Makna Doa ; اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ
Kalimat اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ berarti “Selamatkanlah kami dari neraka, wahai Dzat yang Maha Memberi Perlindungan!”
Berikut makna yang dapat dikaitkan dengan doa ini:
1. Permohonan Perlindungan Ilahi – Memohon keselamatan dari neraka sebagai simbol jauhnya dari rahmat Ilahi.
2. Penyucian Jiwa – Api neraka bisa dimaknai sebagai api hawa nafsu dan dosa yang membakar jiwa manusia.
3. Makna Hakiki Neraka – Neraka dalam dimensi makrifat adalah keterputusan dari cahaya hakikat Ilahi.
4. Mujir sebagai Tajalli Ilahi – Al-Mujir (Yang Maha Melindungi) adalah manifestasi kasih sayang Allah yang menyelamatkan hamba dari kebinasaan.
5. Api Cinta atau Api Adzab – Api dapat menjadi alat penyucian (cinta Ilahi) atau alat penyiksaan (keterpisahan dari Allah).
6. Neraka sebagai Hijab – Neraka adalah hijab dari makrifat yang menghalangi penyaksian hakikat.
7. Kesadaran akan Hisab – Doa ini mengingatkan manusia akan konsekuensi dari perbuatan mereka di dunia.
8. Rahmat dalam Keampunan – Memohon perlindungan dari neraka adalah bentuk pengakuan bahwa rahmat Allah lebih luas dari segala dosa.
9. Tazkiyatun Nafs (Pembersihan Diri) – Memohon perlindungan dari neraka berarti meminta pemurnian hati dari kotoran dunia.
10. Hubungan dengan Imam Makshum – Perlindungan sejati dari neraka adalah keterhubungan dengan para Imam, karena mereka adalah pintu rahmat Ilahi.
11. Makna Kehambaan – Doa ini adalah bentuk ketundukan mutlak kepada Allah, mengakui kelemahan diri.
12. Penyelewengan Makna Neraka – Sebagian memahami neraka hanya secara fisik, padahal hakikatnya lebih dalam sebagai manifestasi jauhnya seseorang dari Allah.
13. Kesadaran akan Kehidupan Akhirat – Doa ini mengingatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah perjalanan sementara menuju kebahagiaan atau penderitaan abadi.
14. Manifestasi Asma’ul Husna – Nama Al-Mujir adalah tajalli asma Allah yang khusus berkaitan dengan perlindungan dari kebinasaan rohani dan jasmani.
Dari perspektif ahli hakikat, doa ini bukan hanya tentang ketakutan terhadap api neraka fisik, tetapi juga tentang kerinduan kepada Allah dan permohonan agar tidak terhalang dari-Nya.
Dalam Al-Qur’an, permohonan perlindungan dari neraka memiliki makna yang mendalam, baik dari sisi lahiriah (eksoteris) maupun batiniah (esoteris).
Berikut makna اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ (“Selamatkanlah kami dari neraka, wahai Dzat yang Maha Memberi Perlindungan!”) berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an:
1. Neraka sebagai Balasan bagi Orang Zalim
“Dan orang-orang yang zalim, bagi mereka azab neraka.” (QS. Asy-Syura: 45)
→ Memohon perlindungan berarti berusaha menjauhi kezaliman dalam segala bentuknya.
2. Neraka sebagai Hukuman bagi yang Ingkar
“Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang-orang yang zalim…” (QS. Al-Kahf: 29)
→ Api neraka bukan hanya adzab fisik, tetapi juga keterasingan dari kebenaran.
3. Api Neraka sebagai Kehinaan
“Mereka di dalam neraka itu dalam keadaan terhina.” (QS. Al-Mu’minun: 104)
→ Permohonan ini adalah bentuk kerendahan hati agar tidak menjadi hina di hadapan Allah.
4. Neraka sebagai Tempat Orang yang Cintanya Tidak Murni
“Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah tambahkan penyakit itu…” (QS. Al-Baqarah: 10)
→ Neraka bisa bermula dari hati yang tidak suci dan cinta yang tidak benar.
5. Perlindungan dari Neraka Berarti Mendekat kepada Surga
“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah beruntung.” (QS. Ali ’Imran: 185)
→ Keselamatan dari neraka adalah keberuntungan tertinggi.
6. Permohonan ini adalah Doa Para Nabi dan Orang Saleh
“Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami. Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.” (QS. Al-Furqan: 65)
→ Doa ini merupakan sunnah para nabi dan hamba Allah yang bertakwa.
7. Neraka Sebagai Hijab dari Allah
“Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka.” (QS. Al-Mutaffifin: 15)
→ Neraka terbesar adalah kehilangan penyaksian kepada Allah.
8. Permohonan Ini Berkaitan dengan Keadilan Ilahi
“Sesungguhnya Allah tidak menzalimi seseorang walaupun sebesar zarrah.” (QS. An-Nisa: 40)
→ Allah tidak memasukkan seseorang ke dalam neraka kecuali karena keadilan-Nya.
9. Perlindungan dari Neraka Melalui Amal Saleh
“Maka peliharalah dirimu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. Al-Baqarah: 24)
→ Amal dan ketakwaan adalah perisai dari neraka.
10. Neraka sebagai Hasil dari Perbuatan Sendiri
“Maka rasakanlah (azab ini) disebabkan kalian melupakan pertemuan dengan harimu ini.” (QS. As-Sajdah: 14)
→ Permohonan ini juga bermakna introspeksi terhadap amal.
11. Penyucian Jiwa sebagai Bentuk Perlindungan dari Neraka
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu.” (QS. Asy-Syams: 9)
→ Keselamatan dari neraka bukan hanya doa, tetapi juga kesucian hati dan perbuatan.
12. Api Neraka sebagai Simbol Kelekatan Duniawi
“Dan orang-orang yang mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya neraka Jahim-lah tempat tinggalnya.” (QS. An-Nazi’at: 37-39)
→ Doa ini juga berarti memohon agar hati tidak terikat pada dunia.
13. Perlindungan dari Neraka dengan Syafaat
“Mereka tidak akan berbicara kecuali orang yang telah diberi izin oleh (Allah) Yang Maha Pengasih, dan dia berkata benar.” (QS. An-Naba: 38)
→ Syafaat Nabi dan Ahlul Bait adalah jalan keselamatan dari neraka.
14. Permohonan Ini Adalah Bukti Penghambaan Sejati
“Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)
→ Memohon perlindungan dari neraka berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah.
Kesimpulan
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ bukan hanya permohonan agar terhindar dari siksaan fisik, tetapi juga permintaan agar hati tidak terhalang dari cahaya Ilahi, agar amal perbuatan kita tidak menjauhkan kita dari Allah, dan agar kita dapat meraih kebersamaan dengan para nabi, imam, dan orang-orang saleh di akhirat.
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ (“Selamatkanlah kami dari neraka, wahai Dzat yang Maha Memberi Perlindungan!”) memiliki makna yang luas dalam hadis.
1. Neraka sebagai Realitas yang Nyata
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya neraka telah dinyalakan selama seribu tahun hingga merah, lalu dinyalakan seribu tahun hingga putih, kemudian dinyalakan seribu tahun hingga hitam. Maka ia sekarang gelap dan hitam pekat.”
(HR. Tirmidzi, no. 2591)
→ Memohon perlindungan dari neraka berarti mengakui keberadaannya dan takut kepada adzab Allah.
2. Api Neraka Lebih Panas dari Api Dunia
Nabi ﷺ bersabda:”Api kalian ini yang dinyalakan oleh anak cucu Adam hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari api neraka Jahannam.”(HR. Bukhari, no. 3265; Muslim, no. 2843)
→ Neraka adalah siksaan yang jauh lebih dahsyat daripada yang bisa dibayangkan manusia.
3. Doa Perlindungan dari Neraka Diajarkan oleh Nabi
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa meminta surga kepada Allah tiga kali, surga akan berkata: ‘Ya Allah, masukkan dia ke dalam surga.’ Dan barang siapa meminta perlindungan dari neraka tiga kali, neraka akan berkata: ‘Ya Allah, lindungilah dia dari neraka.’”
