Makna; Membahagiakan Ahli Kubur
Kalimat atau Doa:
اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ berasal dari doa yang sering dibaca di bulan Ramadhan.
Berikut makna yang bisa diambil dari kalimat ini:
1. Permohonan Kebahagiaan bagi Ahli Kubur – Doa ini meminta agar Allah memberikan kebahagiaan kepada mereka yang telah meninggal dunia.
2. Rahmat Allah bagi Orang yang Telah Tiada – Kita memohon agar Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada penghuni kubur, sehingga mereka tidak merasa tersiksa atau kesepian.
3. Peringatan akan Kehidupan Setelah Mati – Doa ini mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara dan bahwa kita juga akan memasuki alam kubur suatu hari nanti.
4. Harapan untuk Cahaya dan Ketenangan di Alam Barzakh – Dalam Islam, alam kubur bisa menjadi tempat yang menenangkan atau penuh siksaan. Doa ini adalah permohonan agar para penghuni kubur diberikan cahaya dan ketenangan.
5. Mengajarkan Kepedulian kepada Orang yang Sudah Meninggal – Doa ini mencerminkan bahwa seorang mukmin tidak hanya peduli dengan kehidupan dunia, tetapi juga dengan mereka yang telah meninggalkan dunia ini.
6. Menunjukkan Keterkaitan antara yang Hidup dan yang Mati – Dalam Islam, hubungan antara yang hidup dan yang telah wafat tetap berlanjut melalui doa dan amal baik yang dikirimkan kepada mereka.
7. Menjadi Sumber Pahala bagi yang Membaca – Mendoakan kebaikan bagi orang lain, terutama yang telah meninggal, adalah amal yang bernilai di sisi Allah dan dapat menjadi sebab diampuninya dosa kita sendiri.
8. Peringatan akan Kematian sebagai Motivasi untuk Berbuat Baik – Dengan sering membaca doa ini, kita diingatkan bahwa kita juga akan berada di alam kubur, sehingga harus mempersiapkan diri dengan amal saleh.
9. Menumbuhkan Rasa Kasih Sayang dan Keikhlasan – Doa ini mengajarkan kita untuk berempati kepada sesama, bahkan kepada mereka yang sudah meninggal, tanpa mengharapkan balasan dari mereka.
10. Menghidupkan Sunnah dan Adab dalam Islam – Mendoakan ahli kubur adalah bagian dari ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, sehingga membaca doa ini berarti kita menghidupkan sunnah dan mengikuti jejak beliau.
Dengan memahami makna ini, doa tersebut tidak hanya menjadi bacaan lisan, tetapi juga memperkuat spiritualitas dan kesadaran kita terhadap kehidupan setelah mati.
Dalam Al-Qur’an, konsep memberikan kebahagiaan kepada ahli kubur berkaitan erat dengan rahmat Allah, ampunan, serta balasan baik bagi orang-orang beriman di akhirat. Berikut makna اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an:
1. Kebahagiaan di Alam Kubur bagi Orang Beriman
Allah berjanji akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepada orang-orang beriman di alam barzakh:”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah,’ kemudian mereka tetap istiqamah, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata): ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.’” (QS. Fussilat: 30)
2. Ampunan Allah bagi Penghuni Kubur
Doa ini adalah permohonan agar Allah mengampuni dosa-dosa mereka:”Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: ‘Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami…’” (QS. Al-Hasyr: 10)
3. Cahaya dalam Kubur
Allah memberikan cahaya kepada orang-orang yang beriman, termasuk setelah wafatnya mereka:”Pada hari ketika kamu melihat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka…” (QS. Al-Hadid: 12)
4. Alam Barzakh sebagai Taman Surga bagi Orang Saleh
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa orang beriman akan mendapatkan kenikmatan sejak di alam kubur:”Dan janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS. 2 : 169)
5. Perlindungan dari Siksa Kubur
Doa ini juga meminta agar Allah menjauhkan mereka dari azab kubur:
“Ya Tuhan kami, hindarkanlah kami dari azab neraka. Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal.” (QS. Al-Furqan: 65)
6. Kesempatan bagi Ahli Kubur untuk Mendapat Syafaat
Doa kita bisa menjadi sebab syafaat bagi mereka:”Dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah…” (QS. Al-Anbiya: 28)
7. Pengampunan atas Dosa-Dosa Masa Lalu
Allah menjanjikan bahwa doa dan amal orang yang masih hidup bisa bermanfaat bagi mereka yang telah wafat:
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm: 39)
8. Penghuni Kubur Mendengar dan Merasakan Doa Kita
Dalam beberapa ayat, disebutkan bahwa roh orang yang telah meninggal bisa merasakan keadaan mereka:
“Maka sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang zalim itu berada dalam kesakitan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata): ‘Keluarkanlah nyawamu.’” (QS. Al-An’am: 93)
9. Alam Kubur sebagai Awal Perjalanan Menuju Akhirat
Kesuksesan di kubur adalah awal dari kesuksesan di akhirat:
“Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah beruntung…” (QS. Ali Imran: 185)
10. Mengajarkan Kita untuk Mendoakan Ahli Kubur
Al-Qur’an mengajarkan agar kita selalu berdoa untuk mereka:
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan siapa saja yang masuk ke rumahku dengan beriman…” (QS. Nuh: 28)
Jadi, doa اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ memiliki dasar kuat dalam Al-Qur’an sebagai permohonan agar Allah memberikan kebahagiaan, ampunan, dan ketenangan kepada penghuni kubur, terutama bagi orang-orang beriman.
Berikut makna dari doa
اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad ﷺ:
1. Ahli Kubur Mendapatkan Rahmat dan Kebahagiaan
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya kubur itu adalah taman dari taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)
Makna doa ini adalah meminta kepada Allah agar menjadikan kubur mereka sebagai taman surga yang penuh kebahagiaan.
2. Cahaya dalam Kubur
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Shalat malam itu adalah cahaya, sedekah itu adalah bukti, dan sabar itu adalah cahaya…” (HR. Muslim)
Doa ini mengandung permohonan agar ahli kubur mendapatkan cahaya yang menerangi tempat mereka, sebagaimana amal baik mereka di dunia.
3. Perlindungan dari Azab Kubur
Nabi ﷺ mengajarkan kita untuk memohon perlindungan dari siksa kubur:”Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab neraka, azab kubur, fitnah hidup dan mati, serta kejahatan Dajjal.” (HR. Muslim)
Maknanya, doa ini juga meminta keselamatan bagi ahli kubur dari segala bentuk azab.
4. Ahli Kubur Mendapat Doa dari yang Hidup
Nabi ﷺ bersabda:”Doa seorang Muslim kepada saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan akan dikabulkan…” (HR. Muslim) Ketika kita berdoa untuk ahli kubur, doa tersebut bisa menjadi sebab kebahagiaan mereka.
5. Doa dan Amal Saleh Bisa Meringankan Keadaan Ahli Kubur
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya sedekah dapat meringankan siksa kubur bagi mayit.” (HR. Thabrani)
Doa ini mengandung permohonan agar Allah memberikan keringanan dan kebahagiaan kepada ahli kubur.
6. Orang yang Meninggal Mendengar dan Mengetahui Doa Kita
Nabi ﷺ bersabda:”Jika seorang melewati kuburan saudaranya yang ia kenal dan mengucapkan salam, maka penghuni kubur akan menjawabnya dan mengenalinya…” (HR. Ibnu Abdil Barr) Ini menunjukkan bahwa doa dan salam kita untuk mereka benar-benar sampai dan memberikan manfaat.
7. Kubur Bisa Diluaskan dan Diterangi
Dalam hadis disebutkan bahwa kubur orang beriman akan diperluas dan diterangi:”Seorang mukmin akan diperlihatkan tempat duduknya di surga, kuburnya diluaskan sejauh mata memandang, dan diterangi.” (HR. Ahmad) Maknanya, doa ini juga merupakan permohonan agar Allah meluaskan dan menerangi kubur mereka.
8. Kesempatan Ahli Kubur untuk Mendapat Syafaat
Nabi ﷺ bersabda:”Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Doa kita bisa menjadi salah satu bentuk syafaat bagi mereka di alam barzakh.
9. Kenikmatan dan Ketentraman di Alam Kubur
Rasulullah ﷺ bersabda:”Ketika seorang mukmin dikuburkan, datanglah kepadanya seorang lelaki tampan dengan pakaian indah dan aroma wangi, lalu ia berkata: ‘Aku adalah amal salehmu.’” (HR. Ahmad, Abu Dawud) Doa ini memohon agar ahli kubur mendapatkan kenikmatan seperti yang dijanjikan dalam hadis.
10. Permohonan Surga bagi Ahli Kubur
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, lapangkanlah kuburnya, sucikanlah dia dari dosa sebagaimana Engkau menyucikan pakaian putih dari kotoran, gantilah rumahnya dengan yang lebih baik, dan masukkan dia ke dalam surga…” (HR. Muslim)Makna doa ini adalah memohon agar ahli kubur diberikan kebahagiaan, ampunan, dan tempat terbaik di surga.
