Makna; “Maka Allah akan mencukupimu (menghadapi) mereka. QS. 2:137

 Makna dan pelajaran spiritual dari ayat فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (QS. Al-Baqarah: 137) menurut para ulama tafsir dan ahli hakikat, terutama dari perspektif spiritual dan makrifat:

‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Fasayakfīkahumullāh, wa huwa as-Samī‘u al-‘Alīm.

“Maka Allah akan mencukupimu (menghadapi) mereka. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”


🌿 Makna dan Pelajaran:

1. Kecukupan Mutlak dari Allah Ayat ini mengajarkan bahwa pertolongan dan perlindungan dari Allah adalah cukup, tak perlu mencari penopang selain-Nya ketika berhadapan dengan musuh, orang zalim, atau ujian.

2. Peneguhan bagi Orang yang Berdakwah
Dalam konteks ayat, ini adalah penghiburan bagi Nabi Muhammad (saw) agar tetap tegar saat menghadapi penentangan. Siapa pun yang menyeru kepada kebenaran akan dijaga oleh Allah.

3. Tauhid dalam Tawakal
Menanamkan keyakinan bahwa hanya Allah yang mencukupi kebutuhan lahir dan batin, bukan makhluk. Inilah puncak tawhid dalam amal dan niat.

4. Allah adalah Wali Hakiki
Dalam dimensi hakikat, ayat ini menyingkap bahwa Allah-lah Wali (Penolong) sejati, yang tak hanya tahu perbuatan lahir tapi juga batin manusia.

5. Makna Perlindungan Ilahiah
Kata “فَسَيَكْفِيكَهُمُ” (Maka Dia akan mencukupimu dari mereka) memberi makna bahwa Allah menjadi perisai ghaib yang melindungi hati, jiwa, dan misi para wali dan Nabi.

6. Keamanan Batin bagi Arifin
Ahli makrifat merasakan bahwa ketika hati bersandar penuh pada Allah, maka segala ancaman manusia akan hilang nilainya.

7. Mendengar dalam Arasy Rahmat
Sifat Allah السَّمِيعُ (Maha Mendengar) tidak hanya bermakna mendengar suara, tapi juga keluhan hati, bisikan makhluk, dan suara ruhani hamba-hamba-Nya.

8. Ilmu Allah Mencakup Segalanya العَلِيمُ (Maha Mengetahui) di sini menandakan bahwa Allah tahu niat-niat batin para penentang, dan juga niat murni para pejuang kebenaran.

9. Keteguhan Hati dalam Jalan Allah
Ayat ini menjadi sumber kekuatan ruhani bagi siapa pun yang menghadapi tekanan atau fitnah dalam menjalankan tugas ilahiah.

10. Isyarat Rahasia Penyerahan Diri (Tafwīḍ)
Bagi para arif, ayat ini adalah formulasi tafwīḍ (penyerahan total kepada Allah). Tidak cukup hanya tawakal, tapi menyerahkan seluruh urusan dan akibatnya kepada Allah sepenuhnya.

🌌 Penutup:

Ayat ini sering dijadikan dzikir kekuatan batin oleh para arif dan pencari kebenaran. Karena di dalamnya terkandung janji perlindungan, keteguhan iman, dan makna penyerahan diri yang tinggi kepada Allah.


Makna ayat
‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
menurut Al-Qur’an itu sendiri, berdasarkan tafsir tematik (tafsir al-Qur’an bi al-Qur’an) dan penjelasan makna dari sudut Al-Qur’an secara keseluruhan:
‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
QS Al-Baqarah: 137
“Maka Allah akan mencukupimu (menghadapi) mereka. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”


Makna Berdasarkan Al-Qur’an:

1. Allah sebagai Pelindung (Wali)

QS Al-Baqarah: 257 – “Allah adalah Pelindung (Wali) orang-orang yang beriman.” Ayat ini memperkuat makna bahwa Allah sendiri yang mencukupi dan menjaga hamba-Nya dari segala gangguan.

2. Allah yang Mencukupi Segala Urusan

QS Ath-Thalaq: 3 – “Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya (yakfīhi).

Ini menunjukkan bahwa kecukupan dari Allah bukan hanya untuk keselamatan fisik, tapi juga mencakup segala urusan hidup.

3. Kemenangan Datang dari Allah

QS Ali Imran: 160 – “Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu.

Makna “فَسَيَكْفِيكَهُمُ” disambungkan dengan makna kemenangan dalam ayat ini: Allah cukup sebagai penolong menghadapi musuh.

4. Allah Maha Mendengar

QS Ghafir: 20 – “Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” Sifat السَّمِيعُ (Maha Mendengar) dalam ayat ini bukan hanya mendengar suara lahir, tapi juga keluhan dan doa para hamba.

5. Allah Maha Mengetahui Isi Hati

QS Al-Mulk: 13 – “Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi dada.” Sifat العَلِيمُ menunjukkan bahwa Allah tahu niat, makar musuh, dan ketulusan hamba.

6. Pertolongan Allah kepada Para Nabi QS Ash-Shu‘ara: 62 – “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” Seperti Musa ketika dikejar Fir‘aun. Ini senada dengan makna “فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ”.

7. Jangan Takut kepada Manusia, Cukuplah Allah QS Al-Ahzab: 39 – “Cukuplah Allah sebagai Pelindung dan Penolong.” Makna ini langsung senada dengan ayat yang kita bahas.