(HR. Tirmidzi, no. 2572)
→ Memohon perlindungan dari neraka adalah sunnah yang dianjurkan oleh Nabi ﷺ.
4. Neraka sebagai Akibat dari Perbuatan Manusia
Imam Ali as berkata:
“Takutlah kalian kepada api yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Sesungguhnya itu adalah api yang dinyalakan oleh amalan kalian sendiri.”
(Nahjul Balaghah, Khutbah 183)
→ Neraka bukan hanya hukuman, tetapi akibat dari perbuatan manusia sendiri.
5. Neraka sebagai Tempat Penyesalan yang Terlambat
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Akan ada orang yang diseret ke neraka, lalu ia menoleh dan berkata: ‘Ya Rabb, aku dulu shalat dan puasa.’ Lalu dikatakan kepadanya: ‘Engkau telah berdusta, engkau dahulu melakukan itu agar disebut sebagai orang saleh, dan itu telah dikatakan kepadamu.’”
(HR. Muslim, no. 1905)
→ Memohon perlindungan dari neraka berarti meminta agar amal diterima dengan ikhlas.
6. Neraka Sebagai Hijab dari Allah
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Sesungguhnya neraka adalah keterputusan dari Allah. Setiap orang yang tidak mengenal-Nya dengan benar, ia telah masuk neraka, meskipun tubuhnya tidak terbakar oleh api.”
(Bihar al-Anwar, 67: 240)
→ Neraka yang paling menyakitkan adalah kehilangan hubungan dengan Allah.
7. Doa Perlindungan dari Neraka dalam Sujud
Nabi ﷺ bersabda:
“Perbanyaklah memohon perlindungan dari neraka dalam sujud kalian.”
(HR. Abu Dawud, no. 876)
→ Doa ini sangat dianjurkan dalam keadaan penuh ketundukan kepada Allah.
8. Neraka Sebagai Tempat Orang yang Lalai
Imam Ali Zainal Abidin as berkata dalam doanya:
“Ya Allah, jangan jadikan aku termasuk orang-orang yang Engkau campakkan ke neraka karena kelalaianku dalam mengingat-Mu.”
(Sahifah Sajjadiyah, Doa 31)
→ Permohonan ini adalah cara agar hati tetap hidup dengan mengingat Allah.
9. Neraka dan Peran Syafaat
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Syafaatku bagi umatku adalah bagi mereka yang melakukan dosa besar.”(HR. Tirmidzi, no. 2435)
→ Perlindungan dari neraka juga bisa diperoleh melalui syafaat Rasulullah dan Ahlul Bait as.
10. Neraka Sebagai Balasan bagi Orang yang Sombong
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun seberat biji sawi.”(HR. Muslim, no. 91)
→ Doa ini juga berarti memohon agar hati dijauhkan dari kesombongan yang bisa membawa ke neraka.
11. Api Neraka Bisa Dimulai di Dunia
Imam Ali as berkata:
“Tidak ada siksaan yang lebih berat daripada keterasingan seorang hamba dari Tuhannya.”
(Ghurar al-Hikam, 5122)
→ Neraka tidak hanya di akhirat, tetapi juga bisa dialami di dunia dalam bentuk kegelisahan dan kehilangan makna hidup.
12. Doa Perlindungan dari Neraka sebagai Bukti Keimanan
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang mukmin meminta perlindungan dari neraka sebanyak tujuh kali dalam sehari, melainkan neraka akan berkata: ‘Ya Allah, selamatkan dia dariku.’”
(HR. Ibnu Majah, no. 4350)
→ Doa ini adalah tanda ketakwaan dan keimanan yang sejati.
13. Orang yang Menyelamatkan Orang Lain dari Neraka, Akan Diselamatkan
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa mencegah saudaranya dari perbuatan yang mengantarkannya ke neraka, Allah akan menyelamatkannya dari neraka.”(HR. Bukhari, no. 6011)
→ Salah satu cara memperoleh perlindungan dari neraka adalah dengan menolong orang lain agar tidak terjerumus dalam dosa.
14. Permohonan ini Harus Disertai Amal
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Janganlah seseorang dari kalian hanya berkata, ‘Ya Allah, selamatkan aku dari neraka’ tetapi ia tidak beramal untuk menyelamatkan dirinya.”
(Bihar al-Anwar, 70: 25)
→ Doa ini bukan sekadar ucapan, tetapi harus disertai dengan amal saleh.
Kesimpulan
Hadis-hadis menunjukkan bahwa doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ bukan hanya permohonan agar dijauhkan dari siksa neraka fisik, tetapi juga permintaan agar hati tidak terhijab dari Allah, agar amal diterima dengan ikhlas, dan agar kita memperoleh syafaat Rasulullah dan Ahlul Bait as. Doa ini juga mengajarkan bahwa keselamatan dari neraka harus diiringi dengan amal yang benar dan ikhlas.
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ (“Selamatkanlah kami dari neraka, wahai Dzat yang Maha Memberi Perlindungan!”) memiliki makna yang dalam dalam ajaran Ahlul Bait as. :
1. Neraka sebagai Keterputusan dari Allah
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Neraka bukan hanya api yang membakar tubuh, tetapi keterputusan dari rahmat Allah adalah neraka yang sejati.”
(Bihar al-Anwar, 67: 240)
→ Doa ini bukan sekadar permohonan agar terhindar dari api neraka, tetapi juga agar kita tidak terputus dari kasih sayang-Nya.
2. Api Neraka Berasal dari Amal Perbuatan Sendiri
Imam Ali as berkata:
“Takutlah kepada api yang kalian sendiri telah menyalakannya dengan perbuatan kalian.”
(Nahjul Balaghah, Khutbah 183)
→ Neraka adalah hasil dari amal buruk manusia. Doa ini adalah permohonan agar amal kita tidak menjadi bahan bakar api itu.
3. Doa Perlindungan dari Neraka sebagai Tanda Kecerdasan
Imam Ali as berkata:
“Orang yang paling cerdas adalah yang paling takut kepada neraka dan paling berharap kepada surga.”(Ghurar al-Hikam, 1191)
→ Berdoa agar selamat dari neraka menunjukkan kecerdasan spiritual seseorang.
4. Neraka Bisa Dimulai di Dunia
Imam Ali Zainal Abidin as berkata:
“Setiap jiwa yang tidak merasakan ketenangan dengan Allah, ia telah berada dalam neraka sebelum ia memasuki neraka.”
(Sahifah Sajjadiyah, Doa 20)
→ Doa ini juga merupakan permohonan agar kita tidak merasakan neraka batin di dunia.
5. Memohon Perlindungan dari Neraka adalah Amal Paling Utama
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Tidak ada doa yang lebih sering dipanjatkan oleh Rasulullah daripada permohonan perlindungan dari neraka.”
(Al-Kafi, 2:583)
→ Doa ini adalah sunnah Rasulullah ﷺ yang sangat dianjurkan.
6. Neraka sebagai Balasan bagi Orang yang Tidak Menyayangi Sesama
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang tidak memiliki kasih sayang di hatinya, maka tempatnya adalah neraka.”
(Bihar al-Anwar, 72: 27)
→ Permohonan ini juga bermakna meminta hati yang penuh kasih sayang agar selamat dari neraka.
7. Orang yang Menjaga Salatnya Akan Dijaga dari Neraka
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Barang siapa menjaga salatnya, maka salat itu akan menjadi cahaya dan perisai baginya dari neraka.”(Wasail al-Shi’ah, 3:28)
→ Doa ini harus disertai dengan menjaga ibadah agar menjadi perisai dari neraka.
8. Syafaat sebagai Perlindungan dari Neraka
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Syafaatku diperuntukkan bagi mereka yang banyak mengingat akhirat dan memohon perlindungan dari neraka.”
(Bihar al-Anwar, 8:37)
→ Orang yang sering berdoa agar terhindar dari neraka akan mendapatkan syafaat Rasulullah ﷺ.
9. Neraka sebagai Hukuman bagi Orang yang Menyakiti Ahlul Bait
Imam Al-Baqir as berkata:
“Barang siapa yang membenci kami (Ahlul Bait), maka tempatnya adalah neraka, meskipun ia menganggap dirinya ahli ibadah.”