Kesimpulan
Doa اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ sesuai dengan banyak hadis Nabi ﷺ yang mengajarkan kita untuk berdoa bagi ahli kubur, meminta rahmat, cahaya, kelapangan, perlindungan dari azab, serta kebahagiaan bagi mereka di alam barzakh dan akhirat.
Makna dari doa
اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ berdasarkan hadis Ahlul Bayt (as):
1. Cahaya dan Kelapangan Kubur bagi Orang Beriman
Imam Ja’far Shadiq (as) bersabda:
“Barang siapa yang membaca Surah Yasin di sisi mayit, maka Allah akan meringankan azabnya dan meneranginya dengan cahaya.” (Bihar al-Anwar, 82:90)
Doa ini mengandung permohonan agar Allah memberikan cahaya dan kelapangan bagi ahli kubur.
2. Doa dan Sedekah dari yang Hidup Bisa Mengangkat Derajat Ahli Kubur
Imam Ali (as) bersabda:”Sedekah untuk mayit akan sampai kepadanya sebagaimana hadiah yang sampai kepada orang yang masih hidup.” (Wasail al-Shia, 2:687) Doa ini memohon agar Allah memberikan kebahagiaan bagi mereka sebagaimana sedekah yang dikirimkan untuk mereka.
3. Alam Kubur Bisa Menjadi Taman Surga atau Lubang Neraka
Imam Ja’far Shadiq (as) bersabda:
“Kubur adalah awal tempat dari kehidupan akhirat. Jika seseorang selamat dari siksa kubur, maka tahap setelahnya akan lebih mudah. Dan jika tidak, maka akan lebih sulit baginya.” (Bihar al-Anwar, 6:214)
Makna doa ini adalah meminta agar ahli kubur diberikan kebahagiaan, sehingga kuburnya menjadi taman surga.
4. Pahala Amal Baik yang Diniatkan untuk Ahli Kubur
Imam Ja’far Shadiq (as) bersabda:
“Barang siapa yang melakukan perbuatan baik seperti shalat, puasa, atau sedekah untuk mayit, maka pahala itu akan sampai kepadanya.” (Wasail al-Shia, 2:686)
Doa ini bisa menjadi bentuk amal yang membawa kebahagiaan bagi ahli kubur.
5. Syafaat Ahlul Bayt bagi Orang Beriman di Alam Kubur
Imam Ali Ridha (as) bersabda:
“Barang siapa yang mencintai Ahlul Bayt dan meninggal dalam keadaan demikian, maka di alam kuburnya ia akan ditemani oleh kami dan mendapatkan syafaat kami.” (Bihar al-Anwar, 27:221)
Doa ini mencerminkan harapan agar ahli kubur mendapat syafaat dari Ahlul Bayt.
6. Ahli Kubur Bisa Mendengar Doa dari yang Hidup
Imam Ja’far Shadiq (as) bersabda:
“Jika seseorang melewati kuburan dan mengucapkan salam kepada penghuni kubur, maka mereka akan menjawabnya dan merasa senang.” (Wasail al-Shia, 2:688)
Doa ini membawa kebahagiaan bagi ahli kubur, karena mereka mendengar dan mendapatkan manfaat darinya.
7. Malaikat Akan Membawa Berita Gembira kepada Ahli Kubur
Imam Muhammad al-Baqir (as) bersabda:”Ketika seorang mukmin meninggal, malaikat akan datang kepadanya dengan berita gembira tentang rahmat Allah dan surga.” (Bihar al-Anwar, 6:161) Makna doa ini adalah memohon agar ahli kubur diberikan berita gembira dan ketenangan oleh malaikat.
8. Kubur Bisa Menjadi Tempat Istirahat atau Tempat Azab
Imam Ja’far Shadiq (as) bersabda:
“Ketika seorang mukmin dimakamkan, kuburnya akan berkata: ‘Selamat datang! Aku adalah tempat peristirahatanmu.’ Tetapi jika ia kafir, kubur akan berkata: ‘Tidak ada tempat untukmu selain siksaan.’” (Bihar al-Anwar, 6:242) Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur mendapatkan tempat peristirahatan yang penuh kedamaian.
9. Doa dan Ziarah Dapat Menghapus Dosa Ahli Kubur
Imam Ali (as) bersabda:”Ziarah ke kuburan dapat mengingatkan kita kepada kematian dan menjadi sebab pengampunan bagi ahli kubur.” (Nahjul Balaghah, Hikmah 188)
Doa ini juga menjadi sebab penghapusan dosa bagi mereka yang telah wafat.
10. Rahmat Allah Lebih Luas dari Segala Azab
Imam Ja’far Shadiq (as) bersabda:
“Ketika seorang mukmin wafat, Allah akan mencurahkan rahmat-Nya kepadanya lebih banyak dari dosa-dosanya.” (Bihar al-Anwar, 6:233)
Makna doa ini adalah meminta agar ahli kubur dimasukkan dalam rahmat Allah dan mendapatkan kebahagiaan.
Kesimpulan
Doa اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ dalam perspektif hadis Ahlul Bayt (as) mencerminkan permohonan agar Allah memberikan cahaya, kelapangan, perlindungan dari azab, berita gembira, syafaat, dan tempat terbaik di alam barzakh bagi ahli kubur.
Makna Doa
اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ Menurut Para Mufasir
“Ya Allah, masukkan kebahagiaan kepada para penghuni kubur.”
Para mufasir menafsirkan makna doa ini berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan penjelasan dari Ahlul Bayt (as).
1. Kebahagiaan Ahli Kubur Adalah Cahaya dan Kelapangan Kubur
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ…
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan dunia dan di akhirat…” (QS. Ibrahim: 27)
Imam al-Tabarsi dalam Majma’ al-Bayan menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa orang beriman akan diberi keteguhan di alam kubur, berupa cahaya dan kelapangan. Doa ini mencerminkan permohonan agar mereka mendapatkan nikmat tersebut.
2. Alam Barzakh Bisa Menjadi Taman Surga
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka hidup di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki.” (QS. 2 : 169)
Al-Suyuti dalam Durr al-Manthur menjelaskan bahwa ahli kubur yang beriman akan mendapatkan rezeki berupa kenikmatan spiritual. Doa ini adalah permohonan agar Allah menganugerahkan nikmat ini kepada mereka.
3. Pembersihan Dosa Ahli Kubur
وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ
“Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?” (QS. Ali ‘Imran: 135)
Menurut Tafsir Al-Mizan karya Allamah Thabathabai, doa ini dapat bermakna sebagai permohonan agar ahli kubur diampuni dosa-dosanya, sehingga mereka berhak mendapatkan kebahagiaan.
4. Malaikat Rahmat Menyinari Kubur Orang Mukmin
لَهُمْ بُشْرَىٰ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
“Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan di akhirat.” (QS. Yunus: 64)
Dalam Tafsir al-Qummi, dijelaskan bahwa berita gembira ini juga mencakup alam barzakh, di mana malaikat akan datang membawa cahaya dan ketenangan bagi ahli kubur yang beriman.
5. Doa Ini Adalah Bentuk Syafaat bagi Ahli Kubur
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
“Jika mereka ketika menzalimi diri sendiri datang kepadamu (Muhammad) dan memohon ampun kepada Allah, dan Rasul juga memohonkan ampun untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 64)
Dalam Tafsir Nur al-Tsaqalayn, doa ini adalah bentuk syafaat dari orang yang hidup untuk yang telah wafat.
6. Kuburan Orang Mukmin Bisa Menjadi Tempat Istirahat yang Damai
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai.” (QS. Al-Fajr: 27-28)
Menurut Fakhruddin al-Razi dalam Tafsir al-Kabir, doa ini bermakna agar ahli kubur termasuk dalam golongan jiwa yang tenang dan mendapat ketenteraman di alam barzakh.
7. Orang Beriman yang Wafat Akan Bertemu dengan Rahmat Allah
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka istiqamah, maka malaikat turun kepada mereka (seraya berkata), ‘Janganlah kamu takut dan janganlah bersedih hati; dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.’” (QS. Fussilat: 30)
Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-’Azim menjelaskan bahwa ini menunjukkan janji Allah untuk menenangkan orang beriman yang telah wafat. Doa ini memohon agar ahli kubur diberikan kebahagiaan dengan turunnya rahmat Allah.
8. Ahli Kubur Mendapatkan Ganjaran atas Amal Salehnya
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya).” (QS. Az-Zalzalah: 7)
Dalam Tafsir Al-Kashaf, disebutkan bahwa kebahagiaan ahli kubur berasal dari amal saleh yang mereka lakukan selama hidupnya.
9. Doa Ini Memohon Dihindarkan dari Azab Kubur
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا
“Kepada mereka diperlihatkan neraka pada pagi dan petang hari.” (QS. Ghafir: 46)
Menurut Sayyid Thabathabai dalam Al-Mizan, ini adalah gambaran siksa bagi orang zalim di alam barzakh. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur diselamatkan dari azab tersebut.