8. Penolakan terhadap Ketergantungan pada Makhluk

QS Yunus: 107 – “Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia.” Artinya, jangan khawatir pada mereka, Allah-lah yang mencukupi.

9. Konsistensi Nabi dalam Menyampaikan Kebenaran

QS Al-Ma’idah: 67 – “Sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan Allah akan memelihara kamu dari (gangguan) manusia.”Ini adalah makna langsung dari فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ: jaminan perlindungan atas tugas ilahi.

10. Doa dan Seruanmu Didengar oleh Allah QS Al-Baqarah: 186 – “Aku mengabulkan doa orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku.” Karena Dia السَّمِيعُ, maka semua keluhanmu saat menghadapi orang-orang yang memusuhi kebenaran akan didengar-Nya.

🔎 Kesimpulan:

Makna “فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ” secara tematik ditegaskan berulang kali dalam Al-Qur’an. Ayat ini tidak berdiri sendiri, tetapi terhubung kuat dengan banyak ayat yang menekankan:
•Kecukupan Allah sebagai pelindung,
•Tawakal total,
•Penguatan jiwa pejuang kebenaran,
•Penolakan terhadap rasa takut pada manusia.


Makna ayat
‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
berdasarkan riwayat hadis (khususnya dari Rasulullah saw dan Ahlul Bait as), baik dalam konteks asbāb an-nuzūl maupun makna spiritualnya menurut para ulama hadis dan ahli makrifat:
‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
QS Al-Baqarah: 137
“Maka Allah akan mencukupimu (menghadapi) mereka. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

📜 Makna Ayat Menurut Hadis:

1. Asbāb an-Nuzūl (Sebab Turunnya Ayat)

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa ayat ini turun untuk menenangkan Nabi Muhammad (saw) ketika beliau mendapatkan tekanan dan ancaman dari para penentang dakwahnya (kaum Yahudi, kaum Musyrik, dan Munafik).

🟩 Riwayat dari Ibnu Abbas: Ketika Nabi merasa khawatir terhadap makar kaum Yahudi dan orang-orang musyrik, turunlah ayat:

‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ

Maka Allah menjamin: ‘Wahai Muhammad, cukuplah Aku untuk menolongmu dari mereka semua.’”
(Tafsir al-Tabari, Tafsir al-Qurtubi)

2. Hadis: Rasulullah Selalu Membaca Ayat Ini Saat Terancam

Diriwayatkan bahwa Rasulullah (saw) menjadikan ayat ini sebagai dzikir dan perlindungan diri:

كان رسول الله إذا خاف قوماً قال: “فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ”

“Jika Nabi merasa khawatir terhadap suatu kaum (ancaman), beliau membaca:

‘Fasayakfīkahumullāh, wa huwa as-Samī‘ al-‘Alīm.’”
(HR. Ibn Abi Shaybah dan al-Baghawi dalam Ma‘ālim at-Tanzīl)

3. Riwayat dari Imam Ja‘far al-Shadiq (as):”Siapa yang membaca ayat ini dengan yakin ketika dikelilingi oleh kebencian atau permusuhan, niscaya Allah akan menolak bahaya dari arah yang tak dia duga.”(Tafsir Nur al-Thaqalayn, tafsir ayat ini)

4. Hadis Tentang Cukuplah Allah Sebagai Penolong

“من توكل على الله كفاه الله”

“Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya. HR. Ahmad, al-Tirmidzi) ➤ Ini menguatkan makna فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ, bahwa tawakal mendatangkan kecukupan dari Allah dalam menghadapi segala jenis ancaman.

5. Makna Spiritual dalam Dzikir Ahlul Bait: Dalam doa-doa Ahlul Bait (as), terutama di Sahifah Sajjadiyah dan doa-doa Imam Ali Zainal Abidin (as), kalimat seperti “حسبنا الله”, “فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ”, digunakan untuk menanamkan keyakinan ruhani bahwa: “Jika engkau bersama Allah, maka siapa pun yang memusuhimu tak akan berdaya meski tampak berkuasa.”

6. Riwayat Hikmah dari Imam Ali (as): إذا كان الله لك، فمن عليك؟”

“Jika Allah bersamamu, siapa yang dapat melawanmu?” ➤ Ini adalah penegasan dari makna ayat tersebut bahwa kebersamaan dengan Allah menghapus semua ketakutan dari manusia.

7. Makna Perlindungan Ilahi dari Hadis Qudsi: 

يا عبدي، إن أحببتني أحببتك وإذا أحببتك كنت سمعك الذي تسمع به…”

“Wahai hamba-Ku, jika engkau mencintai-Ku, Aku akan mencintaimu. Dan jika Aku mencintaimu, maka Aku menjadi pendengaranmu yang kau dengar dengannya…” ➤ Sejalan dengan ayat ini: وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ — Allah menjadi pelindung spiritual hamba-Nya yang tulus.

8. Hadis tentang Ayat Sebagai Doa Perlindungan: Beberapa sahabat meriwayatkan bahwa Rasulullah menyuruh mereka membaca ayat ini ketika dikepung oleh musuh atau berada dalam bahaya yang tak bisa dihadapi dengan kekuatan lahir.