(Bihar al-Anwar, 27:43)
→ Keselamatan dari neraka juga bergantung pada kecintaan kepada Ahlul Bait as.
10. Neraka sebagai Balasan atas Kesombongan
Imam Musa al-Kazhim as berkata:
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan, meskipun sebesar biji sawi.”(Al-Kafi, 2:310)
→ Doa ini juga merupakan permohonan agar dijauhkan dari sifat sombong yang membawa ke neraka.
11. Neraka Sebagai Hijab dari Cahaya Ilahi
Imam Ali as berkata:
“Neraka bukan sekadar api, tetapi juga kegelapan yang menutupi cahaya Ilahi dari mata hati manusia.”
(Nahjul Balaghah, Hikmah 112)
→ Doa ini adalah permohonan agar hati tidak terhijab dari cahaya Allah.
12. Berbuat Baik kepada Orang Lain Bisa Menyelamatkan dari Neraka
Imam Ja’far Shadiq as berkata:
“Barang siapa memberi makan kepada saudaranya sesama mukmin, Allah akan menjauhkannya dari neraka.”
(Bihar al-Anwar, 74:391)
→ Salah satu cara agar doa ini dikabulkan adalah dengan berbuat baik kepada sesama.
13. Neraka Bisa Diatasi dengan Taubat
Imam Al-Baqir as berkata:
“Tidak ada yang lebih kuat dalam menyelamatkan seseorang dari neraka selain taubat yang tulus.”
(Wasail al-Shi’ah, 16:74)
→ Doa ini harus diiringi dengan taubat yang sungguh-sungguh.
14. Neraka sebagai Konsekuensi dari Dunia yang Menipu
Imam Ali as berkata:
“Dunia ini adalah ilusi, siapa yang terpukau olehnya, ia akan terjerumus ke dalam neraka.”
(Nahjul Balaghah, Hikmah 131)
→ Memohon perlindungan dari neraka juga berarti memohon agar tidak terperdaya oleh dunia.
Kesimpulan
Hadis-hadis Ahlul Bait as menunjukkan bahwa doa
اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ
bukan hanya permintaan agar selamat dari siksa fisik, tetapi juga agar hati tidak terhijab dari Allah, agar kita memperoleh syafaat Nabi dan Ahlul Bait as, dan agar kita dapat menjaga amal serta menjauhi kesombongan, kelalaian, dan keterikatan duniawi.
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ (“Selamatkanlah kami dari neraka, wahai Dzat yang Maha Memberi Perlindungan!”) memiliki makna yang mendalam dalam tafsir para mufasir, terutama dalam kajian ayat-ayat tentang neraka dalam Al-Qur’an.
1. Neraka sebagai Manifestasi Perbuatan Manusia
Tafsir Al-Mizan (Allamah Thabathabai)
Allamah Thabathabai menjelaskan bahwa neraka bukan sekadar tempat siksa, tetapi manifestasi dari amal buruk manusia. Ia menafsirkan ayat:
“Pada hari itu manusia akan melihat apa yang telah dikerjakannya.” QS. Az-Zalzalah: 6)
Bahwa amal buruk seseorang akan menjelma menjadi siksaan bagi dirinya sendiri.
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah menutup keburukan amal kita sehingga tidak menjadi api neraka bagi diri kita sendiri.
2. Neraka sebagai Bentuk Keadilan Ilahi
Tafsir Al-Kasyf wa Al-Bayan (Al-Tibrisi)
Al-Tibrisi menjelaskan bahwa neraka adalah bentuk keadilan Allah bagi mereka yang menolak kebenaran, seperti yang disebut dalam ayat:
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang diberikan kepada mereka, Kami bukakan bagi mereka pintu-pintu segala sesuatu (kemewahan)… lalu Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)
→ Doa ini bermakna permohonan agar kita tidak menjadi orang yang tertipu oleh dunia dan akhirnya terjerumus dalam keadilan Allah yang berupa siksa.
3. Neraka sebagai Konsekuensi Ketiadaan Nur Ilahi
Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn (Syekh Abdur Rahman Al-Qummi)
Dalam menafsirkan QS. Al-Hadid: 13, Al-Qummi menjelaskan bahwa neraka adalah kegelapan yang terjadi karena seseorang kehilangan cahaya Ilahi dalam hatinya.
→ Doa ini bermakna permohonan agar Allah selalu memberikan cahaya petunjuk sehingga kita tidak terjerumus dalam kegelapan neraka.
4. Neraka sebagai Api Hasrat Duniawi
Tafsir As-Safi (Fayd Al-Kashani)
Fayd Al-Kashani menafsirkan ayat:
“Maka adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempatnya.” (QS. An-Nazi’at: 37-39)
Sebagai isyarat bahwa neraka adalah akibat dari kerakusan terhadap dunia.
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah menundukkan hawa nafsu kita sehingga tidak menyeret kita ke neraka.
5. Neraka sebagai Tempat Orang yang Mendustakan Kebenaran
Tafsir Al-Mizan
Allamah Thabathabai menafsirkan QS. Al-Mulk: 10,
“Dan mereka berkata: ‘Sekiranya kami dahulu mendengarkan atau memikirkan (peringatan ini), niscaya kami tidak menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.’”
Bahwa penghuni neraka adalah orang-orang yang tidak mau menggunakan akal dan hatinya untuk mencari kebenaran.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak menjadi orang yang menolak kebenaran meskipun telah jelas di hadapan kita.
6. Neraka sebagai Perwujudan Dosa
Tafsir Ruh al-Ma’ani (Al-Alusi)
Al-Alusi menjelaskan bahwa neraka adalah bentuk lain dari dosa yang dilakukan manusia. Ia menafsirkan ayat:”Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, mereka sebenarnya menelan api dalam perut mereka dan mereka akan masuk ke dalam neraka yang menyala-nyala.” (QS. An-Nisa: 10)
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah menjaga kita dari perbuatan zalim yang bisa berubah menjadi api neraka bagi diri kita sendiri.
7. Neraka Sebagai Wujud Kehinaan
Tafsir Al-Burhan (Sayyid Hashim Al-Bahrani)
Menafsirkan ayat:
“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam azab neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Az-Zukhruf: 74)
Bahwa neraka bukan hanya tempat siksaan, tetapi juga tempat kehinaan bagi orang yang menolak Allah.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak menjadi orang yang dihinakan oleh Allah dengan dimasukkan ke dalam neraka.
8. Neraka sebagai Konsekuensi Sifat Kejam dan Dengki
Tafsir Majma’ al-Bayan (Al-Tibrisi)
Al-Tibrisi menjelaskan bahwa neraka adalah balasan bagi orang yang hatinya penuh dengan kedengkian dan kebencian, sebagaimana disebut di QS. Al-Humazah: 1-6.
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah membersihkan hati kita dari sifat dengki yang bisa membawa kita ke neraka.
9. Neraka sebagai Penghalang dari Pertemuan dengan Allah
Tafsir Makhzan al-’Irfan (Banu Aminah Sayyidah Nusrat Begum)
Beliau menafsirkan bahwa siksa neraka yang paling menyakitkan adalah kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan Allah.
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah tidak menghalangi kita dari makrifat dan perjumpaan dengan-Nya.
10. Neraka Bisa Dimulai di Dunia
Tafsir Al-Mizan
Allamah Thabathabai menafsirkan bahwa sebagian orang telah merasakan neraka dalam bentuk kegelisahan, kekosongan jiwa, dan penderitaan batin.
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah menjauhkan kita dari penderitaan neraka dunia sebelum neraka akhirat.
11. Neraka Sebagai Bentuk Kemurkaan Allah
Tafsir Fath al-Qadir (As-Syaukani)
Menjelaskan bahwa neraka adalah ekspresi dari kemurkaan Allah terhadap orang-orang yang melanggar batas-batas-Nya.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita selalu dalam rahmat-Nya dan tidak terkena murka-Nya.
12. Neraka sebagai Hasil dari Lalai terhadap Akhirat
Tafsir Al-Kasyaf (Az-Zamakhsyari)
Beliau menafsirkan bahwa orang yang terlalu sibuk dengan dunia dan melupakan akhirat akan menemui neraka sebagai akibatnya.
