspek kehidupan.
Kesimpulan
Dalam perspektif ahli hakikat Syiah, doa اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه adalah perjalanan menuju keindahan mutlak Allah dengan makna berikut:
✅ Menyerap pancaran cahaya Bahā’ Allah sebagai sumber keindahan tertinggi
✅ Mengenali hakikat Nur Muhammad dan Imam sebagai refleksi keindahan Ilahi
✅ Menembus hijab makrifat untuk menyaksikan hakikat keindahan-Nya
✅ Mengalami surga hakiki berupa penyaksian langsung terhadap Allah
✅ Melebur (fana’) dalam keindahan-Nya hingga hanya Dia yang tersisa
Doa ini bukan sekadar permohonan untuk keindahan biasa, tetapi sebuah langkah menuju puncak spiritual, di mana seorang hamba dapat melihat, mengalami, dan menyatu dengan keindahan Allah yang mutlak.
Dalam perspektif ahli hakikat Syiah, doa اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه sering dikaitkan dengan pengalaman spiritual, penyaksian cahaya Ilahi, dan kisah para arif yang mencapai hakikat keindahan Allah. Berikut beberapa kisah dan cerita yang mencerminkan makna doa ini:
1. Rasulullah (saw) dalam Peristiwa Mi’raj
Ketika Rasulullah (saw) melakukan Isra dan Mi’raj, beliau sampai di Sidratul Muntaha dan menyaksikan cahaya Bahā’ Allah yang tak tertandingi.
✦ Rasulullah bersabda:
“Aku melihat cahaya yang tiada bandingannya, aku bertanya: Wahai Tuhanku, cahaya apakah ini? Allah berfirman: Ini adalah Nur-Ku, yang Aku anugerahkan kepada hamba-hamba-Ku yang mencintai-Ku.”
➡ Makna: Doa ini mencerminkan kerinduan Rasulullah untuk menyatu dengan cahaya Ilahi yang paling indah dalam perjalanan Mi’rajnya.
2. Imam Ali (as) dan Cahaya Keindahan Allah
Dalam Nahjul Balaghah, Imam Ali (as) berkata:”Aku melihat Allah sebelum aku melihat segala sesuatu, aku melihat-Nya setelah aku melihat segala sesuatu, dan aku melihat-Nya bersama segala sesuatu.”
Suatu ketika, seorang sahabat bertanya kepada Imam Ali (as):
“Wahai Amirul Mukminin, apakah engkau pernah melihat Tuhanmu?”
Imam menjawab:
“Bagaimana aku bisa menyembah sesuatu yang tidak aku lihat? Tetapi aku tidak melihat-Nya dengan mata ini, melainkan dengan mata hati yang penuh makrifat.”
➡ Makna: Imam Ali (as) telah mencapai penyaksian Bahā’ Allah, dan doa ini mencerminkan keinginan untuk mencapai tingkat makrifat tersebut.
3. Imam Ja’far Shadiq (as) dan Rahasia Doa Ini
Seorang murid bertanya kepada Imam Ja’far Shadiq (as):
“Wahai Imam, apakah keindahan Allah yang paling indah (Bahā’ Allah)?”
Imam menjawab:
“Itulah cahaya yang Allah ciptakan dari nur-Nya, lalu Dia titipkan kepada para wali-Nya. Barang siapa mencarinya dengan tulus, ia akan menemukan hakikat makrifat.”
➡ Makna: Doa ini adalah permintaan untuk mendapatkan nur Ilahi yang diwariskan kepada para Imam (as) sebagai tajalli keindahan-Nya.
4. Kisah Salman Al-Farisi: Cahaya yang Bersinar dalam Hati
Salman Al-Farisi, sahabat setia Rasulullah (saw) dan Imam Ali (as), suatu hari berdoa dengan penuh ketulusan:”Ya Allah, bukakanlah hijab antara aku dan keindahan-Mu.”
Dalam mimpinya, ia melihat Rasulullah (saw) bersabda:
“Salman, engkau telah meminta sesuatu yang besar. Cahaya keindahan Allah tidak diberikan kecuali kepada mereka yang hatinya telah suci.”
Sejak saat itu, Salman mencapai maqam makrifat yang tinggi. Hatinya dipenuhi dengan nur Ilahi, dan ia menjadi salah satu manusia paling arif pada masanya.
➡ Makna: Doa ini adalah permintaan untuk menyaksikan cahaya Ilahi secara langsung dalam hati.