10. Doa Ini Mengandung Permohonan untuk Keberkahan Alam Barzakh
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
“Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. Al-Baqarah: 25)
Dalam Tafsir As-Sa’di, ini menunjukkan bahwa amal saleh membawa kebahagiaan sejak di alam kubur.
Kesimpulan
Doa اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ adalah permohonan agar Allah memberikan cahaya, kelapangan, ketenangan, pengampunan, dan rahmat-Nya bagi ahli kubur, sebagaimana yang dijelaskan oleh para mufasir melalui ayat-ayat Al-Qur’an.
Makna Doa
اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ Menurut Mufasir Syiah
“Ya Allah, masukkan kebahagiaan kepada para penghuni kubur.”
Para mufasir Syiah menafsirkan makna doa ini berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis dari Ahlul Bayt (as).
1. Kebahagiaan Ahli Kubur Adalah Cahaya dan Kelapangan Kubur
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ…
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan dunia dan di akhirat…” (QS. Ibrahim: 27)
Allamah Thabathabai dalam Tafsir al-Mizan menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan bahwa orang beriman akan diberi keteguhan di alam kubur dalam bentuk cahaya dan kelapangan. Doa ini mencerminkan permohonan agar mereka mendapatkan nikmat tersebut.
2. Alam Barzakh Bisa Menjadi Taman Surga
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka hidup di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali ‘Imran: 169)
Dalam Tafsir Nur al-Tsaqalayn, Syaikh al-Huwaizi menukil hadis dari Imam Ja’far as-Shadiq (as) yang mengatakan bahwa kehidupan di alam barzakh bisa menjadi taman surga bagi mereka yang beriman dan syahid. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur mendapatkan nikmat tersebut.
3. Pembersihan Dosa Ahli Kubur
وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ
“Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?” (QS. Ali ‘Imran: 135)
Allamah Thabathabai dalam Al-Mizan menjelaskan bahwa kebahagiaan ahli kubur datang setelah mereka dibersihkan dari dosa-dosa mereka. Doa ini adalah permohonan agar mereka memperoleh pengampunan ilahi
4. Malaikat Rahmat Menyinari Kubur Orang Mukmin
لَهُمْ بُشْرَىٰ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
“Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan di akhirat.” (QS. Yunus: 64)
Syaikh al-Majlisi dalam Bihar al-Anwar menafsirkan bahwa kabar gembira ini mencakup kebahagiaan di alam kubur, di mana malaikat akan datang membawa cahaya dan ketenangan bagi mereka yang beriman.
5. Doa Ini Adalah Bentuk Syafaat bagi Ahli Kubur
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
“Jika mereka ketika menzalimi diri sendiri datang kepadamu (Muhammad) dan memohon ampun kepada Allah, dan Rasul juga memohonkan ampun untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 64)
Dalam Tafsir al-Burhan, Syaikh Bahrani menyebutkan bahwa doa bagi ahli kubur adalah bentuk syafaat bagi mereka yang telah meninggal, sebagaimana Rasulullah (saw) memberikan syafaat bagi umatnya.
6. Kuburan Orang Mukmin Bisa Menjadi Tempat Istirahat yang Damai
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً
“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai.” (QS. Al-Fajr: 27-28)
Syaikh Tusi dalam Tafsir al-Tibyan menjelaskan bahwa doa ini memohon agar ahli kubur tergolong dalam jiwa yang tenang dan mendapatkan ketenteraman di alam barzakh.
7. Orang Beriman yang Wafat Akan Bertemu dengan Rahmat Allah
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka istiqamah, maka malaikat turun kepada mereka (seraya berkata), ‘Janganlah kamu takut dan janganlah bersedih hati; dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.’” (QS. Fussilat: 30)
Dalam Tafsir As-Safi, Mulla Faidh al-Kasyani menyebutkan bahwa doa ini memohon agar ahli kubur diberi kebahagiaan dengan turunnya malaikat rahmat.
8. Ahli Kubur Mendapatkan Ganjaran atas Amal Salehnya
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya).” (QS. Az-Zalzalah: 7)
Dalam Tafsir al-Kabir karya Fakhruddin al-Razi (yang juga dikutip oleh mufasir Syiah), disebutkan bahwa kebahagiaan ahli kubur berasal dari amal saleh mereka.
9. Doa Ini Memohon Dihindarkan dari Azab Kubur
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا
“Kepada mereka diperlihatkan neraka pada pagi dan petang hari.” (QS. Ghafir: 46)
Sayyid Thabathabai dalam Al-Mizan menjelaskan bahwa ini adalah gambaran siksa bagi orang zalim di alam barzakh. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur diselamatkan dari azab tersebut.
10. Doa Ini Mengandung Permohonan untuk Keberkahan Alam Barzakh
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ…
“Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh…” (QS. Al-Baqarah: 25)
Dalam Tafsir al-Mizan, dijelaskan bahwa amal saleh membawa kebahagiaan sejak di alam kubur.
Kesimpulan:
Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur diberikan rahmat, cahaya, dan keberkahan di alam barzakh, sebagaimana dijelaskan oleh para mufasir Syiah melalui ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Ahlul Bayt.
Makna Doa
اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ Menurut Ahli Makrifat dan Hakikat
“Ya Allah, masukkan kebahagiaan kepada para penghuni kubur.”
Dalam perspektif ahli makrifat dan hakikat, doa ini memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar permohonan kebahagiaan bagi orang yang telah meninggal. Mereka melihatnya sebagai bagian dari perjalanan ruh menuju kesempurnaan ilahi. Berikut adalah beberapa makna yang bisa diambil berdasarkan ajaran ahli hakikat dalam tasawuf dan irfan Syiah:
1. Alam Kubur adalah Cerminan Kesadaran Ruh
Dalam pandangan makrifat, kematian bukanlah akhir, tetapi peralihan menuju realitas hakiki. Alam kubur bukan sekadar tempat fisik, melainkan kondisi kesadaran ruh seseorang. Jika seseorang dalam hidupnya mengenal Allah dengan makrifat yang benar, maka ruhnya akan berada dalam keadaan bahagia, meskipun jasadnya berada dalam kubur.
مَنْ كانَ في هذِهِ أَعْمى فَهُوَ فِي الْآخِرَةِ أَعْمى وَأَضَلُّ سَبِيلاً
“Barang siapa buta (terhadap kebenaran) di dunia ini, maka di akhirat ia akan lebih buta dan lebih sesat jalannya.” (QS. Al-Isra: 72)
Menurut para arif seperti Ayatullah Hasan Zadeh Amuli, kebahagiaan ahli kubur bukanlah kebahagiaan duniawi, tetapi kebahagiaan ruhani berdasarkan tingkat kesadaran mereka terhadap hakikat ilahi.
2. Doa Ini adalah Permohonan Cahaya Ilahi untuk Ruh yang Terpenjara
Sebagian ruh mengalami “penjara kubur” karena keterikatan mereka dengan dunia. Doa ini adalah permohonan agar Allah memasukkan cahaya hakikat ke dalam alam ruh mereka, membebaskan mereka dari kegelapan kebodohan dan keterikatan duniawi.
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ
“Allah adalah pelindung bagi orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.” (QS. Al-Baqarah: 257)
Syaikh Ibn Arabi dalam Fusus al-Hikam menjelaskan bahwa perjalanan ruh adalah perjalanan dari keterbatasan menuju ketidakterbatasan. Doa ini adalah permohonan agar ruh yang masih terjebak dalam batasan duniawi dapat diterangi oleh cahaya ketuhanan.
3. Kubur adalah Pintu Gerbang Menuju Ma’rifat Hakiki
Dalam pandangan hakikat, kematian bukanlah perpisahan, melainkan gerbang menuju kesadaran yang lebih tinggi. Ruh yang telah mencapai makrifat akan menikmati surga dalam kuburnya sebelum hari kiamat tiba.
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (Hadis dari Imam Ja’far Shadiq as)
Menurut Sayyid Haydar Amuli dalam Jami’ al-Asrar, dunia ini adalah hijab bagi ruh yang ingin mengenal hakikat, sementara kematian adalah proses terbukanya hijab tersebut. Oleh karena itu, doa ini adalah permohonan agar ahli kubur segera masuk ke dalam makrifat hakiki dan menikmati surga ruhani.
4. Alam Kubur Tergantung pada Kesadaran Ruh Sebelum Mati
Ahli makrifat percaya bahwa kondisi di alam kubur bergantung pada tingkat kesadaran seseorang di dunia. Orang yang telah mencapai ma’rifatullah (pengenalan hakiki terhadap Allah) akan mengalami alam kubur sebagai tempat yang penuh ketenangan dan kebahagiaan.
النَّاسُ نِيَامٌ فَإِذَا مَاتُوا انْتَبَهُوا
“Manusia sedang tidur; ketika mereka mati, mereka terbangun.” (Hadis Imam Ali as)
Dalam Mafatih al-Ghaib, Mulla Sadra menjelaskan bahwa kematian adalah peralihan dari mimpi dunia ke realitas hakiki. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur terbangun dalam kesadaran yang penuh dengan cahaya ilahi, bukan dalam kegelapan penyesalan.