→ Doa ini adalah permohonan agar hati kita tetap terikat pada akhirat dan tidak terbuai oleh dunia.
13. Neraka sebagai Tempat Orang yang Menzalimi Orang Lain
Tafsir Al-Ma’ariful Qur’an (Mufti Shafi)
Menjelaskan bahwa kezaliman kepada manusia adalah salah satu penyebab utama seseorang masuk neraka.
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah menjaga kita dari kezaliman dalam bentuk apa pun.
14. Neraka sebagai Wujud Jiwa yang Kotor
Tafsir Asrar al-Tanzil (Syekh Mahmoud Al-Kashani)
Menjelaskan bahwa jiwa yang kotor dan tidak disucikan akan terseret ke neraka.
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah membersihkan jiwa kita agar tidak layak dimasukkan ke dalam neraka.
Kesimpulan
Para mufasir Ahlul Bait menafsirkan neraka bukan hanya sebagai siksaan fisik, tetapi juga sebagai manifestasi dari dosa, hijab dari cahaya Ilahi, kehancuran batin, dan konsekuensi dari pilihan manusia. Doa ini mencakup permohonan agar kita diselamatkan dari semua bentuk neraka, baik di dunia maupun di akhirat.
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ (“Selamatkanlah kami dari neraka, wahai Dzat yang Maha Memberi Perlindungan!”) memiliki makna yang sangat mendalam dalam tafsir para mufasir dari Ahlul Bait.
1. Neraka sebagai Manifestasi Perbuatan Manusia
Allamah Thabathabai (Tafsir Al-Mizan)
Beliau menjelaskan bahwa neraka bukan sekadar tempat fisik, tetapi realitas amal buruk manusia yang termanifestasi pada Hari Kiamat. Dalam tafsirnya terhadap QS. Az-Zalzalah: 7-8:
“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya).”
Beliau menegaskan bahwa amal buruk seseorang akan menjadi bentuk nyata yang menyiksanya.
→ Doa ini berarti memohon agar amal buruk kita tidak menjelma menjadi neraka bagi kita sendiri.
2. Neraka Sebagai Hijab dari Cahaya Ilahi
Sayyid Hashim Al-Bahrani (Tafsir Al-Burhan)
Menafsirkan QS. Al-Hadid: 13, beliau menyebut bahwa neraka adalah akibat dari terhalangnya seseorang dari cahaya Ilahi.
“Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, ‘Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu.’ Dikatakan (kepada mereka), ‘Kembalilah kalian ke belakang dan carilah cahaya (sendiri).’”
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak termasuk orang yang kehilangan cahaya Ilahi dan terhijab dari rahmat-Nya.
3. Neraka sebagai Wujud Kehinaan dan Keterpisahan dari Allah
Allamah Thabathabai
Dalam QS. Az-Zukhruf: 74, Allah berfirman:”Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam azab neraka, mereka kekal di dalamnya.”
Thabathabai menafsirkan bahwa neraka bukan sekadar tempat siksaan, tetapi juga simbol kehinaan dan keterpisahan dari Allah.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak termasuk orang yang dijauhkan dari Allah.
4. Neraka sebagai Akibat Kelalaian terhadap Akhirat
Fayd Al-Kashani (Tafsir As-Safi)
Menafsirkan QS. An-Nazi’at: 37-39:
“Maka adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempatnya.”
Fayd Al-Kashani menjelaskan bahwa orang yang terlalu cinta dunia akan menemui neraka sebagai akibatnya.
→ Doa ini adalah permohonan agar hati kita tetap terikat pada akhirat dan tidak terbuai oleh dunia.
5. Neraka sebagai Konsekuensi dari Kebencian dan Kedengkian
Syekh Abdur Rahman Al-Qummi (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn)
Menafsirkan QS. Al-Humazah: 1-6, beliau menjelaskan bahwa neraka adalah balasan bagi mereka yang hatinya penuh kebencian dan kedengkian.
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah membersihkan hati kita dari sifat-sifat buruk yang bisa membawa kita ke neraka.
6. Neraka sebagai Balasan bagi Orang yang Menolak Kebenaran
Allamah Thabathabai
Dalam QS. Al-Mulk: 10, Allah berfirman:”Dan mereka berkata: ‘Sekiranya kami dahulu mendengarkan atau memikirkan (peringatan ini), niscaya kami tidak menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.’”
Thabathabai menjelaskan bahwa neraka adalah tempat bagi mereka yang menolak menggunakan akal dan hati untuk mencari kebenaran.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak termasuk orang yang mengabaikan kebenaran.
7. Neraka sebagai Hukuman bagi Orang yang Menyakiti Ahlul Bait
Sayyid Hashim Al-Bahrani
Menafsirkan ayat tentang siksa bagi orang yang membenci keturunan Rasulullah ﷺ, beliau menyatakan bahwa neraka adalah balasan bagi mereka yang menyakiti Ahlul Bait.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita selalu mencintai dan mengikuti Ahlul Bait agar selamat dari neraka.
8. Neraka sebagai Akibat dari Kesombongan
Imam Ali as (dalam Nahjul Balaghah)
Beliau berkata:”Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan, meskipun sebesar biji sawi.”
→ Doa ini adalah permohonan agar kita dijauhkan dari kesombongan yang dapat menjerumuskan kita ke neraka.
9. Neraka sebagai Bentuk Keadilan Ilahi
Al-Tibrisi (Tafsir Majma’ al-Bayan)
Beliau menafsirkan QS. Al-An’am: 44 bahwa neraka adalah bentuk keadilan bagi mereka yang terus-menerus menolak peringatan Allah.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak termasuk dalam golongan yang tertipu oleh dunia hingga lupa kepada Allah.
10. Neraka sebagai Tempat Orang yang Lalai terhadap Salat
Allamah Thabathabai
Menafsirkan QS. Al-Muddatstsir: 42-43, beliau menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama seseorang masuk neraka adalah meninggalkan salat.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tetap istiqamah dalam menjalankan salat.
11. Neraka sebagai Konsekuensi dari Perbuatan Zalim
Tafsir Al-Mizan
Menjelaskan bahwa kezaliman terhadap sesama manusia adalah salah satu sebab utama seseorang masuk neraka, sebagaimana disebut dalam QS. An-Nisa: 10.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita dijauhkan dari segala bentuk kezaliman.
12. Neraka sebagai Akibat dari Sifat Serakah
Tafsir Fayd Al-Kashani
Menjelaskan bahwa kerakusan terhadap harta dan kekuasaan akan menyeret seseorang ke neraka, sebagaimana disebut dalam QS. At-Takatsur: 1-2.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita dijauhkan dari keserakahan duniawi.
13. Neraka sebagai Tempat Orang yang Tidak Menyayangi Sesama
Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn
Menafsirkan hadis Rasulullah ﷺ:
“Orang yang tidak memiliki kasih sayang di hatinya, tempatnya adalah neraka.”
→ Doa ini adalah permohonan agar kita diberi hati yang penuh kasih sayang.
14. Neraka Bisa Dimulai di Dunia
Allamah Thabathabai
Menafsirkan bahwa neraka tidak hanya di akhirat, tetapi bisa dirasakan di dunia dalam bentuk kegelisahan, kesedihan, dan kehampaan jiwa.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak merasakan neraka dunia sebelum neraka akhirat.
Kesimpulan
Para mufasir Ahlul Bait menafsirkan neraka bukan hanya sebagai siksaan fisik, tetapi juga sebagai akibat dari dosa, hijab dari cahaya Ilahi, kehinaan spiritual, dan konsekuensi dari pilihan manusia.
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ mencakup permohonan agar kita diselamatkan dari semua bentuk neraka, baik di dunia maupun di akhirat.
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ
Menurut Ahli Makrifat dan Hakikat
Dalam perspektif ahli makrifat dan hakikat Syiah, neraka bukan hanya sekadar tempat siksaan fisik, tetapi juga kondisi jiwa yang terputus dari hakikat Ilahi. Doa ini tidak hanya meminta keselamatan dari api neraka di akhirat, tetapi juga dari berbagai bentuk neraka dalam kehidupan spiritual.