5. Perjumpaan Syaikh Bahā’uddin Amuli dengan Cahaya Ilahi
Seorang arif besar Syiah, Syaikh Bahā’uddin Amuli, suatu hari bertanya kepada gurunya:
“Bagaimana seseorang bisa melihat keindahan Allah?”
Gurunya menjawab:
“Sucikan dirimu, lepaskan nafsu duniamu, lalu berdoalah dengan penuh keyakinan. Cahaya-Nya akan datang kepadamu.”
Suatu malam, setelah bertahun-tahun beribadah dan berdoa, Syaikh Bahā’uddin mengalami pengalaman ruhani di mana ia melihat cahaya yang tidak dapat digambarkan oleh kata-kata. Ia pun berkata:
“Inilah yang disebut Bahā’ Allah, cahaya yang tidak pernah padam.”
➡ Makna: Doa ini adalah kunci untuk mencapai pengalaman ruhani yang tinggi.
6. Imam Al-Mahdi (af) dan Cahaya Bahā’ Allah
Dikisahkan dalam riwayat bahwa ketika Imam Mahdi (af) muncul, bumi akan dipenuhi dengan cahaya Ilahi:
“Saat Imam Mahdi (af) datang, bumi akan diterangi dengan nur Allah, dan setiap mukmin akan melihat cahaya keindahan-Nya dalam hatinya.”
Banyak ulama berpendapat bahwa doa ini adalah salah satu doa yang dapat mendekatkan seseorang kepada Imam Mahdi (af), karena ia adalah manifestasi keindahan Allah di akhir zaman.
➡ Makna: Doa ini bisa menjadi permohonan untuk bertemu Imam Mahdi (af) dan menyaksikan keindahan Ilahi yang akan memenuhi bumi.
7. Kisah Syekh Mufid: Keajaiban Doa Bahā’ Allah
Suatu hari, Syekh Mufid, ulama besar Syiah, bermimpi bertemu dengan Imam Mahdi (af). Dalam mimpi itu, Imam berkata kepadanya:
“Jika engkau ingin mendapatkan ilmu hakiki, maka mohonlah kepada Allah dari keindahan-Nya yang paling indah.”
Ketika ia bangun, ia mulai membaca doa ini:
اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه
Beberapa waktu kemudian, pintu-pintu ilmu dan makrifat terbuka dalam dirinya, dan ia menjadi salah satu ulama terbesar dalam sejarah Islam.
➡ Makna: Doa ini dapat membuka hikmah dan ilmu yang tersembunyi dalam ruh seorang hamba.
Kesimpulan
Dari kisah-kisah ini, doa
اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه memiliki makna yang sangat dalam:
✅ Memohon cahaya Bahā’ Allah, yang merupakan manifestasi tertinggi dari keindahan-Nya
✅ Menyaksikan hakikat Nur Muhammad dan para Imam (as) sebagai cermin keindahan Ilahi
✅ Menggapai makrifat tertinggi, di mana hati terbuka untuk melihat keindahan-Nya secara langsung
✅ Menjadi bagian dari mereka yang akan menyaksikan cahaya Ilahi di zaman Imam Mahdi (af)
Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa doa ini bukan sekadar permohonan biasa, tetapi sebuah kunci untuk membuka tabir keindahan Ilahi yang hanya dapat dirasakan oleh hati yang telah suci dan dipenuhi dengan makrifat.
Manfaat dan Doa
“اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه” dalam Perspektif Ahli Hakikat Syiah
Doa ini bukan sekadar rangkaian kata, tetapi kunci menuju penyaksian keindahan Ilahi, yang membawa manfaat luar biasa bagi ruh dan perjalanan spiritual seseorang.
✨ Manfaat Doa
“اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه” ✨
1️⃣ Mendekatkan diri kepada Allah dengan keindahan-Nya
→ Doa ini membantu seseorang merasakan kehadiran Allah yang lebih dalam dalam hidupnya.
2️⃣ Membuka hijab makrifat dan menyaksikan tajalli Ilahi
→ Menurut para arif, doa ini bisa menjadi wasilah untuk melihat keindahan Allah dalam segala sesuatu.
3️⃣ Mendapatkan cahaya nur Muhammad dan Ahlulbait (as)
→ Nur Muhammad (saw) dan para Imam (as) adalah tajalli tertinggi dari Bahā’ Allah, dan doa ini adalah permohonan untuk menyerap cahaya mereka.