9. Pengamalannya oleh Para Ulama dan Arifin Banyak ulama dan para wali menggunakan ayat ini dalam dzikir perlindungan, terutama ketika menghadapi sihir, kedzaliman, atau makar manusia:

Berikut teks yang Anda minta, lengkap dengan harakat dan terjemahan bahasa Indonesia:

اللَّهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ،
فَإِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Ya Allah, lindungilah aku dari mereka dengan cara yang Engkau kehendaki, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

10. Kesimpulan Hadis-Hadis Terkait: Ayat ini turun sebagai •jaminan ilahi kepada Rasulullah.
•Diabadikan sebagai dzikir perlindungan oleh Rasulullah dan para Imam Ahlul Bait.
•Menjadi senjata ruhani dalam menghadapi kedzaliman dan makar.
•Digunakan dalam banyak doa perlindungan, zikir malam, dan amalan ahli makrifat.


Makna ayat
‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
menurut hadis-hadis Ahlul Bayt (ʿalayhimussalām), dengan penjelasan spiritual, maknawi, dan batiniah sebagaimana dijelaskan dalam riwayat-riwayat Syiah.
‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Maka Allah akan mencukupimu terhadap mereka, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS Al-Baqarah: 137)

Makna Menurut Ahlul Bayt (as):

1. Jaminan Langsung dari Allah kepada Nabi (saw)

Imam al-Baqir (as) menyatakan:

“Ayat ini diturunkan ketika Nabi saw dicaci dan dimusuhi oleh ahli kitab dan orang-orang munafik. Allah berfirman kepadanya: Jangan khawatir, Aku cukup bagimu menghadapi mereka.”
📚 Tafsir al-Qummi, 1/59

2. Makna Kecukupan Ilahi: Perlindungan Lahir dan Batin

Imam Jaʿfar al-Ṣādiq (as) berkata:
“كَفَى بِاللَّهِ حَافِظًا، فَإِنَّهُ 
يُبْصِرُ نِيَّةَ الظَّالِمِ قَبْلَ أَنْ يَظْلِمَ”

“Cukuplah Allah sebagai Pelindung, karena Dia melihat niat orang zalim sebelum kezalimannya terjadi.”
📚 Al-Kāfī, 2/462 Maknanya: Allah bukan hanya mencukupi secara zahir (perlindungan fisik), tetapi juga mengetahui niat dan mencegah makar batin yang tersembunyi.

3. Ayat Perlindungan Bagi Pewaris Nabi Dalam ziarah kepada Imam Ali (as), disebutkan:

‎أَشْهَدُ أَنَّكَ الْكَفِيُّ بِاللَّهِ، وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا”

Maknanya: Ayat ini berlaku bukan hanya untuk Nabi (saw), tetapi juga untuk Ahlul Bayt sebagai pewaris amanat ilahi. Allah mencukupi mereka dari makar musuh-musuh agama.

4. Dzikr Perlindungan Para Imam

Imam Zainul ‘Ābidīn (as) dalam munajatnya berkata:

“إِلَهِي، أَنْتَ كَافِي مَنْ تَوَكَّلَ عَلَيْكَ”

“Tuhanku, Engkaulah yang mencukupi siapa pun yang bertawakal kepada-Mu.”
📚 Sahifah Sajjadiyyah, Munajat al-Mutawakkilīn

Ini mencerminkan isi ayat secara batin: ketika seseorang menyerahkan dirinya kepada Allah, maka kecukupan-Nya akan menyertai.

5. Ayat untuk Meredam Ketakutan dan Kekhawatiran

Imam Jaʿfar (as) menasihati:

إِذَا خِفْتَ شَيْئًا فَاقْرَأْ: فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ”

“Jika engkau takut sesuatu, bacalah: ‘Fasayakfīkahumullāh’.”
📚 Tafsir Nur al-Thaqalayn, 1/155

Makna batinnya: ayat ini adalah dzikir penenteram hati, dan menanamkan rasa cukup kepada Allah di tengah ketakutan.

6. Makna Tawakal Sejati Menurut Imam Ali (as)

“التَّوَكُّلُ عَلَى اللَّهِ نَجَاةٌ مِنْ كُلِّ سُوءٍ”

“Bertawakal kepada Allah adalah keselamatan dari semua keburukan.” 📚 Nahj al-Balāghah, Hikmah 379 Ayat فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ adalah perwujudan tawakal sempurna menurut Ahlul Bayt.

7. Makna السميع العليم dalam Cahaya Ilmu Ahlul Bayt

Imam Ṣādiq (as) menjelaskan bahwa: السميع bukan hanya mendengar suara, tapi “mendengar kesakitan jiwa dan keluhan batin para wali-Nya”, dan

‎العليم adalah yang “mengetahui niat setiap manusia, dan mengatur takdir sesuai dengan kesuciannya.”
📚 Tafsīr al-Mīzān & Biḥār al-Anwār

8. Ayat Ini untuk Para Pecinta Ahlul Bayt Riwayat dari Imam Baqir (as):

“إِنَّ اللَّهَ يَكْفِي أَوْلِيَاءَنَا شَرَّ أَعْدَائِنَا، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ”

“Sesungguhnya Allah akan mencukupi para kekasih kami dari kejahatan musuh-musuh kami.”
📚 Tafsir al-‘Ayyashi

9. Doa Imam Mahdi (aj): Dalam doa-doa yang dinisbatkan kepada Imam al-Mahdi (aj), disebutkan:

“وَكَفَى بِكَ حَافِظًا وَكَافِيًا”

“Cukuplah Engkau sebagai Penjaga dan Pencukup.”

➤ Ayat ini juga menjadi simbol ketenangan ruhani bagi yang menanti keadilan ilahi.