5. Surga dan Neraka Dimulai dari Alam Kubur
Para arif melihat bahwa surga dan neraka tidak menunggu di akhirat, tetapi telah dimulai sejak alam barzakh. Bagi mereka yang hidup dengan hati yang suci, alam kubur adalah kebahagiaan.
إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan benar-benar berada dalam kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.” (QS. Al-Infithar: 13-14)
Dalam Al-Hikmat al-Muta’aliyah, Mulla Sadra menjelaskan bahwa ruh manusia akan mengalami surga atau nerakanya sejak di alam barzakh. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur mendapatkan surga ruhani dalam perjalanan mereka.
6. Doa Ini Adalah Permohonan Keterhubungan Ruh dengan Cahaya Nabi dan Ahlul Bayt
Dalam makrifat, kebahagiaan hakiki hanya dapat dicapai dengan keterhubungan ruh dengan cahaya Nabi Muhammad (saw) dan Ahlul Bayt (as).
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ
“Ketahuilah bahwa di antara kalian ada Rasulullah.” (QS. Al-Hujurat: 7)
Syaikh al-Karim Khan Kirmani dalam Irfan al-Haqiqi menjelaskan bahwa Rasulullah (saw) adalah matahari spiritual yang cahayanya menyinari ruh manusia. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur mendapatkan limpahan cahaya kenabian dalam kesadaran mereka.
7. Doa Ini Memohon Agar Ruh Tidak Terjebak dalam Alam Mitsal
Sebagian ruh setelah kematian tetap terjebak dalam alam mitsal (alam bayangan) karena keterikatan mereka dengan dunia. Doa ini memohon agar mereka dapat naik ke alam ruhani yang lebih tinggi.
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ
“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah permainan dan senda gurau.” (QS. Al-Ankabut: 64)
Dalam Misbah al-Shari’ah, Imam Ja’far Shadiq (as) menjelaskan bahwa dunia adalah bayangan dari hakikat yang lebih tinggi. Orang yang masih terikat dengan dunia setelah mati akan tertahan di alam mitsal. Doa ini adalah permohonan agar mereka bisa melampaui batasan ini.
Kesimpulan
Dalam perspektif ahli makrifat dan hakikat, doa ini bukan hanya tentang kebahagiaan bagi ahli kubur secara fisik, tetapi tentang perjalanan ruh menuju kesempurnaan. Makna doa ini mencakup:
1. Permohonan cahaya dan kesadaran ruh di alam kubur.
2. Pembebasan dari keterikatan duniawi yang menghalangi makrifat.
3. Permohonan agar ruh mencapai kebahagiaan hakiki dengan makrifatullah.
4. Permohonan agar ruh tersambung dengan cahaya Rasulullah dan Ahlul Bayt.
5. Permohonan agar ruh tidak terjebak dalam alam mitsal dan naik ke alam hakikat.
Doa ini adalah bagian dari perjalanan spiritual yang tidak berhenti di dunia, tetapi terus berlanjut dalam perjalanan menuju Tuhan.
Makna Doa
اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ Menurut Ahli Hakikat Syiah
“Ya Allah, masukkan kebahagiaan kepada para penghuni kubur.”
Dalam perspektif ahli hakikat Syiah, doa ini bukan sekadar permohonan agar penghuni kubur merasa senang, tetapi memiliki makna lebih dalam terkait perjalanan ruhani setelah kematian dan hubungan ruh dengan hakikat Ilahi. Berikut beberapa makna yang dijelaskan oleh ulama irfan dan hakikat Syiah:
1. Alam Kubur adalah Perjalanan Ruh Menuju Tajalli Ilahi
Ahli hakikat Syiah meyakini bahwa kehidupan setelah kematian bukan hanya perhentian, tetapi tahap penyempurnaan ruh menuju hakikat Tuhan. Alam kubur adalah tempat penyucian bagi ruh yang masih memiliki keterikatan duniawi sebelum mereka memasuki alam akhirat.
🔹 Dalil dari Imam Ali (as):
الدُّنْيَا دَارُ مَمَرٍّ وَالْآخِرَةُ دَارُ قَرَارٍ
“Dunia adalah tempat persinggahan, sedangkan akhirat adalah tempat tinggal abadi.”
Sayyid Haydar Amuli dalam Jami’ al-Asrar menjelaskan bahwa perjalanan ruh di alam kubur adalah tahap penyempurnaan. Doa ini adalah permohonan agar ruh mendapatkan cahaya penyucian dan naik ke maqam yang lebih tinggi.
2. Surga Kubur adalah Tajalli Cahaya Ahlul Bayt (as)
Dalam irfan Syiah, kebahagiaan di alam kubur berkaitan dengan keterhubungan ruh dengan cahaya Nabi Muhammad (saw) dan Ahlul Bayt (as).
🔹 Dalil dari Imam Ja’far Shadiq (as):
مَنْ زَارَنَا بَعْدَ مَوْتِنَا فَكَأَنَّمَا زَارَنَا فِي حَيَاتِنَا
“Barang siapa yang mengunjungi kami setelah kematian kami, maka seakan-akan ia mengunjungi kami saat kami hidup.”
Mulla Sadra dalam Asfar Arba’ah menjelaskan bahwa ruh yang telah mengenal hakikat Ahlul Bayt akan mendapatkan cahaya mereka dalam kuburnya. Doa ini adalah permohonan agar ruh yang belum mencapai hakikat ini dapat disinari cahaya kenabian.
3. Alam Kubur Adalah Alam Barzakh, Bukan Sekadar Tempat, tetapi Kondisi Ruh
Ahli hakikat Syiah memahami bahwa alam barzakh bukanlah tempat fisik, tetapi kondisi ruh berdasarkan amal dan kesadarannya di dunia.
🔹 Dalil dari Imam Ali Zainal Abidin (as):
إِنَّ الْقَبْرَ إِمَّا رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ
“Sesungguhnya kubur itu bisa menjadi taman dari taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka.”
Sayyid ibn Thawus dalam Falah al-Sa’il menjelaskan bahwa kondisi ruh di alam barzakh tergantung pada ma’rifat dan amalnya di dunia. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur mendapatkan hakikat kebahagiaan, bukan sekadar kesenangan sementara.
4. Cahaya Doa Bisa Mengangkat Azab di Alam Kubur
Dalam irfan Syiah, doa memiliki daya pengaruh terhadap ruh yang masih mengalami azab atau keterbatasan di alam barzakh.
🔹 Dalil dari Imam Musa al-Kazim (as):إِنَّ الدُّعَاءَ يَرْفَعُ الْبَلَاءَ وَيُغَيِّرُ الْقَضَاء
“Sesungguhnya doa dapat mengangkat bala dan mengubah takdir.”
Syaikh Bahai dalam Arba’in menjelaskan bahwa doa dari orang yang hidup dapat memberikan cahaya bagi ruh yang masih dalam kegelapan. Doa ini adalah bentuk syafaat spiritual agar ruh mendapatkan pencerahan dalam perjalanan mereka.
5. Alam Kubur Adalah Manifestasi Hati di Dunia
Dalam pandangan ahli hakikat, alam kubur adalah cerminan dari hati seseorang selama di dunia. Jika seseorang memiliki hati yang terang dengan makrifatullah, maka alam kuburnya pun akan menjadi tempat cahaya.
🔹 Dalil dari Imam Ja’far Shadiq (as):
الْقَبْرُ بَابُ الْآخِرَةِ
“Kubur adalah pintu gerbang menuju akhirat.”
Dalam Misbah al-Shari’ah, Imam Ja’far Shadiq (as) menjelaskan bahwa hati yang dipenuhi cahaya Ilahi selama di dunia akan menemukan kebahagiaan dalam kuburnya. Doa ini adalah permohonan agar ruh yang belum mencapai makrifat ini bisa mendapatkan cahaya tersebut.
6. Kebahagiaan Ahli Kubur adalah Kebahagiaan Hakiki, Bukan Duniawi
Ahli hakikat Syiah meyakini bahwa kebahagiaan ahli kubur bukanlah sekadar kenikmatan duniawi, tetapi kesadaran dan keterhubungan dengan Tuhan.
🔹 Dalil dari Imam Ali (as):
إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا يَمُوتُونَ وَإِنَّمَا يَنْتَقِلُونَ مِنْ دَارٍ إِلَى دَارٍ
“Sesungguhnya para wali Allah tidak mati, tetapi mereka berpindah dari satu alam ke alam lainnya.”
Mulla Sadra dalam Asrar al-Akhirah menjelaskan bahwa ruh yang telah mencapai ma’rifatullah akan tetap hidup dalam kesadaran ketuhanan meskipun telah meninggal. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur mendapatkan kehidupan hakiki ini.