4️⃣ Menghilangkan kesedihan dan kegelisahan hati
→ Cahaya Ilahi membawa ketenangan batin, sehingga seseorang yang istiqamah membaca doa ini akan merasa lebih damai dan tenang.
5️⃣ Menyinari hati dengan cahaya tauhid dan hakikat ibadah
→ Imam Ja’far Shadiq (as) berkata:
“Hati yang diterangi cahaya Allah tidak akan pernah merasa gelap, bahkan dalam kesendirian.”
6️⃣ Membantu mencapai fana’ fillah (melebur dalam Allah)
→ Doa ini bisa membantu seseorang mencapai maqam spiritual tertinggi, yaitu merasakan bahwa dirinya hanyalah cerminan dari keindahan Allah.
7️⃣ Mendapatkan ilham dan hikmah Ilahi
→ Menurut kisah Syekh Mufid, doa ini bisa membuka hikmah yang tersembunyi dalam hati seorang pencari kebenaran.
8️⃣ Menjadi penerang dalam alam barzakh dan kiamat
→ Para ulama mengatakan bahwa cahaya Bahā’ Allah yang dimohon dalam doa ini akan menjadi nur yang menerangi jalan seseorang setelah kematian.
9️⃣ Menarik keberkahan dan perlindungan dari bala
→ Doa ini dapat menjadi perisai spiritual bagi seseorang agar terhindar dari kesulitan dan keburukan.
🔟 Mempercepat perjumpaan dengan Imam Mahdi (af)
→ Imam Mahdi (af) adalah manifestasi keindahan Ilahi di dunia ini. Membaca doa ini dengan ikhlas dan penuh harapan bisa menjadi cara untuk lebih dekat dengannya.
🕊️ Doa “اللهم إني أسألك من بهائك بأبهاه” dan Cara Mengamalkannya
🌙 Cara Mengamalkan Doa Ini:
1️⃣ Bacalah doa ini setelah shalat tahajud atau shalat wajib (minimal 3x atau 7x).
2️⃣ Sertakan niat untuk mendapatkan cahaya Ilahi dalam hati.
3️⃣ Bacalah dengan penuh keikhlasan dan perasaan cinta kepada Allah.
4️⃣ Gabungkan dengan shalawat kepada Nabi Muhammad dan Ahlulbait (as) untuk keberkahan yang lebih besar.
💡 Kesimpulan
✅ Doa ini membuka pintu makrifat dan cahaya Ilahi dalam hati.
✅ Menghilangkan kesedihan, kecemasan, dan kegelapan hati.
✅ Mendekatkan seseorang kepada Imam Mahdi (af) dan penyaksian hakikat Ilahi.
✅ Menjadi penerang di dunia, barzakh, dan akhirat.
✅ Mengantarkan seorang hamba kepada fana’ fillah dan hakikat tauhid.
Doa ini sangat istimewa karena memohon kepada Allah dengan keindahan-Nya yang paling tinggi, sehingga bisa menjadi wasilah bagi seseorang untuk menyaksikan cahaya Allah dalam hidupnya.
Doa Lengkap Albaha; (Doa Imam Muhammad AlBaqir waktu sahur
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىمُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﺑَﻬَﺎﺋِﻚَ ﺑِﺄَﺑْﻬَﺎﻩُ ,
ﻭَ ﻛُﻞُّ ﺑَﻬَﺎﺋِﻚَ ﺑَﻬِﻲٌّ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﺒَﻬَﺎﺋِﻚَ ﻛُﻠِّﻪِ . ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﺟَﻤَﺎﻟِﻚَ ﺑِﺄَﺟْﻤَﻠِﻪِ ,
ﻭَ ﻛُﻞُّ ﺟَﻤَﺎﻟِﻚَ ﺟَﻤِﻴْﻞٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﺠَﻤَﺎﻟِﻚَ ﻛُﻠِّﻪِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﺟَﻼَﻟِﻚَ ﺑِﺄَﺟَﻠِّﻪِ ,ﻭَ ﻛُﻞُّ ﺟَﻼَﻟِﻚَ ﺟَﻠِﻴْﻞٌٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﺠَﻼَﻟِﻚَ ﻛُﻠِّﻪِ . ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻋَﻈَﻤَﺘِﻚَ ﺑِﺄَﻋْﻈَﻤِﻬَﺎ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻋَﻈَﻤَﺘِﻚَ ﻋَﻈِﻴْﻤَﺔٌ ,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻌَﻈَﻤَﺘِﻚَ ﻛُﻠِّﻬَﺎ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻧُﻮْﺭِﻙَ ﺑِﺄَﻧْﻮَﺭِﻩِ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻧُﻮْﺭِﻙَ ﻧَﻴِّﺮٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻨُﻮْﺭِﻙَ ﻛُﻠِّﻪِ .