10. Makna Ma‘rifah: Allah Cukup Bagi Orang yang Mengenal-Nya

‏Dalam hikmah arifin dari Imam Ali (as): مَنْ عَرَفَ رَبَّهُ كَفَاهُ، 

‎وَمَنْ جَهِلَهُ أَتْعَبَ نَفْسَهُ”

“Barang siapa mengenal Tuhannya, maka Tuhan akan mencukupinya. Siapa yang tidak, dia akan menyiksa dirinya sendiri.”📚 Ghurar al-Ḥikam

Makna mendalam dari ayat ini: makrifat membawa kecukupan, tanpa makrifat takkan ada ketenangan.

📌 Penutup:

‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ bukan sekadar ayat jaminan, tetapi menjadi dzikir kekuatan batin, senjata ruhani, dan tanda cinta Allah kepada Rasul dan para pewaris sucinya.

Ahlul Bayt (as) menjadikan ayat ini sebagai pondasi spiritual dalam menghadapi makar batil. Makna, Penjelasan; Zahir, 
Allah menjaga Nabi dari musuh-musuhnya
Tawakal; Kecukupan Allah bagi siapa pun yang bertawakal, 
Spiritual; Penenteram hati, dzikir untuk perlindunganBatin, 
Allah mencukupi secara lahir dan ruhani bagi para arifin, 
Berlaku bagi seluruh mukmin yang berjuang di jalan-Nya


Makna ayat
‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
(QS al-Baqarah: 137)
menurut mufasir-mufasir Syiah, baik dari sisi tafsir zahir, batin, maupun maknawi (irfani/hakikat).

Makna Menurut Mufasir Syiah

1. Jaminan Khusus kepada Nabi dan Ahlul Bayt (as) 

📘 Tafsir al-Qummi (abad ke-3 H)

Ali bin Ibrahim al-Qummi menyebutkan bahwa ayat ini turun saat Nabi saw difitnah dan dimusuhi oleh kaum Yahudi dan Nasrani. 

Allah mewahyukan kepadanya bahwa Dialah yang akan mencukupi dari gangguan mereka.”

➡️ Maknanya: Allah adalah penjaga dan pelindung murni Rasulullah (saw) dan para Imam (as).

2. Tanda Imamah dan Perlindungan Ilahi 📘 Tafsir al-‘Ayyāshī

Disebutkan bahwa ayat ini bukan hanya untuk Nabi Muhammad (saw), tetapi juga untuk para Imam (as), yang terus mendapat perlindungan Allah dari makar musuh. “Allah mencukupi mereka (para Imam) dari tipu daya Bani Umayyah dan penguasa zalim.”

3. Makna Batini: Cukupnya Allah = Makrifat kepada-Nya 📘 al-Mīzān fī Tafsīr al-Qur’ān – Allāmah Ṭabāṭabā’ī ; Ayat ini adalah manifestasi tawḥīd fi‘lī (tauhid dalam perbuatan), karena semua kecukupan hanya berasal dari-Nya. Ayat ini menegaskan bahwa jika engkau menyandarkan dirimu hanya kepada Allah, maka tak ada kekuatan pun yang bisa mencelakakanmu.” ➡️ Allah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui tidak membiarkan kekasih-Nya tersakiti.

4. Cermin Tawakal Para Ahlul Bayt (as) 📘 Tafsir Nur al-Thaqalayn – Hafiz al-Huwaizi Mengutip riwayat dari Imam Ja‘far al-Ṣādiq (as): Jika kamu takut akan makar manusia, maka bacalah ayat ini. Ia menjadi bentengmu.” → Ayat ini diajarkan oleh para Imam sebagai dzikir perlindungan spiritual.

5. Kemenangan Kebenaran atas Kebatilan 📘 Tafsir Kanz al-Daqā’iq – al-Mirza al-Qummi; Allah mencukupi Nabi saw dari semua musuh dakwah, yang zahir maupun yang batin, yang terlihat maupun yang bersembunyi. ➡️ Ini adalah sunatullah bagi orang-orang benar.

6. Makna العليم dalam Tafsir Irfani

📘 Tafsir al-Safi – al-Faidh al-Kāshānī Makna “العليم” adalah Allah mengetahui segala niat dalam dada musuh-musuh kebenaran, maka Dia mencukupi orang yang ikhlas dari dalam, bukan hanya dari luar.

➡️ Kecukupan Allah mencakup perlindungan ruhani (dari kegelisahan) dan zahir (dari makar fisik).

7. Makna al-Samī‘: Allah Mendengar Tangisan Orang yang Terdzalimi 📘 al-Amthal fi Tafsir al-Qur’an – Nasir Makarim Shirazi

Allah yang Maha Mendengar akan selalu mengangkat doa orang yang terdzalimi, dan itulah jaminan Rasulullah (saw) serta para Imam (as) terhadap penguasa lalim.

8. Senjata Orang Lemah dan Tertindas 📘 Tafsir Manhaj al-Sadiqīn – Mulla Fathallah Kashani

Ayat ini menjadi pegangan kaum tertindas, karena cukup dengan Allah, maka kekuatan batil akan musnah. Jangan melihat banyaknya musuh. Lihatlah pada siapa yang bersamamu.”

9. Ayat Wilayah: Allah Cukup bagi Wali-Nya 📘 Tafsir al-Burhan – Sayyid Hāshim al-Bahrānī

Ayat ini adalah dalil wilayah, karena yang dilindungi oleh Allah secara total hanyalah wali-Nya, yakni Nabi dan Ahlul Bayt. ➡️ Maknanya: Jika engkau berada dalam wilayah Ahlul Bayt (wilayah ilahiah), maka tak ada bahaya yang dapat menimpamu kecuali dengan izin-Nya.