7. Doa Ini Adalah Bentuk Rahmat dan Syafaat
Dalam irfan Syiah, doa bukan hanya permohonan individu, tetapi juga bentuk syafaat bagi ruh yang membutuhkan pertolongan di alam barzakh.
🔹 Dalil dari Imam Muhammad al-Baqir (as):
إِنَّ أَمْوَاتَكُمْ يَسْتَوْحِشُونَ فِي قُبُورِهِمْ، فَتَصَدَّقُوا عَنْهُمْ وَادْعُوا لَهُمْ
“Sesungguhnya orang-orang yang telah meninggal merasa kesepian di kuburnya, maka bersedekahlah untuk mereka dan doakan mereka.”
Sayyid Ibn Thawus dalam Al-Misbah menjelaskan bahwa ruh yang belum mencapai penyempurnaan dapat memperoleh cahaya dari doa orang-orang yang hidup. Doa ini adalah bagian dari mekanisme rahmat ilahi yang terus berlangsung.
Kesimpulan
Dalam perspektif ahli hakikat Syiah, doa اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ memiliki makna yang dalam:
1. Alam kubur adalah tahap penyempurnaan ruh menuju tajalli Ilahi.
2. Surga kubur adalah keterhubungan ruh dengan cahaya Ahlul Bayt.
3. Kebahagiaan di alam kubur adalah kesadaran, bukan sekadar kesenangan duniawi.
4. Doa dapat memberikan cahaya dan mengangkat azab ruh di alam barzakh.
5. Alam kubur mencerminkan kondisi hati seseorang di dunia.
6. Doa ini adalah bagian dari rahmat dan syafaat bagi ruh yang masih dalam keterbatasan.
Doa ini bukan hanya untuk meringankan keadaan ahli kubur, tetapi juga sebagai permohonan agar mereka mencapai hakikat kebahagiaan sejati dalam perjalanan menuju Tuhan.
Makna Doa اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ Menurut Ahli Hakikat Syiah
“Ya Allah, masukkan kebahagiaan kepada para penghuni kubur.”
Dalam perspektif ahli hakikat Syiah, doa ini bukan sekadar permohonan agar penghuni kubur merasa senang, tetapi memiliki makna lebih dalam terkait perjalanan ruhani setelah kematian dan hubungan ruh dengan hakikat Ilahi. Berikut beberapa makna yang dijelaskan oleh ulama irfan dan hakikat Syiah:
1. Alam Kubur adalah Perjalanan Ruh Menuju Tajalli Ilahi
Ahli hakikat Syiah meyakini bahwa kehidupan setelah kematian bukan hanya perhentian, tetapi tahap penyempurnaan ruh menuju hakikat Tuhan. Alam kubur adalah tempat penyucian bagi ruh yang masih memiliki keterikatan duniawi sebelum mereka memasuki alam akhirat.
🔹 Dalil dari Imam Ali (as):
الدُّنْيَا دَارُ مَمَرٍّ وَالْآخِرَةُ دَارُ قَرَارٍ
“Dunia adalah tempat persinggahan, sedangkan akhirat adalah tempat tinggal abadi.”
Sayyid Haydar Amuli dalam Jami’ al-Asrar menjelaskan bahwa perjalanan ruh di alam kubur adalah tahap penyempurnaan. Doa ini adalah permohonan agar ruh mendapatkan cahaya penyucian dan naik ke maqam yang lebih tinggi.
2. Surga Kubur adalah Tajalli Cahaya Ahlul Bayt (as)
Dalam irfan Syiah, kebahagiaan di alam kubur berkaitan dengan keterhubungan ruh dengan cahaya Nabi Muhammad (saw) dan Ahlul Bayt (as).
🔹 Dalil dari Imam Ja’far Shadiq (as):
مَنْ زَارَنَا بَعْدَ مَوْتِنَا فَكَأَنَّمَا زَارَنَا فِي حَيَاتِنَا
“Barang siapa yang mengunjungi kami setelah kematian kami, maka seakan-akan ia mengunjungi kami saat kami hidup.”
Mulla Sadra dalam Asfar Arba’ah menjelaskan bahwa ruh yang telah mengenal hakikat Ahlul Bayt akan mendapatkan cahaya mereka dalam kuburnya. Doa ini adalah permohonan agar ruh yang belum mencapai hakikat ini dapat disinari cahaya kenabian.
3. Alam Kubur Adalah Alam Barzakh, Bukan Sekadar Tempat, tetapi Kondisi Ruh
Ahli hakikat Syiah memahami bahwa alam barzakh bukanlah tempat fisik, tetapi kondisi ruh berdasarkan amal dan kesadarannya di dunia.
🔹 Dalil dari Imam Ali Zainal Abidin (as):
إِنَّ الْقَبْرَ إِمَّا رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ
“Sesungguhnya kubur itu bisa menjadi taman dari taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka.”
Sayyid ibn Thawus dalam Falah al-Sa’il menjelaskan bahwa kondisi ruh di alam barzakh tergantung pada ma’rifat dan amalnya di dunia. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur mendapatkan hakikat kebahagiaan, bukan sekadar kesenangan sementara.
4. Cahaya Doa Bisa Mengangkat Azab di Alam Kubur
Dalam irfan Syiah, doa memiliki daya pengaruh terhadap ruh yang masih mengalami azab atau keterbatasan di alam barzakh.
🔹 Dalil dari Imam Musa al-Kazim (as):
إِنَّ الدُّعَاءَ يَرْفَعُ الْبَلَاءَ وَيُغَيِّرُ الْقَضَاءَ
“Sesungguhnya doa dapat mengangkat bala dan mengubah takdir.”
Syaikh Bahai dalam Arba’in menjelaskan bahwa doa dari orang yang hidup dapat memberikan cahaya bagi ruh yang masih dalam kegelapan. Doa ini adalah bentuk syafaat spiritual agar ruh mendapatkan pencerahan dalam perjalanan mereka.
5. Alam Kubur Adalah Manifestasi Hati di Dunia
Dalam pandangan ahli hakikat, alam kubur adalah cerminan dari hati seseorang selama di dunia. Jika seseorang memiliki hati yang terang dengan makrifatullah, maka alam kuburnya pun akan menjadi tempat cahaya.
🔹 Dalil dari Imam Ja’far Shadiq (as):
الْقَبْرُ بَابُ الْآخِرَةِ
“Kubur adalah pintu gerbang menuju akhirat.”
Dalam Misbah al-Shari’ah, Imam Ja’far Shadiq (as) menjelaskan bahwa hati yang dipenuhi cahaya Ilahi selama di dunia akan menemukan kebahagiaan dalam kuburnya. Doa ini adalah permohonan agar ruh yang belum mencapai makrifat ini bisa mendapatkan cahaya tersebut.
6. Kebahagiaan Ahli Kubur adalah Kebahagiaan Hakiki, Bukan Duniawi
Ahli hakikat Syiah meyakini bahwa kebahagiaan ahli kubur bukanlah sekadar kenikmatan duniawi, tetapi kesadaran dan keterhubungan dengan Tuhan.
🔹 Dalil dari Imam Ali (as):
إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا يَمُوتُونَ وَإِنَّمَا يَنْتَقِلُونَ مِنْ دَارٍ إِلَى دَارٍ
“Sesungguhnya para wali Allah tidak mati, tetapi mereka berpindah dari satu alam ke alam lainnya.”
Mulla Sadra dalam Asrar al-Akhirah menjelaskan bahwa ruh yang telah mencapai ma’rifatullah akan tetap hidup dalam kesadaran ketuhanan meskipun telah meninggal. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur mendapatkan kehidupan hakiki ini.
7. Doa Ini Adalah Bentuk Rahmat dan Syafaat
Dalam irfan Syiah, doa bukan hanya permohonan individu, tetapi juga bentuk syafaat bagi ruh yang membutuhkan pertolongan di alam barzakh.
🔹 Dalil dari Imam Muhammad al-Baqir (as):
إِنَّ أَمْوَاتَكُمْ يَسْتَوْحِشُونَ فِي قُبُورِهِمْ، فَتَصَدَّقُوا عَنْهُمْ وَادْعُوا لَهُمْ
“Sesungguhnya orang-orang yang telah meninggal merasa kesepian di kuburnya, maka bersedekahlah untuk mereka dan doakan mereka.”
Sayyid Ibn Thawus dalam Al-Misbah menjelaskan bahwa ruh yang belum mencapai penyempurnaan dapat memperoleh cahaya dari doa orang-orang yang hidup. Doa ini adalah bagian dari mekanisme rahmat ilahi yang terus berlangsung.
Kesimpulan
Dalam perspektif ahli hakikat Syiah, doa اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ memiliki makna yang dalam:
1. Alam kubur adalah tahap penyempurnaan ruh menuju tajalli Ilahi.
2. Surga kubur adalah keterhubungan ruh dengan cahaya Ahlul Bayt.
3. Kebahagiaan di alam kubur adalah kesadaran, bukan sekadar kesenangan duniawi.
4. Doa dapat memberikan cahaya dan mengangkat azab ruh di alam barzakh.
5. Alam kubur mencerminkan kondisi hati seseorang di dunia.
6. Doa ini adalah bagian dari rahmat dan syafaat bagi ruh yang masih dalam keterbatasan.
Doa ini bukan hanya untuk meringankan keadaan ahli kubur, tetapi juga sebagai permohonan agar mereka mencapai hakikat kebahagiaan sejati dalam perjalanan menuju Tuhan.