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﺑِﺄَﻭْﺳَﻌِﻬَﺎ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻭَﺍﺳِﻌَﺔٌٌ ,ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻛُﻠِّﻬَﺎ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻧُﻮْﺭِﻙَ ﺑِﺄَﻧْﻮَﺭِﻩِ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻧُﻮْﺭِﻙَ ﻧَﻴِّﺮٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻨُﻮْﺭِﻙَ ﻛُﻠِّﻪِ .
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﺑِﺄَﻭْﺳَﻌِﻬَﺎ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻭَﺍﺳِﻌَﺔٌٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻚَ ﻛُﻠِّﻬَﺎ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﺃَﺳْﻤَﺎﺋِﻚَ ﺑِﺄَﻛْﺒَﺮِﻫَﺎ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﺃَﺳْﻤَﺎﺋِﻚَ ﻛَﺒِﻴْﺮَﺓٌٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﺄَﺳْﻤَﺎﺋِﻚَ ﻛُﻠِّﻬَﺎ . ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻋِﺰَّﺗِﻚَ ﺑِﺄَﻋَﺰِّﻫَﺎ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻋِﺰَّﺗِﻚَ ﻋَﺰِﻳْﺰَﺓٌٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻌِﺰَّﺗِﻚَ ﻛُﻠِّﻬَﺎ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻣَﺸِﻴْﺌَﺘِﻚَ ﺑِﺄَﻣْﻀَﺎﻫَﺎ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻣَﺸِﻴْﺌَﺘِﻚَ ﻣَﺎﺿِﻴَﺔٌٌ ,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻤَﺸِﻴْﺌَﺘِﻚَ ﻛُﻠِّﻬَﺎ .
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻗُﺪْﺭَﺗِﻚَ ﺑِﺎﻟْﻘُﺪْﺭَﺓِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺍﺳْﺘَﻄَﻠْﺖَ ﺑِﻬَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻗُﺪْﺭَﺗِﻚَ ﻣُﺴْﺘَﻄِﻴْﻠَﺔٌٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻘُﺪْﺭَﺗِﻚَ ﻛُﻠِّﻬَﺎ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻋِﻠْﻤِﻚَ ﺑِﺄَﻧْﻔَﺬِﻩِ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻋِﻠْﻤِِﻚَ ﻧَﺎﻓِﺬٌٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻌِﻠْﻤِﻚَ ﻛُﻠِّﻪِ .
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻗَﻮْﻟِِﻚَ ﺑِﺄَﺭْﺿَﺎﻩُ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻗَﻮْﻟِِﻚَ ﺭَﺿِﻲٌّ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻘَﻮْﻟِِﻚَ ﻛُﻠِّﻪ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻣَﺴَﺎﺋِﻠِﻚَ ﺑِﺄَﺣَﺒِّﻬَﺎ ﺇِﻟَﻴْﻚَ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻣَﺴَﺎﺋِﻠِﻚَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﺣَﺒِﻴْﺒَﺔٌٌ ,ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻤَﺴَﺎﺋِﻠِﻚَ ﻛُﻠِّﻬَﺎ .ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮَﻓِﻚَ ﺑِﺄَﺷْﺮَﻓِﻪِِ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﺷَﺮَﻓِﻚَ ﺷَﺮِﻳْﻒٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﺸَﺮَﻓِﻚَ ﻛُﻠِّﻪِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﺳُﻠْﻄَﺎﻧِﻚَ ﺑِﺄَﺩْﻭَﻣِﻪِ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﺳُﻠْﻄَﺎﻧِﻚَ ﺩَﺍﺋِﻢٌ ,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﺴُﻠْﻄَﺎﻧِﻚَ ﻛُﻠِّﻪِ .ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻣُﻠْﻜِﻚَ ﺑِﺄَﻓْﺨَﺮﻩِ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻣُﻠْﻜِﻚَ ﻓَﺎﺧِﺮٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻤُﻠْﻜِﻚَ ﻛُﻠِّﻪِ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻋُﻠُﻮِّﻙَ ﺑِﺄَﻋْﻼَﻩُ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻋُﻠُﻮِّﻙَ ﻋَﺎﻝٍ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻌُﻠُﻮِّﻙَ ﻛُﻠِّﻪِ .