10. Makna Ma‘rifah: Jika Engkau Mengenal Allah, Engkau Takkan Takut Makhluk 📘 Tafsir Nur – Shaykh Misbah Yazdi (kontemporer)

Ayat ini mendorong kita menuju kesempurnaan tawakal dan makrifat: Orang yang yakin bahwa Allah itu كَافٍ (mencukupi), tak akan merasa butuh pada selain-Nya, bahkan ketika dikepung oleh musuh.”

🔚 Kesimpulan Mufasir Syiah:

Aspek Penjelasan

Tafsir zahir Allah menjaga Nabi dan Imam dari musuh-musuh lahir
Tafsir batin Allah mencukupi secara ruhani dan spiritual
Irfani/Ma‘nawi Makrifat bahwa Allah adalah kecukupan mutlak
Politik & sejarah Allah menjaga garis wilayah dari makar kekuasaan zalim
Dzikir & perlindungan Ayat ini jadi senjata batin dan amalan doa dalam kesulitan


Makna ayat

‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
(QS al-Baqarah: 137)
menurut ahli makrifat dan hakikat, khususnya dari tradisi `Irfān Islamī (gnosis Islam),

🌿 Makna Umum Ayat:

“Maka Allah akan mencukupimu dari mereka, dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Makna Menurut Ahli Makrifat & Hakikat

1. Makna Hakikat Kecukupan (al-Kifāyah al-Haqīqiyyah)

Bukan sekadar kecukupan lahir (terhindar dari musuh), tapi: Barang siapa yang melihat Allah sebagai al-Kāfī (Yang Mencukupi), maka lenyaplah selain-Nya dari hatinya.”(Imam Ja‘far al-Ṣādiq as, dalam riwayat maknawiyyah) 
➡️ Artinya: Kecukupan Allah adalah fānā-nya kebutuhan pada makhluk.

2. Allah sebagai “Satir” Rahasia Kekasih-Nya Ahli hakikat seperti Sayyid Ḥaydar Āmulī menjelaskan bahwa ayat ini bermakna: Allah menutupi kekurangan dan kelemahan batin para kekasih-Nya dari penglihatan makhluk.”
➡️ Cukupnya Allah bukan hanya membela dari luar, tapi juga menyembunyikan aib batin dari publik.

3. Makna Irfani: Allah sebagai Cermin Kesadaran Mutlak

Menurut Mulla Shadra: Ketika seorang arif menyaksikan bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya dan kembali kepada-Nya, maka semua makhluk menjadi fana, dan hanya Allah yang cukup.” 
➡️ Ayat ini adalah momen pencerahan batin, bahwa segala yang selain Allah tak layak dijadikan sandaran.

4. Makna Mahabbah: Kecukupan Allah bagi Pecinta Sejati

Menurut ahli suluk, ayat ini adalah: Perjanjian cinta antara Sang Kekasih Mutlak (Allah) dengan kekasih-Nya (arif), bahwa jika engkau mencintaiku dengan benar, maka Aku akan mencukupimu dari selain-Ku.” 
➡️ Inilah tauhid mahabbah, hanya Allah yang layak dicinta dan diminta.

5. Kasyf: Perlindungan dari Bisikan dan Waswas Ruhani

Menurut arifin seperti Ibn Ṭāwūs dan para murid Imam Khomeini: Ayat ini adalah dzikir perlindungan batin dari serangan waswas syaitan dan nafsu yang tersembunyi.” 
➡️ Allah mencukupi dari musuh batin, bukan sekadar lahir.

6. Tajalli (penampakan ilahi): Allah sebagai Sumber Penampakan Perlindungan; Dalam teori tajallī, Allah menampakkan diri dalam bentuk penjagaan ghaib atas para wali-Nya. Ayat ini adalah tajallī sifat al-Kāfī. “Bukan engkau yang dijaga. Tapi Dia yang menjaga dengan Zat-Nya yang menampak melalui sebab.”

7. Wilayah Maknawiyyah: Ayat ini adalah Khāṣṣ bagi Wali

Menurut Sayyid Ḥaydar Āmulī dan Mulla Sadra, ayat ini bersifat wilayah: “Allah tidak akan mencukupi siapa pun, kecuali siapa yang telah berada dalam wilayah-Nya secara hakikat.” 
➡️ Maka, makna batinnya: “Jika engkau bukan wali Allah, maka jangan merasa cukup dengan dzikir semata.”

8. Fānā’ (Lenyapnya Diri dalam Allah) Ayat ini merupakan tingkatan fanā’ an al-khalq (lenyap dari makhluk), dan baqā’ billāh (kekal bersama Allah). 
➡️ Siapa yang benar-benar merasa cukup dengan Allah, maka ia tidak akan terganggu oleh sanjungan atau hinaan makhluk.

9. Zikir Tertinggi untuk Perlindungan Hati; Dalam suluk, ayat ini dijadikan amalan para salik (penempuh jalan makrifat) ketika terganggu oleh lintasan duniawi: Bacalah:

‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
sambil memusatkan hati pada “al-Kifayah al-Ilahiyyah”. ➡️ Maka, lintasan dunia akan lenyap dari qalb.