Kisah tentang Kebahagiaan Ahli Kubur dalam Perspektif Hakikat Syiah
Berikut kisah dari riwayat Ahlul Bayt (as), para arif, dan ahli hakikat Syiah yang menunjukkan bagaimana kebahagiaan di alam kubur dapat dicapai atau diberikan kepada penghuni kubur melalui doa, amal, dan rahmat Ilahi.
1. Cahaya Kubur bagi Pecinta Ahlul Bayt (as)
Imam Ja’far Shadiq (as) berkata:
“Barang siapa yang mencintai kami, Ahlul Bayt, maka kuburnya akan menjadi taman dari taman-taman surga.”
Seorang sahabat Imam Shadiq (as) bernama Jabir mengalami mimpi setelah kematian sahabatnya, yang merupakan seorang pecinta Ahlul Bayt. Dalam mimpinya, ia melihat sahabatnya dalam keadaan bercahaya di dalam kuburnya. Ketika ditanya apa yang terjadi, sahabat itu berkata:”Ketika aku masuk ke dalam kubur, ketakutan melandaku. Tetapi kemudian, cahaya besar datang dari makam Imam Husain (as), menerangi kuburku dan menghilangkan segala ketakutanku.”
Kecintaan kepada Ahlul Bayt (as) akan menjadi sumber cahaya di alam barzakh.
2. Doa Seorang Anak Mengubah Keadaan Ayahnya
Riwayat dari Imam Ali Zainal Abidin (as):”Sedekah, doa, dan amal baik dari anak dapat mengangkat kesulitan orang tuanya di alam barzakh.”
Seorang pemuda datang kepada Imam Ali Zainal Abidin (as) sambil menangis. Ia berkata bahwa ayahnya meninggal dalam keadaan yang buruk. Imam menyarankan pemuda itu untuk bersedekah dan berdoa. Setelah beberapa hari, pemuda itu bermimpi bertemu ayahnya yang tampak tersenyum dan berkata:”Amal baikmu telah sampai kepadaku dan mengangkat azabku.”
Doa dan amal kebaikan dari keluarga dapat mengubah kondisi ahli kubur.
3. Kubur Seorang Zahid yang Menjadi Gelap
Kisah dari Sayyid Ibn Thawus dalam Al-Misbah:”Seorang zahid (ahli ibadah) dikenal karena ketakwaannya. Namun, setelah wafat, seorang arif bermimpi melihatnya dalam kegelapan. Ketika ditanya alasannya, ia menjawab:
“Aku terlalu sibuk dengan ibadah pribadi dan tidak peduli terhadap orang-orang di sekitarku yang membutuhkan.”
Ibadah tanpa kasih sayang terhadap sesama tidak akan membawa kebahagiaan di alam kubur.
4. Imam Ali (as) dan Seorang Pemuda di Kuburannya
Imam Ali (as) pernah melewati sebuah pemakaman dan melihat seorang pemuda menangis di atas makam ayahnya. Imam bertanya apa yang terjadi, dan pemuda itu menjawab:”Aku khawatir ayahku menderita.”
Imam lalu berkata:”Ya Allah, masukkan kebahagiaan kepada ahli kubur.”Seketika itu, pemuda itu tersenyum dan berkata bahwa ia melihat ayahnya dalam keadaan bahagia.
Doa seorang wali Allah dapat membawa kebahagiaan kepada ahli kubur.
5. Cahaya dari Salawat kepada Nabi dan Ahlul Bayt (as)
Riwayat dari Imam Ja’far Shadiq (as):”Barang siapa yang banyak membaca salawat, maka kuburnya akan diterangi dengan cahaya dari Rasulullah (saw).”
Seorang alim Syiah bermimpi bertemu seseorang yang baru meninggal. Ia bertanya bagaimana keadaan di alam barzakh, dan orang itu menjawab:”Kuburku gelap, tetapi ketika keluargaku membaca salawat, kuburku menjadi terang.”
Salawat kepada Nabi dan Ahlul Bayt membawa cahaya di alam barzakh.
6. Imam Husain (as) dan Seorang Penyair yang Mendapat Kebahagiaan di Kuburnya
Seorang penyair bernama Farazdaq sangat mencintai Imam Husain (as). Ketika ia wafat, seseorang bermimpi melihatnya dalam keadaan sangat bahagia. Ia berkata:
“Ketika aku meninggal, aku melihat malaikat datang dengan cahaya dari Karbala. Mereka berkata bahwa Imam Husain (as) telah memberikan syafaat kepadaku.”
Mencintai Imam Husain (as) membawa kebahagiaan di alam barzakh.
7. Ruh yang Tersiksa karena Hutang yang Tidak Dibayar
Riwayat dari Imam Ja’far Shadiq (as):”Seseorang yang meninggal dalam keadaan memiliki hutang yang belum dibayar akan tergantung di antara langit dan bumi hingga hutangnya dilunasi.”
Seorang sahabat Rasulullah (saw) meninggal dan ruhnya tersiksa di alam barzakh karena hutang yang belum dibayar. Ketika keluarganya melunasi hutangnya, ia muncul dalam mimpi anaknya dan berkata:
“Sekarang aku merasa ringan dan bahagia.”
Hak-hak manusia harus diselesaikan sebelum wafat agar mendapat kebahagiaan di alam kubur.
8. Ulama yang Mendapat Cahaya Kubur dari Ilmunya
Riwayat dari Imam Musa al-Kazim (as):”Orang alim yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan cahaya di kuburnya.”
Seorang ulama Syiah bermimpi bertemu gurunya yang sudah meninggal. Ia melihatnya dalam cahaya dan bertanya alasannya. Gurunya menjawab:”Cahaya ini berasal dari ilmu yang aku ajarkan kepada murid-muridku.”
Ilmu yang diajarkan dengan niat ikhlas akan menjadi sumber kebahagiaan di alam kubur.
9. Seorang Wanita yang Mendapat Kebahagiaan karena Memuliakan Ibunya. Riwayat dari Imam Ali (as):
“Surga berada di bawah telapak kaki ibu.” Seorang wanita yang selalu berbakti kepada ibunya meninggal. Dalam mimpi seorang kerabatnya, ia muncul dalam keadaan bercahaya dan berkata:”Rahmat Allah turun kepadaku karena ridha ibuku.”
Baktilah kepada orang tua untuk mendapatkan kebahagiaan di alam kubur.
10. Seorang Pendosa yang Diberi Cahaya karena Rahmat Ilahi
Seorang lelaki yang banyak melakukan dosa meninggal. Ketika keluarganya menangis, seorang arif bermimpi bertemu lelaki itu dalam keadaan bahagia. Lelaki itu berkata:
“Allah Maha Pengampun. Aku mendapat kebahagiaan karena rahmat-Nya yang luas.”
Rahmat Allah lebih besar daripada dosa manusia, dan ampunan-Nya dapat membawa kebahagiaan di alam kubur.
Kesimpulan
Doa “اللَّهُمَّ أَدْخِلْ عَلَىٰ أَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ” memiliki makna mendalam dalam hakikat Syiah:
1. Kebahagiaan kubur tergantung pada cinta kepada Ahlul Bayt.
2. Amal baik dan doa dari keluarga dapat membantu ruh di alam barzakh.
3. Ilmu, salawat, sedekah, dan kasih sayang membawa kebahagiaan di kubur.
4. Rahmat Allah selalu terbuka bagi siapa saja yang mencari-Nya.
Dengan memahami hakikat ini, kita bisa lebih sadar akan pentingnya persiapan menuju akhirat.
Manfaat Doa
“اللَّهُمَّ أَدْخِلْ عَلَىٰ أَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ” dalam Perspektif Hakikat Syiah
“Ya Allah, masukkan kebahagiaan kepada ahli kubur.”
Dalam ajaran Ahlul Bayt (as) dan hakikat Syiah, doa ini memiliki manfaat besar bagi ahli kubur dan juga bagi yang membacanya. Berikut adalah sepuluh manfaatnya:
1. Mengangkat Azab dan Siksaan Kubur
Dalam riwayat disebutkan bahwa sebagian ahli kubur mengalami siksaan akibat dosa-dosanya. Doa ini dapat menjadi sebab diangkatnya azab tersebut.
Imam Ja’far Shadiq (as) berkata:
“Doa dan istighfar dari orang yang hidup bisa meringankan beban orang yang telah meninggal.” (Wasail al-Shia, Juz 2, Hal. 626)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ قُبُورَهُمْ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَنَوِّرْهَا بِنُورِكَ
(Ya Allah, jadikan kubur mereka taman dari taman-taman surga dan terangi dengan cahaya-Mu.)