1. Neraka sebagai Hijab dari Cahaya Ilahi
Menurut Allamah Thabathabai, neraka adalah keterpisahan dari cahaya Ilahi. Dalam Tafsir Al-Mizan, beliau menyebut bahwa hakikat siksaan adalah keterhijaban manusia dari Allah.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak terhalang dari cahaya makrifat dan tidak hidup dalam kegelapan rohani.
2. Neraka sebagai Api Hawa Nafsu
Mulla Sadra dalam Asfar Arba‘ah menjelaskan bahwa api neraka berasal dari hasrat duniawi yang tidak terkendali.
→ Doa ini bermakna memohon perlindungan dari api hawa nafsu yang dapat membakar kesadaran spiritual kita.
3. Neraka sebagai Siksa Keterikatan pada Dunia
Ibnu Arabi dalam Fusus al-Hikam menyebut bahwa orang yang terlalu cinta dunia telah memasuki neraka sejak di dunia.
→ Doa ini adalah permohonan agar hati kita tidak terikat pada dunia sehingga tidak tersiksa oleh kehilangan dan kesedihan duniawi.
4. Neraka sebagai Manifestasi Amal
Dalam hadits Imam Ja‘far as-Shadiq as, disebutkan bahwa setiap perbuatan buruk memiliki bentuk di alam akhirat yang dapat menjadi siksa bagi pelakunya.
→ Doa ini adalah permohonan agar amal kita tidak menjelma menjadi api yang membakar kita kelak.
5. Neraka sebagai Kehancuran Ruhani
Menurut Sayyid Haidar Amuli, neraka adalah kondisi jiwa yang tidak mengenal Allah dan tenggelam dalam kejahilan.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita diselamatkan dari kehancuran batin akibat kelalaian dari Allah.
6. Neraka sebagai Kehilangan Cinta Ilahi
Syekh Mahmud Syabistari dalam Gulshan-e-Raz menjelaskan bahwa surga adalah cinta kepada Allah, sedangkan neraka adalah ketiadaan cinta itu.
→ Doa ini adalah permohonan agar hati kita selalu dipenuhi dengan cinta Ilahi.
7. Neraka sebagai Penyesalan Abadi
Dalam Nahjul Balaghah, Imam Ali as bersabda:”Neraka adalah tempat bagi mereka yang menunda kebaikan hingga ajal menjemput.”
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak menjadi orang yang menyesal karena menyia-nyiakan hidup dalam kelalaian.
8. Neraka sebagai Api Amarah dan Dengki
Imam Ja‘far as-Shadiq as berkata:
“Api neraka pertama yang membakar manusia berasal dari amarah dan kedengkian mereka sendiri.”
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah memadamkan api amarah dan dengki dalam hati kita.
9. Neraka sebagai Keberpalingan dari Hakikat Diri
Menurut Syekh Al-Akbar Ibnu Arabi, manusia yang tidak mengenali hakikat dirinya akan tersiksa dalam kebingungan dan keterpisahan.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita selalu mengenali hakikat diri yang sejati, yaitu sebagai hamba Allah yang sadar akan kehadiran-Nya.
10. Neraka sebagai Keterperangkap dalam Ego
Dalam Misbah al-Shari’ah, Imam Ja‘far as-Shadiq as berkata:
“Neraka terbesar adalah ego yang menguasai dirimu dan menjadikanmu buta dari kebenaran.”
→ Doa ini adalah permohonan agar kita dibebaskan dari belenggu ego yang menjauhkan kita dari Allah.
11. Neraka sebagai Penyiksaan oleh Waktu
Menurut Imam Khomeini dalam Misbah al-Hidayah, manusia yang terperangkap dalam ilusi masa lalu dan masa depan telah menciptakan neraka bagi dirinya sendiri.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita selalu hidup dalam kehadiran Ilahi, bukan dalam penyesalan masa lalu atau kekhawatiran masa depan.
12. Neraka sebagai Ketiadaan Syukur
Menurut Allamah Thabathabai, salah satu penyebab terbesar kesengsaraan di dunia dan akhirat adalah tidak bersyukur atas nikmat Allah.
→ Doa ini adalah permohonan agar Allah menjadikan kita hamba yang selalu bersyukur, sehingga terhindar dari kesengsaraan spiritual.
13. Neraka sebagai Jarak dengan Wali Allah
Menurut Imam Muhammad Al-Baqir as, keberadaan seseorang dekat dengan para wali Allah adalah tanda keselamatan, sedangkan keterpisahan dari mereka adalah tanda kehancuran.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita selalu berada dalam perlindungan Ahlul Bait dan para wali Allah.
14. Neraka sebagai Kematian Hati
Jalaluddin Rumi berkata:”Neraka bukan hanya kobaran api, tetapi hati yang mati dari cahaya Ilahi.”
→ Doa ini adalah permohonan agar hati kita tetap hidup dengan makrifat dan cahaya Allah.
Kesimpulan
Dalam perspektif ahli hakikat dan makrifat, neraka bukan hanya tempat siksaan di akhirat, tetapi juga kondisi jiwa yang jauh dari Allah. Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ adalah permohonan agar kita diselamatkan dari segala bentuk neraka, baik di dunia maupun di akhirat, dengan mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai makrifat sejati.
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ
Menurut Ahli Hakikat Syiah
Dalam perspektif ahli hakikat Syiah, neraka bukan sekadar tempat siksaan fisik, tetapi kondisi spiritual seseorang yang terputus dari hakikat Ilahi. Neraka adalah akibat dari keterhijaban dari Allah dan penyimpangan dari jalan kebenaran. Doa ini adalah permohonan perlindungan dari segala bentuk “api” yang dapat menjauhkan seseorang dari makrifat Ilahi.
1. Neraka sebagai Hijab dari Hakikat Ilahi
Menurut Allamah Thabathabai dalam Tafsir Al-Mizan, neraka adalah keterhijaban dari Allah, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Mutaffifin: 15:”Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.”
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak terhijab dari Allah dan tetap dalam kesadaran makrifat.
2. Neraka sebagai Api Ego dan Kesombongan
Mulla Sadra dalam Asfar Arba‘ah menyebut bahwa api neraka berasal dari ego yang membakar diri seseorang.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita diselamatkan dari api ego yang menghancurkan hubungan kita dengan Allah.
3. Neraka sebagai Wujud Amal Buruk
Dalam Tafsir Al-Mizan, Allamah Thabathabai menjelaskan bahwa amal buruk seseorang akan menjadi bentuk nyata di akhirat.
→ Doa ini adalah permohonan agar amal kita tidak menjelma menjadi siksaan bagi diri kita sendiri.
4. Neraka sebagai Jarak dari Wali Allah
Menurut Sayyid Haidar Amuli, surga adalah kedekatan dengan Wali Allah, dan neraka adalah keterpisahan dari mereka.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita selalu dalam bimbingan Ahlul Bait as dan para wali Allah.
5. Neraka sebagai Manifestasi Cinta Dunia
Imam Ali as bersabda:”Cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan.”
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tidak terperangkap dalam kecintaan terhadap dunia yang menyesatkan.
6. Neraka sebagai Kematian Hati
Menurut Sayyid Ibn Thawus, neraka sejati adalah hati yang mati dari cahaya makrifat.
→ Doa ini adalah permohonan agar hati kita selalu hidup dengan cahaya Ilahi.
7. Neraka sebagai Api Kedengkian dan Amarah
Imam Ja‘far as-Shadiq as berkata:
“Neraka pertama yang membakar manusia berasal dari amarah dan kedengkian mereka sendiri.”
→ Doa ini adalah permohonan agar hati kita dibersihkan dari api amarah dan dengki.
8. Neraka sebagai Kehidupan tanpa Dzikir
Menurut Allamah Bahrul Ulum, kehidupan yang jauh dari dzikir kepada Allah adalah neraka yang sejati.
→ Doa ini adalah permohonan agar lidah dan hati kita senantiasa mengingat Allah.