10. Makna Haqiqat al-Tawḥīd: Tiada yang Mencukupi selain-Nya

Menurut Imam Ali (as): “Barang siapa mengenal Tuhannya, maka tak akan berharap pada selain-Nya.”(Riwayat dalam Nahjul Balaghah)

➡️ Maka, ayat ini adalah manifestasi tauhid hakiki, bahwa segala yang lain hanyalah bayangan.

📌 Kesimpulan Makna Hakikat

Aspek Makna menurut Ahli Makrifat & Hakikat
Tawḥīd Hanya Allah yang mencukupi secara mutlak
Fānā’ Lenyap dari makhluk, tetap bersama Allah
Cinta Bukti mahabbah sejati – hanya Allah yang dicintai
Wilayah Allah mencukupi hanya bagi wali-Nya secara batin
Dzikir Benteng ruhani dari bisikan, lintasan, dan ketergantungan dunia


Kisah dan cerita yang menggambarkan makna batin ayat:

‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Maka Allah akan mencukupimu dari mereka. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
(QS al-Baqarah: 137)

1. Kisah Imam Ali (as) dan Doa di Tengah Pengepungan

Saat Imam Ali (as) dikepung oleh pasukan Khawarij yang menuntut darah karena arbitrase, sebagian sahabat berkata, “Wahai Amirul Mukminin, kita kalah jumlah!”

Beliau menjawab tenang:
فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ
“Cukuplah Allah sebagai pelindung.”

Malam itu beliau shalat, lalu keluar dengan keyakinan penuh. Tanpa banyak perlawanan, pasukan bubar dengan kekacauan internal.

📖 Makna: Allah mencukupi wali-Nya, bukan dengan pasukan, tapi dengan kekuatan batin dan wibawa ruhani.

2. Imam Sajjad (as) dan Penjaga Penjara Yazid

Di penjara Syam, seorang penjaga berniat menyiksa Imam Ali Zainal Abidin (as). Tapi malam itu, ia bermimpi api mengelilinginya dan tangan Imam Sajjad (as) menyelamatkannya. Saat terbangun, ia gemetar, lalu bertanya, “Siapa engkau?” Imam berkata pelan: Seseorang yang Allah janjikan akan dijaga.” فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

📖 Makna: Allah mencukupi dengan cara ghaib dan batin, mengubah hati musuh jadi pelindung.

3. Kisah Sayyidah Fāṭimah (as) Saat Pintu Dibakar

Setelah wafat Nabi (saw), saat pintu rumah Fāṭimah (as) dibakar, beliau berdiri di balik pintu sambil mengadu kepada Allah. Ketika Fatimah berkata: “Cukuplah Allah sebagai Penolong.” Mereka pun ragu dan saling pandang. Lalu sebagian mundur. Walau akhirnya penyerangan terjadi, tapi kelembutan Fatimah tetap utuh.

📖 Makna: Allah mencukupi bukan dengan menyelamatkan fisik, tapi menjaga kemuliaan ruhani seorang wanita suci.

4. Ayatullah Bahjat dan Gangguan Bisikan Syaitan

Dalam salah satu kisah, Ayatullah Bahjat saat muda diganggu rasa ragu dan waswas saat ibadah. Beliau membaca: فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّه sambil menatap ke dada (qalb), hingga bisikan hilang. Beliau berkata: “Bacalah ini ketika dirimu terasa berat beribadah, maka syaitan akan terbakar.” 📖 Makna: Allah mencukupi dari gangguan batin, bukan hanya musuh lahir.

5. Kisah Imam Musa al-Kazhim (as) di Penjara; Sang Imam dipenjara bertahun-tahun. Para algojo takut mendekat. Salah satu penjaga mendengar suara dari dalam sel:

“Ya Kāfī, Ya Samī‘, Ya ‘Alīm…”Besoknya, penjaga itu masuk Islam. 📖 Makna: Allah mencukupi wali-Nya dengan karamah maknawi, walau di balik tirai.

6. Sayyid Ibn Thawus dan Malam Fitnah; Dalam kitab Iqbal al-A‘mal, Sayyid Ibn Thawus menulis bahwa suatu malam ia diburu oleh pasukan yang mengira ia pengkhianat. Ia bersembunyi di masjid dan membaca:     فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

Paginya, berita datang bahwa mereka tiba-tiba mengalihkan target.📖 Makna: Allah mencukupi dengan menukar arah takdir demi menjaga wali-Nya.

7. Kisah Salik dan Cinta Dunia

Seorang salik berkata kepada gurunya: “Aku sulit meninggalkan cinta dunia. Gurunya berkata: Katakan dalam qalb-mu: 

‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ”

Ia lakukan terus dalam zikir sirri (diam), sampai ia tak lagi terpikat dunia.

📖 Makna: Allah mencukupi dari musuh tersembunyi: dunia yang mencuri qalbu.

8. Ujian Mahabbah Seorang Arif

Seorang arif diuji kehilangan harta, anak, dan kehormatan. Saat muridnya bertanya, “Mengapa engkau tetap tenang?” Ia menjawab sambil tersenyum: Karena aku telah mendengar janji-Nya: 

‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ” 📖 Makna: Bagi ahli makrifat, cukup Allah berarti bebas dari luka kehilangan.

9. Dzikir Ayat Ini Menyelamatkan dari Gangguan Jin; Dalam riwayat murid Imam Sadiq (as), salah satu ulama diganggu makhluk halus saat khalwat. Ia membaca ayat ini berulang kali hingga mereka pergi.