2. Cahaya dan Ketenangan di Alam Barzakh
Doa ini menghadirkan cahaya spiritual di dalam kubur, membuat ruh merasa tenteram.
Rasulullah (saw) bersabda:”Kubur bisa menjadi taman surga atau lubang neraka. Cahaya yang diberikan kepada ahli kubur berasal dari amal dan doa orang yang masih hidup.” (Bihar al-Anwar, 6 : 221)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قُبُورِهِمْ نُورًا وَفِي وُحْشَتِهِمْ أُنْسًا
(Ya Allah, jadikan cahaya dalam kubur mereka dan hilangkan kesepian mereka.)
3. Menghapus Dosa Orang yang Telah Wafat
Doa ini menjadi bentuk istighfar yang membantu menghapus dosa mereka.
Imam Ali Zainal Abidin (as) berkata:
“Jika engkau ingin membantu orang tuamu setelah wafat, berdoalah untuk mereka karena itu dapat menghapus dosa mereka.” (Mafatih al-Jinan, Bab Ziarah Kubur)
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ
(Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, dan hapuskan kesalahan mereka.)
4. Menghubungkan Kasih Sayang antara Dunia dan Akhirat
Doa ini memperkuat hubungan antara yang hidup dan yang telah wafat.
Rasulullah (saw) bersabda:
“Mendoakan orang mati adalah tanda kasih sayang dan ikatan ruhani antara dunia dan akhirat.” (Kanz al-Ummal, Juz 16, Hal. 473)
اللَّهُمَّ صِلْ أَرْوَاحَهُمْ بِالرَّحْمَةِ وَالْمَغْفِرَةِ
(Ya Allah, sambungkan ruh mereka dengan rahmat dan ampunan-Mu.)
5. Mendapatkan Pahala Seperti Berziarah ke Kubur
Doa ini memiliki pahala seperti menziarahi makam para mukmin.
Rasulullah (saw) bersabda:
“Barang siapa yang membaca doa untuk ahli kubur, pahalanya seperti mengunjungi mereka dan memberi hadiah kepada mereka.” (Makarim al-Akhlaq, Hal. 322)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ دُعَائِي لَهُمْ زِيَارَةً وَحُبًّا
(Ya Allah, jadikan doaku ini sebagai ziarah dan kasih sayang untuk mereka.)
6. Mendatangkan Rahmat bagi Pembacanya
Setiap doa untuk orang lain akan kembali kepada yang berdoa.
Imam Muhammad al-Baqir (as) berkata:”Siapa yang mendoakan orang lain, malaikat akan berkata: ‘Amin, dan untukmu juga demikian’.” (Al-Kafi, Juz 2, Hal. 508)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ دُعَائِي لَهُمْ سَبَبًا لِرَحْمَتِكَ عَلَيَّ
(Ya Allah, jadikan doaku untuk mereka sebagai sebab turunnya rahmat-Mu kepadaku.)
7. Menguatkan Keimanan dan Kesadaran akan Akhirat
Mendoakan ahli kubur mengingatkan kita akan kematian dan kehidupan setelahnya.
Imam Ali (as) berkata:”Orang yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian.” (Nahjul Balaghah, Hikmah 122)
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَذَكِّرِينَ لِلْمَوْتِ وَالْآخِرَةِ
(Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang selalu mengingat kematian dan akhirat.)
8. Menghindarkan dari Siksa Kubur bagi Diri Sendiri
Dengan sering mendoakan orang yang telah meninggal, seseorang juga akan mendapatkan doa yang sama ketika ia wafat.
Rasulullah (saw) bersabda:
“Barang siapa yang banyak mendoakan orang mati, ia akan mendapatkan doa yang sama setelah wafatnya.” (Mustadrak al-Wasa’il, Juz 2, Hal. 117)
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِمَّنْ يَجِدُ الرَّحْمَةَ فِي قَبْرِهِ
(Ya Allah, jadikan aku termasuk orang yang mendapatkan rahmat di kuburnya.)
9. Menjadi Sumber Kebahagiaan bagi Ruh Orang yang Dicintai
Orang yang telah meninggal merasakan ketenangan ketika didoakan oleh keluarganya.
Imam Ja’far Shadiq (as) berkata:
“Ruh orang yang telah wafat akan datang ke rumahnya dan merasa senang jika melihat keluarganya mendoakannya.” (Wasail al-Shia, Juz 2, Hal. 654)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ دُعَائِي لَهُمْ سَبَبًا لِسُرُورِهِمْ
(Ya Allah, jadikan doaku untuk mereka sebagai sebab kebahagiaan mereka.)
10. Menyebarkan Kebaikan di Dunia dan Akhirat
Doa ini adalah bentuk amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.
Rasulullah (saw) bersabda:”Amal yang tidak terputus setelah mati adalah ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah, dan doa anak yang saleh.” (Sunan Ibnu Majah, 1 : 88)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الدُّعَاءَ صَدَقَةً جَارِيَةً لِي وَلَهُمْ
(Ya Allah, jadikan doa ini sebagai amal jariyah bagiku dan bagi mereka.)
Dengan memahami manfaat dan doa-doa pendukung ini, semoga kita lebih sering mengamalkan doa “اللَّهُمَّ أَدْخِلْ عَلَىٰ أَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ” sebagai bentuk kasih sayang bagi ahli kubur dan investasi amal untuk diri sendiri.
Ziarah Ahli Kubur Yang BerTauhid dari Rasulullah saw
Imam Ali as meriwayatkan:”Daku mendengar Rasulullah saw bersabda;”Yang Berdoa dengan doa ini maka Allah SWT memberi pahala (ibadah) 50 tahun, akan menghapus kesalahannya 50 tahun juga kedua orang tuanya” ( Al-Bihar ; 99:301)
بِسْمِ اللهِ الرَّحمْنِ الرَّحِيْمِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ،
السَّلامُ عَلَى أَهْلِ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
مِنْ أَهْلِ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، يَا أَهْلَ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
بِحَقِ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
كَيْفَ وَجَدْتُمْ قَوْلَ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
مِنْ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، يَا لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
بِحَقِ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اغْفِرْ لِمَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
وَاحْشُرْنَا فِي زُمْرَةِ مَنْ قَالَ
لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ ،
عَلِيٌّ وَلِيُّ اللهِ .اَللّـهُمَّ وَلِّهِمْ ما تَوَلَّوْا وَاحْشُرْهُمْ مَعَ مَنْ اَحَبُّوا.
اَللّـهُمَّ ارْحَمْ غُرْبَتَهُ وَصِلْ وَحْدَتَهُ وَآنِسْ وَحْشَتَهُ وَآمِنْ رَوْعَتَهُ، وَاَسْكِنْ اِلَيْهِ مِنْ رَحْمَتِكَ رَحْمَةً يَسْتَغْنى بِها عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِواكَ، وَاَلْحِقْهُ بِمَنْ كانَ يَتَوَلاّهُ
Bismillâhir rohmânir rohîm,
As-salâmu ‘alâ ahli lâ ilâha illallâh,
min ahli lâ ilâha illallâh,
yâ ahla lâ ilâha illallâh,
bihaqqi lâ ilâha illallâh,
kayfa wajadtum qoula lâ ilâha illallâh, min lâ ilâha illallâh,
yâ lâ ilâha illallâh,
bihaqqi lâ ilâha illallâh,
ighfir liman qôla lâ ilâha illallâh,
wahsyurna fi zumroti
man qôla lâ ilâha illallâh,
Muhammadur Rasûlullâh
‘Aliyyun waliyullâh,
Allahumma wallihim mâ tawallaw
wahsyur hum ma’a man ahabbaw
Dengan asma Allah Yang Maha Kasih dan Maha Sayang, Salam untuk peyandang kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, mereka adalah bagian dari pengikut kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, duhai yang selalu menyebut kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, dengan haknya kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, apa yang kalian dapatkan dari pahala mengucapkan kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, dari pengikut yang mengucapkan kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah. Duhai Yang tidak ada tuhan kecuali Allah dengan haknya kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, ampunilah orang yang mengucapkan kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah. Bangkitkan kami nanti bersama orang- orang yang menyebutkan kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah. Muhammad adalah utusan Allah, Ali adalah wali Allah. Ya Allah sayangilah mereka sebagaimana mereka dulu menyayangi apa yang disayanginya dan bangkitkan mereka kelak bersama orang-orang yang mereka cintai.
Imam Ja’far As-Shodiq a.s. ditanya apakah boleh menziarahi kubur? Beliau menjawab; ‘Ya. Apakah yang diziarahi mengetahui bila kita datang? “Tentu, dia mengetahui akan kedatanganmu dan gembira atas kedatanganmu”. Apa yang kami baca bila kami menziarahi”. Beliau menjawab;’Bacalah
Ya Allah lapangkanlah tanah untuk jasad mereka, senangkanlah arwah mereka, ridhoilah mereka, tempatkan mereka dalam naungan rahmat-Mu yang dapat menghibur kesendiriannya dan menghilangkan ketakutannya. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Rasulallah saw bersabda:
“Barangsiapa yang membaca ucapan berikut ini 3 kali, di sisi kuburan (orang yang beriman) maka Allah akan menjauhkannya dari siksa hari kiamat”.:
اللهُمَّ إنّي أسألُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
أن لا تُعَذِّبَ هذا المَيِّتِ.