9. Neraka sebagai Ilusi Waktu dan Keterikatan Masa Lalu
Menurut Imam Khomeini dalam Misbah al-Hidayah, manusia yang terperangkap dalam penyesalan masa lalu dan kecemasan masa depan telah menciptakan neraka bagi dirinya sendiri.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita hidup dalam kesadaran akan kehadiran Ilahi saat ini.
10. Neraka sebagai Keterpisahan dari Hakikat Diri
Menurut Syekh Al-Akbar Ibn Arabi, manusia yang tidak mengenali hakikat dirinya akan tersiksa dalam kebingungan dan keterpisahan.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita mengenali hakikat diri sebagai manifestasi cahaya Ilahi.
11. Neraka sebagai Siksa Kezaliman
Dalam Nahjul Balaghah, Imam Ali as menyatakan bahwa kezaliman adalah penyebab utama kehancuran manusia.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita dijauhkan dari sifat zalim yang dapat menjerumuskan kita ke neraka.
12. Neraka sebagai Siksa bagi Orang yang Meninggalkan Salat
Dalam Misbah al-Shari’ah, Imam Ja‘far as-Shadiq as menyebut bahwa meninggalkan salat adalah jalan menuju kegelapan yang merupakan neraka dunia dan akhirat.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita tetap teguh dalam menunaikan salat sebagai jalan menuju cahaya.
13. Neraka sebagai Keberpalingan dari Cahaya Imam Zaman as
Menurut Sayyid Ibn Thawus, orang yang menolak kepemimpinan Imam Zaman as telah memasuki neraka sejak di dunia.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita selalu terhubung dengan cahaya Imam Zaman as dan tidak tersesat dalam kegelapan.
14. Neraka sebagai Kehilangan Rasa Syukur
Menurut Allamah Thabathabai, kesengsaraan terbesar adalah kehilangan rasa syukur kepada Allah.
→ Doa ini adalah permohonan agar kita menjadi hamba yang bersyukur sehingga selamat dari ner
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ
Menurut Ahli Hakikat
Dalam pandangan ahli hakikat, neraka bukan hanya tempat siksaan fisik, tetapi kondisi batin dan ruhani yang menjauhkan seseorang dari Allah. Api neraka adalah manifestasi keterpisahan dari Cahaya Ilahi. Doa ini menjadi permohonan perlindungan dari segala bentuk “api” yang bisa membakar ruh, baik di dunia maupun akhirat.
1. Neraka sebagai Hijab dari Hakikat Ilahi
Menurut Allamah Thabathabai, neraka adalah hijab dari Allah yang terjadi karena dosa dan kelalaian manusia.
→ Doa ini memohon agar kita tidak terhijab dari hakikat Ilahi dan selalu dalam limpahan cahaya-Nya.
2. Neraka sebagai Api Ego dan Kesombongan
Dalam filsafat Mulla Sadra, ego yang berlebihan adalah bentuk api yang membakar diri manusia sendiri.
→ Doa ini memohon agar ego dan kesombongan kita tidak menjadi penghalang untuk mencapai makrifat Allah.
3. Neraka sebagai Siksaan dari Amal Buruk
Dalam Tafsir Al-Mizan, Allamah Thabathabai menjelaskan bahwa amal buruk manusia akan menjelma menjadi api yang menyiksa di akhirat.
→ Doa ini memohon agar amal kita tidak berubah menjadi azab, tetapi menjadi cahaya yang menyelamatkan.
4. Neraka sebagai Jarak dari Wali Allah
Sayyid Haidar Amuli menjelaskan bahwa surga adalah kedekatan dengan Wali Allah, sementara neraka adalah keterpisahan dari mereka.
→ Doa ini memohon agar kita selalu berada dalam bimbingan Ahlul Bait dan tidak tersesat dari jalan mereka.
5. Neraka sebagai Cinta Dunia yang Berlebihan
Imam Ali as bersabda:”Cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan.”
→ Doa ini memohon agar kita tidak terperangkap dalam cinta dunia yang melalaikan akhirat.
6. Neraka sebagai Kematian Hati
Menurut Sayyid Ibn Thawus, neraka sejati adalah hati yang mati dari cahaya makrifat.
→ Doa ini memohon agar hati kita tetap hidup dengan cahaya Ilahi dan tidak mati dalam kegelapan spiritual.
7. Neraka sebagai Api Kedengkian dan Amarah
Imam Ja‘far as-Shadiq as berkata:
“Neraka pertama yang membakar manusia berasal dari amarah dan kedengkian mereka sendiri.”
→ Doa ini memohon agar hati kita bersih dari sifat dengki dan amarah yang membakar kedamaian batin.
8. Neraka sebagai Kehidupan tanpa Dzikir
Menurut Allamah Bahrul Ulum, kehidupan yang jauh dari dzikir kepada Allah adalah bentuk neraka sejati.
→ Doa ini memohon agar lidah dan hati kita selalu terhubung dengan Allah.
9. Neraka sebagai Ilusi Waktu dan Keterikatan Masa Lalu
Menurut Imam Khomeini, manusia yang terperangkap dalam penyesalan masa lalu dan kecemasan masa depan telah menciptakan neraka bagi dirinya sendiri.
→ Doa ini memohon agar kita hidup dalam kesadaran akan kehadiran Ilahi di setiap saat.
10. Neraka sebagai Keterpisahan dari Hakikat Diri
Menurut Syekh Al-Akbar Ibn Arabi, manusia yang tidak mengenali hakikat dirinya akan tersiksa dalam kebingungan dan keterasingan dari Allah.
→ Doa ini memohon agar kita mengenali diri kita sebagai manifestasi dari cahaya Ilahi.
11. Neraka sebagai Siksa Kezaliman
Dalam Nahjul Balaghah, Imam Ali as menyatakan bahwa kezaliman adalah penyebab utama kehancuran manusia.
→ Doa ini memohon agar kita dijauhkan dari sifat zalim yang bisa membawa kita ke dalam neraka spiritual.
12. Neraka sebagai Akibat Meninggalkan Salat
Dalam Misbah al-Shari’ah, Imam Ja‘far as-Shadiq as menyebut bahwa meninggalkan salat adalah jalan menuju kegelapan yang merupakan neraka dunia dan akhirat.
→ Doa ini memohon agar kita tetap teguh dalam menunaikan salat sebagai jalan menuju cahaya.
13. Neraka sebagai Keberpalingan dari Cahaya Imam Zaman as
Menurut Sayyid Ibn Thawus, orang yang menolak kepemimpinan Imam Zaman as telah memasuki neraka sejak di dunia.
→ Doa ini memohon agar kita selalu terhubung dengan cahaya Imam Zaman as dan tidak tersesat dalam kegelapan.
14. Neraka sebagai Kehilangan Rasa Syukur
Menurut Allamah Thabathabai, kesengsaraan terbesar adalah kehilangan rasa syukur kepada Allah.
→ Doa ini memohon agar kita menjadi hamba yang bersyukur sehingga terhindar dari kesengsaraan spiritual.
Kesimpulan
Dari perspektif ahli hakikat, neraka adalah kondisi batin yang menjauhkan seseorang dari Allah. Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ adalah permohonan agar kita selamat dari segala bentuk “api” yang dapat membakar ruh kita, baik di dunia maupun di akhirat, dengan mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai makrifat sejati.
Kisah-Kisah Makna Doa:
اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ
Dalam perjalanan ruhani para ahli hakikat, banyak kisah yang menggambarkan bagaimana api neraka tidak hanya terbakar di akhirat, tetapi juga menyala dalam kehidupan dunia sebagai akibat dari keterpisahan seseorang dari Allah. Berikut adalah beberapa kisah yang mencerminkan makna doa ini:
1. Kisah Seorang Sufi yang Melihat Api Neraka di Dunia
Dikisahkan dalam perjalanan seorang arif dari kalangan Syiah, ia pernah bermimpi melihat manusia berjalan di dunia tetapi terbakar oleh api yang keluar dari tubuh mereka sendiri. Ketika ia bertanya dalam mimpi kepada seorang malaikat, “Apakah ini api neraka?” Malaikat itu menjawab, “Ini adalah api amarah, kedengkian, dan hawa nafsu mereka sendiri. Api ini akan terus menyala di dunia dan akan menyertai mereka di akhirat.”