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﻣَﻨِّﻚَ ﺑِﺄَﻗْﺪَﻣِﻪِ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﻣَﻨِّﻚَ ﻗَﺪِﻳْﻢٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻤَﻨِّﻚَ ﻛُﻠِّﻪِ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻣِﻦْ ﺁﻳَﺎﺗِﻚَ ﺑِﺄَﻛْﺮَﻣِﻬَﺎ , ﻭَ ﻛُﻞُّ ﺁﻳَﺎﺗِﻚَ ﻛَﺮِﻳْﻤَﺔٌٌ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﺂﻳَﺎﺗِﻚَ ﻛُﻠِّﻬَﺎ .
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻤَﺎ ﺃَﻧْﺖَ ﻓِﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺄْﻥِ ﻭَ ﺍﻟْﺠَﺒَﺮُﻭْﺕِ , ﻭَ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﺄْﻥٍ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻭَ ﺟَﺒَﺮُﻭْﺕٍ ﻭَﺣْﺪَﻫَﺎ , ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻤَﺎ ﺗُﺠِﻴْﺒُﻨِﻲ ﺑِﻪِ ﺣِﻴْﻦَ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﻓَﺄَﺟِﺒْﻨِﻲ ﻳَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari keindahan-Mu dengan yang paling indah darinya,
dan seluruh keindahan-Mu adalah indah.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh keindahan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari keelokan-Mu dengan yang paling elok darinya,
dan seluruh keelokan-Mu adalah elok.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh keelokan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari keagungan-Mu dengan yang paling agung darinya,
dan seluruh keagungan-Mu adalah agung.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh keagungan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebesaran-Mu dengan yang paling besar darinya,
dan seluruh kebesaran-Mu adalah besar.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh kebesaran-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari cahaya-Mu dengan yang paling bercahaya darinya,
dan seluruh cahaya-Mu adalah bercahaya.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh cahaya-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari rahmat-Mu dengan yang paling luas darinya,
dan seluruh rahmat-Mu adalah luas.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh rahmat-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari nama-nama-Mu dengan yang terbesar darinya,
dan seluruh nama-nama-Mu adalah besar.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh nama-nama-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kemuliaan-Mu dengan yang paling mulia darinya,
dan seluruh kemuliaan-Mu adalah mulia.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh kemuliaan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kehendak-Mu dengan yang paling tegas darinya,
dan seluruh kehendak-Mu adalah pasti.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh kehendak-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kekuasaan-Mu dengan kekuasaan yang dengannya Engkau berkuasa atas segala sesuatu,
dan seluruh kekuasaan-Mu adalah sempurna.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh kekuasaan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari ilmu-Mu dengan yang paling luas darinya,
dan seluruh ilmu-Mu adalah luas.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh ilmu-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari firman-Mu dengan yang paling Engkau ridhai,
dan seluruh firman-Mu adalah diridhai.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh firman-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari permohonan-permohonan-Mu dengan yang paling Engkau cintai,
dan seluruh permohonan kepada-Mu adalah dicintai.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh permohonan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari keagungan-Mu dengan yang paling agung darinya,
dan seluruh keagungan-Mu adalah agung.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh keagungan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kerajaan-Mu dengan yang paling megah darinya,
dan seluruh kerajaan-Mu adalah megah.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh kerajaan-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari ketinggian-Mu dengan yang paling tinggi darinya,
dan seluruh ketinggian-Mu adalah tinggi.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh ketinggian-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari anugerah-Mu dengan yang paling dahulu darinya,
dan seluruh anugerah-Mu adalah sejak dahulu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh anugerah-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari ayat-ayat-Mu dengan yang paling mulia darinya,
dan seluruh ayat-ayat-Mu adalah mulia.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan seluruh ayat-ayat-Mu.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan segala kebesaran dan keagungan-Mu,
dan aku memohon kepada-Mu dengan segala kebesaran dan keagungan yang hanya milik-Mu semata,
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan segala yang Engkau jawab ketika aku memohon kepada-Mu…
Semoga bermanfaat!!!
Mohon Doa!!!!
Comments
Post a Comment