📖 Makna: Allah mencukupi dari makhluk ghaib, saat manusia tak mampu melihatnya.

10. Syahid Qasim bin Hasan (as) dan Doa Terakhir Saat cucu Imam Hasan (as), Qasim, maju ke medan Karbala, ia berdoa di bawah bisikan langit:”Ya Allah, Engkau cukup bagiku dari mereka…”Kemudian ia berperang dengan senyum, dan syahid dalam keadaan wajah terang.📖 Makna: Allah mencukupi dengan anugerah husnul khatimah, walau darah tertumpah.

💡 Penutup & Refleksi

Ayat ini bukan hanya janji kemenangan lahir, tapi perlindungan batin, ruh, dan jiwa dari segala bentuk kerusakan.

Jika engkau:
•Dikepung masalah: bacalah ayat ini •Diganggu batin: bacalah ayat ini
•Takut kehilangan: bacalah ayat ini

Aspek Hakikat, Maknanya Wilayah,

Janji perlindungan untuk wali sejati dan para Imam

Fanā’ & Baqā’, Lenyapnya kebergantungan, kekalnya kedekatan: Makrifat, Allah hanya mencukupi bagi yang mengenal-Nya

Suluk, Pondasi keteguhan batin bagi para pencari hakikat Dzikir Wijdani, Benteng dari segala penyakit batin seperti waswas, riya, dan gila pujian


Manfaat agung dari ayat فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (QS al-Baqarah: 137) menurut para ahli makrifat Syiah, disertai doa-doanya untuk pengamalan ruhani harian.

‎فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

“Maka Allah akan mencukupimu dari mereka, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Manfaat Agung dan Doanya

1. Perlindungan dari musuh yang zalim; Jika dizalimi atau difitnah, ayat ini menjadi tameng ruhani.

📿 Doa:

اللَّهُمَّ اكفِني شَرَّ مَن ظلمني

فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

“Ya Allah, cukupilah aku dari kejahatan orang yang menzalimiku. Engkau sebaik-baik Pelindung.”

2. Penentram hati saat dihantui ketakutan; Membaca ayat ini berulang-ulang menenangkan hati yang gelisah. 📿 Doa:

يَا كَافِي، اكفِ قلبي مِن الخوف، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

“Wahai Yang Maha Mencukupi, cukupkan hatiku dari rasa takut.”

3. Tawakkal dalam menghadapi kesulitan; Ayat ini adalah peneguh keyakinan saat tak ada yang membantu. 📿 Doa:

تَوَكَّلتُ عَلَيْكَ يَا رَبّ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

“Aku bertawakkal kepada-Mu, wahai Rabbku, maka cukupilah aku dari mereka.”

4. Dzikir untuk perlindungan ruhani dari gangguan jin & syaitan

Ahli hakikat mengajarkan membaca ayat ini sebelum tidur dan saat sendiri. 📿 Doa:

اللَّهُمَّ اكفِني بِكَ عَن كُلِّ شَيْطَانٍ وَجَانّ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

“Ya Allah, cukupilah aku dari setiap syaitan dan jin.”

5. Mengusir waswas dan bisikan negatif; Ayat ini memperkuat qalb melawan suara-suara batin yang melemahkan. 📿 Doa:

اللَّهُمَّ طَهِّر قَلْبِي وَفِكْرِي، 

فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

“Ya Allah, sucikan hati dan pikiranku dari bisikan buruk.”

6. Menguatkan iman dalam kesendirian Saat ditinggal atau merasa sendiri, ayat ini jadi peneguh ruhani. 📿 Doa:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، 

فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

“Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah – maka Allah cukup bagimu dari mereka.”

7. Menang atas nafsu dan hawa dunia Musuh sejati adalah nafsu. Ayat ini adalah senjata melawannya.

📿 Doa:

اللَّهُمَّ اكفِني نَفْسِي وَهَوَايَ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

“Ya Allah, cukupilah aku dari nafsuku dan hawa dunia.”

8. Menolak gangguan orang iri dan dengki; Dengki adalah panah yang membakar. Ayat ini adalah pelindungnya. 📿 Doa:

اللَّهُمَّ اكفِني حَسَدَ الحاسِدِين، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

“Ya Allah, cukupkan aku dari hasad para pendengki.”

9. Ketenangan saat menghadapi keputusan besar; Saat akan melangkah dalam hidup, ayat ini menenangkan ruh dan niat. 📿 Doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي مُقْبِلٌ عَلَى أَمْرٍ، 

فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

“Ya Allah, aku menghadapi urusan besar, maka Engkau cukup bagiku.”

10. Menolak bala ghaib dan makar tersembunyi; Para arifin membaca ayat ini agar dilindungi dari rencana yang tak tampak. 📿 Doa:

يَا رَبِّ، ادْفَعْ عَنِّي مَكْرَ الْمَاكِرِينَ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ

“Wahai Rabbku, jauhkan aku dari makar mereka – Engkau Maha Mencukupi.”