→ Kisah ini mengajarkan bahwa api neraka bukan hanya di akhirat, tetapi juga menyala dalam jiwa manusia yang dipenuhi kebencian dan hawa nafsu.
2. Imam Ali as dan Tangisan di Malam Hari
Diriwayatkan dalam Nahjul Balaghah, Imam Ali as sering menangis dalam salat malam dan berdoa,”Ya Allah, selamatkan aku dari api neraka.”
Seorang sahabat bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, bagaimana mungkin engkau takut akan neraka, padahal engkau adalah manusia paling bertakwa?” Imam Ali as menjawab, Aku melihat orang-orang yang menganggap neraka itu jauh, padahal ia sangat dekat dengan perbuatan mereka.”
→ Kisah ini menunjukkan bahwa bahkan seorang maksum seperti Imam Ali as tetap memohon perlindungan dari neraka, karena neraka adalah akibat langsung dari perbuatan manusia.
3. Kisah Bayazid Bastami: Surga dan Neraka dalam Hati
Bayazid Bastami, seorang arif besar, pernah ditanya oleh seorang murid, “Di mana surga dan neraka itu?”
Ia menjawab, “Surga adalah hati yang dipenuhi cahaya Allah, dan neraka adalah hati yang gelap dari makrifat.”
→ Kisah ini mengajarkan bahwa neraka sejati bukanlah api yang membakar tubuh, tetapi api yang membakar ruh dan menjauhkan seseorang dari Allah.
4. Kisah Syekh Bahai dan Pengemis di Masjid Kufah
Suatu hari, Syekh Bahai duduk di Masjid Kufah ketika seorang pengemis datang meminta sedekah. Syekh Bahai berkata, “Mengapa engkau tidak bekerja?”
Pengemis itu menjawab, “Aku tidak mampu, karena seluruh hidupku telah aku habiskan untuk mencari dunia, dan sekarang dunia telah membakarku.”
Syekh Bahai menangis dan berkata, “Engkau telah menciptakan nerakamu sendiri sejak di dunia.”
→ Kisah ini menunjukkan bahwa neraka bukan hanya di akhirat, tetapi juga dalam jiwa yang terbakar oleh kecintaan dunia.
5. Imam Ja‘far as-Shadiq dan Api yang Tak Terlihat
Imam Ja‘far as-Shadiq as pernah berkata kepada murid-muridnya,
“Setiap keburukan yang dilakukan manusia akan menjadi api yang membakarnya, tetapi kebanyakan mereka tidak menyadarinya.”
Salah seorang murid bertanya, “Bagaimana kami bisa melihat api itu?” Imam menjawab,
“Dengan hati yang bersih dan mata batin yang terbuka, engkau akan melihat bahwa setiap dosa meninggalkan bekas api di ruh manusia.”
→ Kisah ini mengajarkan bahwa api neraka adalah realitas yang sudah ada dalam perbuatan manusia, hanya saja manusia tidak melihatnya dengan mata zahir.
6. Kisah Arif dan Neraka Kezaliman
Seorang arif Syiah bermimpi melihat seorang raja yang terkenal zalim sedang dibakar dalam api. Ia bertanya kepada malaikat, “Mengapa ia dibakar?”
Malaikat menjawab, “Inilah api dari tangisan rakyatnya yang ia dzalimi. Setiap air mata yang mereka teteskan berubah menjadi api baginya di alam barzakh.”
→ Kisah ini menunjukkan bahwa api neraka adalah akibat dari kezaliman yang dilakukan manusia terhadap sesama.
7. Kisah Doa Seorang Wali Allah
Diriwayatkan bahwa seorang wali Allah selalu berdoa,
“Ya Allah, jangan masukkan aku ke dalam neraka-Mu.”
Seorang murid bertanya, “Bukankah engkau orang yang selalu dalam kebaikan? Mengapa engkau takut neraka?”
Sang wali menjawab, “Selama aku masih memiliki cinta dunia dan ego, aku belum sepenuhnya selamat dari neraka.”
→ Kisah ini mengajarkan bahwa neraka bukan hanya siksa di akhirat, tetapi kondisi batin yang jauh dari Allah.
8. Rasulullah saw dan Tangisan di Tengah Malam
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw menangis dalam sujudnya sambil berdoa, “Ya Allah, jauhkan aku dari api neraka.”
Ketika Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, bukankah engkau sudah dijamin masuk surga?”
Beliau menjawab, “Bagaimana aku bisa tenang, sementara umatku masih terancam oleh api neraka?”
→ Kisah ini menunjukkan bahwa doa meminta perlindungan dari neraka bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk seluruh umat manusia.
Kesimpulan
Dari kisah-kisah di atas, para ahli hakikat Syiah memahami bahwa:
1. Neraka bukan hanya di akhirat, tetapi juga ada dalam kehidupan dunia.
2. Api neraka bisa berupa amarah, kedengkian, kezaliman, cinta dunia, dan keterpisahan dari Allah.
3. Memohon perlindungan dari neraka berarti memohon untuk tetap dalam cahaya makrifat dan jauh dari kegelapan spiritual.
1. Kisah Imam Ali as dan Doa Perlindungan dari Neraka
Imam Ali as, meskipun dikenal sebagai orang yang paling dekat dengan Allah dan penuh dengan takwa, selalu memohon perlindungan dari api neraka. Suatu ketika, beliau tengah berdoa dalam kesendirian, dengan suara lembut berkata, “Ya Allah, jauhkan aku dari api neraka-Mu.”
Seorang sahabat yang mendengarnya bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, bukankah engkau sudah dijamin surga?” Imam Ali as menjawab, “Aku takut jika aku terlena dan tidak menjaga hatiku, karena neraka itu sangat dekat dengan manusia yang tergoda oleh hawa nafsu.”
→ Kisah ini mengajarkan kita bahwa meskipun seseorang memiliki kedudukan tinggi dalam agama, perlindungan dari neraka harus selalu dipohonkan, karena ia tidak hanya soal amal, tetapi juga mengenai ketulusan hati dalam menjaga hubungan dengan Allah.
2. Kisah Bayazid Bastami dan Api Cinta Dunia
Bayazid Bastami, seorang arif besar, suatu hari berkata, “Aku melihat api neraka, dan aku tahu itu bukan api yang menyala di akhirat, tetapi api cinta dunia.”
Dia melanjutkan, “Setiap kali seseorang terperangkap dalam dunia dan lupa akan akhirat, api itu menyala dalam hatinya.”
Setelah mendengar kata-kata ini, seorang muridnya bertanya, “Bagaimana cara kita menghindari api tersebut?” Bayazid Bastami menjawab, “Dengan meninggalkan kecintaan terhadap dunia dan berfokus pada kehidupan yang abadi, maka api duniawi itu tidak akan menyentuhmu.”
→ Kisah ini mengajarkan kita bahwa doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ tidak hanya berkaitan dengan api neraka di akhirat, tetapi juga dengan menjaga hati dari kecintaan berlebihan terhadap dunia yang bisa menjadi “api” yang membakar hati kita.
3. Kisah Seorang Arif yang Terlihat Tertimpa Siksaan Neraka
Dikisahkan bahwa seorang arif besar sedang merenung di sebuah masjid. Tiba-tiba, dia melihat sekelompok orang yang sedang disiksa dengan api yang sangat besar. Ia terkejut dan bertanya, “Wahai malaikat, siapakah mereka?”
Malaikat menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang telah jauh dari Allah, yang mengabaikan hakikat kehidupan dan tidak mengenal hakikat batin.”
Arif itu kemudian berdoa, “Ya Allah, lindungi kami dari api tersebut, baik di dunia maupun di akhirat.”
Setelah berdoa, dia kembali bertanya, “Bagaimana agar kami tidak tergelincir ke dalam api itu?”
Malaikat menjawab, “Dengan menyucikan hati, mendekatkan diri kepada Allah, dan mengikuti jalan para nabi dan awliya.”
→ Kisah ini menggambarkan betapa pentingnya menjaga hati dari keburukan yang bisa membimbing kita kepada api neraka, baik dalam dunia ini maupun di akhirat.