Allâhumma innî as-aluka bihaqqi Muhammadin wa âli Muhamma din an lâ tuadz-dziba hâdzal mayyit
Ya Allah sesungguhnya daku memohon pada-Mu dengan haknya Nabi Muhammad dan Keluarga Muhammad janganlah Engkau menyiksa mayyit ini.
Diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Muhammad bin Ahmad bin Yahya Al-Asyari dia berkata: Aku sedang berada di Faid (nama suatu tempat di jalan Mekkah) kemudian aku berjalan bersama Ali bin Bilal ke pemakaman Muhammad bin Ismail bin Buzaigh, dia berkata; berkata kepadaku Ali bin Bilal. Aku diberitahu oleh yang bersemayam di makam ini (Muhammad bin Ismail) dari Imam Ali Ar- Ridha a.s. beliau berkata: “Barangsiapa mendatangi pemakaman saudaranya lalu meletakkan tangannya di atas pusara sembari membaca surah Al-Qadr (inna anzalnahu fi lailatul Qodr) tujuh kali maka ia akan aman pada hari ketakutan yang sangat besar (yaum fazail akbar). Dalam riwayat lain ditambahkan dalam keadaan menghadap kiblat membaca surah Al-Qodr tujuh kali.
Dan dalam riwayat Fudhail disebutkan : Barangsiapa membaca surah Al-Qodr tujuh kali di sisi pusara seorang mukmin maka Allah akan mengirimkan kepadanya malaikat yang menyembah Allah di dalam kuburnya dan akan ditulis bagi si mayit pahala apa yang diamalkan oleh malaikat tersebut dan jika Allah membangkitkan si mayit tersebut dari kuburnya maka dengan berkah malaikat yang beribadah di dalamnya dia tidak akan melewati pada suatu ketakutan melainkan Allah menolaknya dari mayit tersebut hingga Allah memasukkannya ke dalam sorga”.
Qasidah ini merupakan karya Habib Abdullah bin Alawi Al Haddad.
Qasidah Salamullahi ya Sadah selain berisi ucapan salam penghormatan juga mengandung doa di dalamnya.
سَلاَمُ اللهِ يَا سَادَةْ # مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْشَاكُمْ
عِبَادَ اللهِ جِئْنَاكُمْ # قَصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَاكُمْ تُعِيْنُوْنَا تُغِيْثُوْنَا # بِهِمَّتِكُمْ وَ جَدْوَاكُمْ فَاحْبُوْنَا وَاعْطَوْنَا # عَطَايَاكُمْ هَدَايَاكُمْ فَلاَ خَيَّبْتُمُوْا ظَنِّيْ # فَحَاشَاكُمْ وَ حَاشَاكُمْ سَعِدْنَا اِذْ أَتَيْنَاكُمْ # وَ فُزْنَا حِيْنَ زُرْنَاكُمْ فَقُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا #
اِلَى الرَّحْمٰنِ مَوْلاَكُمْ عَسَى نُعْطَى عَسَى نَحْظَى#
مَزَايَا مِنْ مَزَايَاكُمْ عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَةْ #
تَغْشَانَا وَ تَغْشَاكُمْ سَلاَمُ اللهِ حَيَّاكُمْ # وَ عَيْنُ اللهِ تَرْعَاكُمْ سَلاَمُ اللهِ مَوْلاَكُمْ # وَ سَلِّمْ مَا أَتَيْنَاكُمْ عَلَى الْمُخْتَارِ شَافِعُنَا # وَ مُنْقِذُنَا وَ اِيَّاكُمْ
Salaamulloohi Yaa Saadah #
Minarrohmaani Yaghsyaakum ‘Ibaadalloohi Ji’naakum #
Qoshodnaakum Tholabnaakum Tu’iinuunaa Tughiitsuunaa #
Bihimmatikum Wa Jadwaakum Fahbuunaa Wa’thounaa #
‘Athooyaakum Hadaayaakum Falaa Khoyyabtumuu Zhonnii #
Fahaasyaakum Wahaasyaakum Sa’idnaa Idz Atainaakum #
Wafuznaa Hiina Zurnaakum Faquumuu Wasyfa’uu Fiinaa #
Ilarrohmaani Maulaakum ‘Asaa Nu’thoo ‘Asaa Nahzhoo #
Mazaayaa Min Mazaayaakum ‘Asaa Nazhroh ‘Asaa Rohmah #
Taghsyaanaa Wa Taghsyaakum Salaamulloohi Hayyaakum #
Wa’ainulloohi Tar’aakum Salaamulloohi Maulaakum #
Wa Sallim Maa Atainaakum ‘Alal Mukhtaari Syaafi’unaa #
Wa Munqidzunaa Wa Iyyaakum
“Kesejahteraan dari Allah duhai junjungan # (tegasnya) dari Dzat Yang Maha Pengasih yang menyelimutimu (duhai kekasih Allah).” “Duhai hamba-hamba Allah,
kami datang kepadamu # kami bermaksud kepadamu,
kami ngalap/mencari (berkah) mu.” “Sudilah engkau menolong kami dan menyelamatkan kami (atas izinNya) # melalui perhatian besarmu dan kemurahan hatimu .” “Maka cintailah kami dan berilah kami (berkahmu) # sebagai pemberianmu dan hadiah (dari)mu.” “Maka janganlah kau kecewakan sangkaan (baik)ku # sehingga menakutkan dan mengejutkanku (dengan keacuhanmu).” “Kami bergembira saat mendatangimu # dan kami bahagia ketika menziarahimu.” “Maka hendaklah engkau bangkit dan memberi syafa’at (pertolongan) atas kami #(yang engkau sampaikan pinta kami) kepada Dzat Yang Maha Pengasih,Tuhanmu.” “Semoga kami akan segera diberi (karuniaNya) dan kami memperoleh # keistimewaan-keistimewaan dari keistimewaanmu.” “Semoga (kami mendapat) perhatian(Allah) dan semoga (memperoleh) rahmatNya # yang meliputi kami dan meliputimu.” “kesejahteraan Allah menyelimutimu # dan pandangan (kasih sayang) Allah menjagamu.” “kesejahteraan dari Allah, Pengurusmu # dan (ya Allah) limpahkanlah keselamatan pada apa-apa yang (karenanya ) kami telah mendatangimu.” kesejahteraan Allah) atas Nabi yang terpilih yang memberi syafa’at kepada kami # dan menyelamatkan kami dan engkau.”
Surat Al-Ikhlas Kemuliaannya
Dinamakan surah Al-Ikhlas karena surah ini dapat menyelamatkan orang yang membacanya dari kesulitan di dunia maupun kesulitan akhirat dan dari kesulitan saat menghadapi sakaratul maut serta dijauhkan dari gelapnya alam kubur dan dari dahsyatnya keguncangan dan kengerian di hari kiamat nanti.
* Membaca surat Al Ikhlas sebanyak 7 kali dan membaca mu'awwidzatain sebanyak 7 kali setelah mengerjakan salat Jumat, maka dosa-dosa yang pernah dan belum dilakukannya telah terampuni dan terpelihara dari segala macam keburukan sampai datang hari Jumat lagi.
* Membaca surat Al Ikhlas 1 kali, maka akan mendapatkan pahala yang sama dengan seseorang yang beriman kepada Allah SWT, beriman kepada malaikat, kepada kitab-kitab Allah SWT, dan kepada para rasul. Serta akan diberi pahala seratus orang yang mati syahid.
* Membaca surat Al Ikhlas 3 kali, maka sama saja ia membaca Al-Qur'an seluruhnya.
* Membaca surat Al Ikhlas 11 kali, maka Allah SWT akan menyediakan tempat indah di dalam surga.
* Membaca surat Al Ikhlas 12 kali, maka akan mendapatkan pahala mengkhatamkan Al-Qur'an 4 kali.
* Membaca surat Al Ikhlas 50 kali, maka dosa-dosa (kecil) yang dilakukannya selama 50 tahun akan terampuni. Allah SWT juga akan memanggilnya untuk masuk surga pada hari kiamat nanti.
* Membaca surat Al Ikhlas 200 kali, maka akan mendapatkan pahala 1500 kebaikan dan dosa-dosa yang dikerjakannya selama 50 tahun jika ia tidak meninggalkan utang.
* Dengan membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali, maka akan terbebas dari ancaman api neraka.
* Membaca surat Alikhlas 11 kali dan menghadiahkan ke Ahli kubur maka dia akan mendapat pahala seluruh ahli kubur yg dia hadiahkan dan akan terjaga dari melakukan dosa di hari itu
Semoga bermanfaat!!!!!
Mohon Doa!!!
Comments
Post a Comment