🌌 Tips Dzikir Ayat Ini

Waktu Frekuensi Tujuan
Setelah subuh 11x
Menenangkan hati
Setelah maghrib 7x
Perlindungan dari gangguan
Saat khawatir 1–3x
Keteguhan batin
Saat tidur 1x Penjagaan ruhani
Sebelum keputusan besar 1x Penguatan tawakkal

Munajat Orang Yang Mengadu Munajat Imam Ali Zainal Abidin AsSajjad as.)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، 
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، 
إِلَهِي إِلَيْكَ أَشْكُو نَفْسًا بِالسُّوءِ أَمَّارَةً، 
وَإِلَى الْخَطِيْئَةِ مُبَادِرَةً، وَبِمَعَاصِيْكَ مُوْلَعَةً، وَلِسَخَطِكَ مُتَعَرِّضَةً، تَسْلُكُ بِيْ مَسَالِكَ الْمَهَالِكِ،وَتَجْعَلُنِيْ عِنْدَكَ أَهْوَنَ هَالِكٍ،كَثِيْرَةَ الْعِلَلِ طَوِيْلَةَ اْلأَمَلِ، إِنْ مَسَّهَا الشَّرُّ تَجْزَعُ، وَإِنْ مَسَّهَا الْخَيْرُ تَمْنَعُ، مَيَّالَةً إِلَى اللَّعِبِ وَاللَّهْوِ، مَمْلُوءَةً بِالْغَفْلَةِ وَالسَّهْوِ تُسْرِعُ بِيْ إِلَى الْحَوْبَةِ وَتُسَوِّفُنِيْ بِالتَّوْبَةِ،

Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang 

Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.  Kuadukan pada-Mu diri, yang memerintahkan kejelekan, yang bergegas melakukan kesalahan, yang tenggelam dalam maksiat pada-Mu, yang menentang kemurkaan-Mu, yang membawaku pada jalan kebinasaan yang menjadikan aku orang celaka, yang terhina yang banyak noda, yang berangan hampa. Bila diriku ditimpa bencana ia berkeluh kesah, 
kala untung diraih bakhil bertambah, 
cenderung pada mainan dan hiburan, dipenuhi kealpaan dan kelalaian mendorongku pada dosa 
menghalangiku untuk bertaubat. 

إِلَهِي أَشْكُو إِلَيْكَ عَدُوًّا يُضِلُّنِيْ، وَشَيْطَانًا يُغْوِيْنِي قَدْ مَلأَ بِالْوَسْوَاسِ صَدْرِي، وَأَحَاطَتْ هَوَاجِسُهُ بِقَلْبِيْ، يُعَاضِدُ لِيَ الْهَوَى وَيُزَيِّنُ لِيْ حُبَّ الدُّنْيَا، وَيَحُولُ بَيْنِي وَبَيْنَ الطَّاعَةِ وَالزُّلْفَى إِلَهِي إِلَيْكَ أَشْكُو قَلْبًا قَاسِيًا مَعَ الْوَسْوَاسِ مُتَقَلِّبًا، وَبِالرَّيْنِ وَالطَّبْعِ مُتَلَبِّسًا، وَعَيْنًا عَنِ الْبُكَاءِ مِنْ خَوْفِكَ جَامِدَةً، وَإِلَى مَايَسُرُّهَا طَامِحَةً، إِلَهِي لاَحَوْلَ لِي وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِقُدْرَتِكَ،وَلاَ نَجَاةَ لِي مِنْ مَكَارِهِ الدُّنْيَا إِلاَّ بِعِصْمَتِكَ، 

Ilahi, kuadukan pada-Mu 
musuh yang menyesatkanku, 
setan yang menggelincirkanku 
ia sudah memenuhi dadaku dengan keraguan. Godaannya telah menyesakkan hatiku, sehingga hawa nafsu menopangku 
ia hiaskan bagiku cinta dunia 
ia menghalangiku untuk taat dan taqarrub. Ilahi, kuadukan pada-Mu 
hati yang keras dengan guncangan was-was yang tertutup noda dan kekufuran, mata yang beku untuk menangis karena takut pada-Mu, tetapi cair untuk kesenangan dirinya. 
Ilahi, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan kuasa-Mu. 
Tiada keselamatan bagiku dari bencana dunia kecuali dengan penjagaan-Mu.

فَأَسْأَلُكَ بِبَلاَغَةِ حِكْمَتِكَ، وَنَفَاذِ مَشِيْئَتِكَ، أَنْ لاَتَجْعَلَنِيْ لِغَيْرِ جُودِكَ مُتَعَرِّضًا، وَلاَ تُصَيِّرَنِي لِلْفِتَنِ غَرَضًا، وَكُنْ لِي عَلَى اْلأَعْدَاءِ نَاصِرًا، وَعَلىَ الْمَخَازِي وَالْعُيُوبِ سَاتِرًا وَمِنَ الْبَلاَياَ وَاقِيًا، وَعَنِ الْمَعَاصِي عَاصِمًا بِرَأْفَتِكَ وَرَحْمَتِكَ، يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Daku bermohon pada-Mu 
dengan keindahan hikmah-Mu, dengan pelaksanaan kehendak-Mu. 
Jangan biarkan daku mencari karunia selain-Mu, jangan jadikan daku sasaran cobaan. 
Jadilah Engkau Pembelaku melawan musuhku, penutup cela dan aibku. 
Pelindung dari bencana, 
Penjaga dari durhaka dengan kasih dan sayang-Mu. Wahai Yang Terkasih dari segala yang mengasihi.


Semoga bermanfaat!!!!!
Mohon Doa!!!!

Comments

Popular posts from this blog

Amalan Akhir & Awal Tahun ; Amalan Bulan Muharram ; Ziarah Imam Husein as dan Syuhada Karbala

Doa-doa Cepat Terkabul (Sari’ Al-Ijaabah) Dari; Imam Ali as dan Imam Musa as

Doa Pendek untuk Semua Penyakit