4. Kisah Pengemis dan Doa Perlindungan dari Api Neraka
Suatu hari, seorang pengemis datang ke rumah seorang wali besar dan meminta sedekah. Wali tersebut memberikan sebagian dari hartanya dan berkata, “Aku mohon agar Allah memberimu perlindungan dari api neraka.”
Pengemis itu terkejut dan bertanya, “Wahai wali, aku hanyalah seorang miskin yang meminta-minta. Mengapa kamu khawatir aku masuk neraka?”
Wali itu menjawab, “Aku khawatir bahwa kesombongan atau rasa iri dalam hatimu akan membawamu ke neraka, meskipun kamu hidup dalam kemiskinan.”
Pengemis itu kemudian menangis dan berkata, “Aku mohon, ya Allah, lindungilah aku dari api neraka.”
→ Kisah ini mengajarkan kita bahwa api neraka bisa muncul dalam bentuk kesombongan atau penyakit hati lainnya, yang tidak tergantung pada status sosial seseorang, tetapi pada keadaan hati yang harus senantiasa dijaga.
Kesimpulan
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ
bukan hanya memohon perlindungan dari api neraka fisik, tetapi juga dari “api” dalam hati kita, yang bisa menyala akibat hawa nafsu, kesombongan, kecintaan dunia, dan kekerasan hati. Doa ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga hubungan dengan Allah dan senantiasa memohon perlindungan dari segala bentuk kesesatan yang dapat membawa kita jauh dari-Nya.
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ
bukan sekadar permohonan agar tidak masuk ke neraka fisik, tetapi juga permohonan agar hati kita tidak terbakar oleh api dunia yang menjauhkan kita dari Allah.
Manfaat Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ memiliki banyak manfaat yang sangat mendalam, baik dalam konteks spiritual maupun duniawi. Doa ini dipanjatkan untuk memohon perlindungan dari segala bentuk api neraka, yang dalam pandangan dan ahli hakikat, bukan hanya meliputi neraka fisik di akhirat, tetapi juga neraka batin yang bisa menghinggapi diri kita jika terperangkap dalam ego, hawa nafsu, atau dosa.
Manfaat Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ:
1. Perlindungan dari Api Neraka Fisik dan Batin
• Perlindungan dari siksaan api neraka akhirat: Doa ini memohon perlindungan Allah dari siksaan api neraka yang nyata di akhirat, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.
• Perlindungan dari api ego, amarah, dan hawa nafsu: Dalam perspektif ahli hakikat, api neraka juga bisa berarti api batin yang membakar hati karena kesombongan, kedengkian, atau hawa nafsu. Doa ini membersihkan hati dari segala api negatif yang menghalangi kita mendekat kepada Allah.
2. Penyucian Jiwa dan Penguatan Spiritual
• Membersihkan hati dari sifat tercela: Doa ini membantu dalam proses penyucian jiwa dari sifat-sifat buruk seperti keserakahan, iri hati, dan keegoisan, yang dapat mengarah pada kesengsaraan batin.
• Meningkatkan ketakwaan: Dengan memohon perlindungan dari neraka, kita diingatkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan, yang berfungsi sebagai pelindung utama dari api neraka.
3. Pembuka Pintu Rahmat dan Kasih Sayang Allah
• Rahmat Allah: Dengan memohon perlindungan melalui doa ini, kita membuka pintu rahmat dan kasih sayang Allah yang akan menghindarkan kita dari hukuman-Nya.
• Kesadaran akan kebesaran Allah: Doa ini juga menumbuhkan kesadaran diri akan kekuasaan Allah, yang mengingatkan kita bahwa hanya Dia yang bisa menyelamatkan kita dari segala bahaya, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
4. Menjaga Kehidupan Dunia dan Akhirat
• Keselamatan dunia dan akhirat: Doa ini adalah permohonan agar kita selamat bukan hanya dari api neraka di akhirat, tetapi juga dari segala keburukan dan kezaliman di dunia yang bisa menjadi api dalam kehidupan kita.
• Menghindarkan dari siksa duniawi: Siksa duniawi yang dimaksud bisa berupa penderitaan spiritual, seperti kebingungan dan keterpisahan dari Allah akibat dosa dan kesalahan.
5. Mendekatkan Diri kepada Allah
• Meningkatkan makrifat kepada Allah: Doa ini memohon perlindungan dari segala bentuk api, yang dalam dimensi hakikat, dapat diartikan sebagai penutupan hati dari makrifat Allah. Dengan berdoa, seseorang semakin sadar akan pentingnya menjaga hubungan yang dekat dengan Sang Pencipta.
Doa ini adalah permohonan agar kita dijauhkan dari segala bentuk azab, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam berbagai riwayat, doa ini dikatakan sangat kuat dan memiliki kekuatan luar biasa untuk memohon keselamatan dari Allah, terutama saat kita menghadapi ujian hidup yang berat atau dalam keadaan terpuruk akibat dosa.
Cara Mengamalkan Doa Ini:
• Baca dengan niat yang tulus: Ketika membaca doa ini, kita harus menghadap Allah dengan niat yang tulus dan penuh harap agar Dia menyelamatkan kita dari segala bentuk kesulitan dan siksaan.
• Setiap waktu: Doa ini bisa dibaca setiap saat, terutama pada waktu-waktu tertentu seperti malam hari, setelah salat, atau dalam keadaan berdoa untuk keselamatan dan perlindungan Allah.
• Dalam keadaan khusyuk: Sebaiknya doa ini dibaca dalam keadaan hati yang khusyuk dan penuh rasa takut akan kebesaran Allah, dengan memahami makna mendalam dari permohonan tersebut.
Kesimpulan
Doa اَجِرْنا مِنَ النّارِ يا مُجيرُ
memiliki manfaat yang besar dalam melindungi diri kita dari segala bentuk api—baik api fisik neraka di akhirat maupun api batin yang membakar hati dan jiwa. Dengan mengamalkan doa ini, kita memohon perlindungan dari Allah, membersihkan hati, dan memperkuat hubungan spiritual kita dengan-Nya, agar selalu berada dalam rahmat dan kasih sayang-Nya.
6. Menumbuhkan Kesadaran akan Akhirat
Doa ini mengingatkan kita akan kehidupan akhirat yang kekal dan mengajak kita untuk merenung tentang akibat dari setiap perbuatan di dunia. Dengan memohon perlindungan dari neraka, kita diberi kesadaran akan pentingnya beramal saleh dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan kehidupan setelah mati.
7. Melindungi dari Dosa Besar dan Kecil
Doa ini juga berfungsi sebagai pelindung dari dosa-dosa yang bisa menjadi jalan menuju neraka. Dosa, baik yang besar maupun yang kecil, dapat mengumpulkan “api” dalam jiwa kita. Dengan terus berdoa dan memohon perlindungan dari neraka, kita dijauhkan dari godaan untuk berbuat dosa.
8. Meningkatkan Rasa Syukur
Ketika kita mengingat permohonan kita agar dilindungi dari neraka, hal ini meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah. Kesadaran akan rahmat Allah yang begitu besar membuat kita lebih menghargai nikmat hidup, kesehatan, dan segala pemberian-Nya, serta berusaha untuk selalu bersyukur.
9. Membangun Kewaspadaan Spiritual
Doa ini mengajarkan kita untuk selalu waspada terhadap godaan-godaan yang bisa membawa kita lebih jauh dari Allah. Ini bukan hanya tentang perlindungan dari api neraka, tetapi juga perlindungan dari berbagai godaan duniawi yang bisa membuat kita terjebak dalam kesenangan dunia yang menyesatkan.
10. Menguatkan Hati dalam Menghadapi Ujian Hidup
Dalam menghadapi berbagai cobaan hidup, doa ini memberikan ketenangan dan kekuatan. Memohon perlindungan dari neraka membantu kita tetap teguh dan sabar dalam menghadapi ujian-ujian dunia, karena kita tahu bahwa hidup ini adalah jalan menuju keselamatan jika kita tetap berada dalam tuntunan Allah.
Semoga bermanfaat!!!!
Mohon Doa!!!!!
Comments
Post a Comment