Pahala Amalan Hari Alghodir
1, mengenakan pakaian terbaik,
2, berhias diri dan memakai wewangian,
3, menampakkan kegembiraan dan kebahagiaan,
4, menyenangkan hati para pengikut Imam Ali (a.s.),
5, memaafkan mereka dan membantu kebutuhan mereka,
6, mengunjungi kerabat,
7, memberi hadiah kepada keluarga dan memenuhi kebutuhan mereka,
8, memberikan makanan kepada orang-orang beriman, khususnya yang berpuasa,
9, berjabat tangan, mengunjungi, tersenyum kepada sesama mukmin,
10, serta memberi hadiah kepada mereka.
Juga:
Bersyukur kepada Allah atas nikmat agung berupa mengenal kepemimpinan ilahi Imam Ali (a.s.),
Mengucapkan sholawat kepada Nabi dan keluarganya,
Melakukan ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.
Satu dirham yang disedekahkan pada hari ini kepada seorang mukmin, nilainya setara dengan seribu dirham di hari-hari lainnya.
Memberi makanan kepada seorang mukmin pada hari ini setara dengan memberi makanan kepada seluruh nabi dan orang-orang yang jujur (shiddiqin).
Khutbah Imam Ali (a.s.) pada Hari Ghadir:
“Pahala memberi makanan kepada orang yang berpuasa pada hari ini sama dengan pahala memberi makanan kepada dua ratus ribu nabi, orang shiddiq, dan syuhada, dikalikan sepuluh.”
Dan beliau menambahkan:
Barang siapa memenuhi kebutuhan sekelompok mukmin laki-laki dan perempuan, maka aku jamin bahwa Allah SWT akan melindunginya dari kekufuran, kefakiran, dan lain-lain.”
Pahala Hamdalah;
Janji Allah untuk yang bersyukur mengucapkan kalimat Alhamdulillahi robbil Aalamiin
قَالَ اللهُ جَلَّ جَلاَ لُهُ حَمِدَنِيْ عَبْدِيْ،
وَ عَلِمَ أَنَّ النِّعَمَ الَّتِيْ لَهُ مِنْ عِنْدِيْ،
وَأنَّ الْبَلاَيَا اَلَّتِيْ دَفَعْتُ عَنْهُ
فَبِتَطَوُّلِيْ أُشْهِدُكُمْ
أَنِّيْ أُضِيْفُ لَهُ إِلَى نِعَمِ الدُّنْيَا نِعَمَ اْلآخِرَةِ،
وَأَدْفَعُ عَنْهُ بَلاَيَا اْلآخِرَةِ
كَمَا دَفَعْتُ عَنْهُ بَلاَيَا الدُّنْيَا،
“Allah menjawab”: “Hamba-Ku memuji-Ku dan ia sudah mengetahui bahwa nikmat-nikmat yang berada pada dirinya berasal dari sisi-Ku dan semua petaka yang aku hindarkan daripadanya itu juga berasal dari-Ku.
Aku bersaksi pada kalian akan melipat gandakan padanya nikmat-nikmat dunia dan nikmat-nikmat akherat serta menghindarkan dirinya dari petaka akhirat sebagaimana aku menghindarkan darinya petaka dunia”.
1. Doa Pujian Pertama:
بِوِلَايَةِ اَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
وَ الْاَئِمَّةِ عَلَيْهِمُ السَّلَامُ۔
pada wilayah (kepemimpinan spiritual) Amirul Mukminin (Imam Ali) dan para Imam (a.s.).
Disunnahkan mengucapkan dzikir berikut ini:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ اَكْرَمَنَا بِهٰذَا الْيَوْمِ
Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan kami dengan hari ini.
وَ جَعَلَنَا مِنَ الْمُوْفِيْنَ بِعَهْدِهِ اِلَيْنَا
Dan menjadikan kami termasuk orang-orang yang menepati janji-Nya kepada kami,
وَ مِيْثَاقِهِ الَّذِيْ وَاثَقَنَا بِهِ
Dan perjanjian yang telah Dia ikatkan kepada kami,
مِنْ وِلَايَةِ وُلَاةِ اَمْرِهِ
Yaitu berupa wilayah (kepemimpinan) para pemegang urusan-Nya,
وَ الْقُوَّامِ بِقِسْطِهِ
Dan para penegak keadilan-Nya,
وَ لَمْ يَجْعَلْنَا مِنَ الْجَاحِدِيْنَ
Dan tidak menjadikan kami termasuk orang-orang yang mengingkari,
وَ الْمُكَذِّبِيْنَ بِيَوْمِ الدِّيْنِ۔
Dan para pendusta terhadap Hari Pembalasan.
Dzikir yang dianjurkan diulang 100 kali pada hari Ghadir:
جَعَلَ كَمَالَ دِيْنِهِ وَ تَمَامَ نِعْمَتِهِ
بِوِلَايَةِ اَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ
عَلِيِّ بْنِ اَبِيْ طَالِبٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ۔
yang telah menyempurnakan agama-Nya
dan menyempurnakan nikmat-Nya
dengan wilayah (kepemimpinan) Amirul Mukminin,
Ali bin Abi Thalib (a.s.).
IKRAR UKHUWWAH (PERSAUDARAAN) DI HARI GHADEER
Secara ringkas, keutamaan Hari ‘Id al-Ghadir terlalu agung untuk dapat disebutkan seluruhnya. Pada hari ini, amal-amal para pengikut Syiah diterima, dan keluh-kesah mereka diringankan. Pada hari ini pula, Nabi Musa (as) mengalahkan para penyihir, api yang digunakan untuk membakar Nabi Ibrahim (as) dijadikan Allah sebagai kesejukan dan keselamatan, Nabi Musa (as) mengangkat Yusya’ bin Nun sebagai penggantinya, Nabi Sulaiman (as) menyatakan secara terbuka di hadapan kaumnya bahwa Ashif bin Barkhiya adalah penerusnya, dan Nabi Muhammad (saw) menjalin ikatan persaudaraan di antara para sahabatnya. Oleh karena itu, para mukmin dianjurkan untuk saling membentuk ikatan ukhuwwah (persaudaraan) di antara mereka pada hari ini. Ikatan persaudaraan ini, sebagaimana dikutip oleh Syaikh al-Nuri dalam Mustadrak al-Wasa’il dari kitab Zad al-Firdaws, dapat dilakukan dengan cara meletakkan tangan kanan di atas tangan kanan saudara seiman, seraya mengucapkan:
Aku menjadikanmu saudaraku karena Allah
وَ صَافَيْتُكَ فِي اللّٰهِ
Aku memurnikan niatku kepadamu karena Allah
وَ صَافَحْتُكَ فِي اللّٰهِ
Aku berjabat tangan denganmu karena Allah
وَ عَاهَدْتُ اللّٰهَ وَ مَلَاۤئِكَتَهُ
Aku berjanji kepada Allah dan para malaikat-Nya
وَ كُتُبَهُ وَ رُسُلَهُ
Dan kepada kitab-kitab-Nya dan para rasul-Nya
وَ اَنْبِيَاۤءَهُ وَ الْاَئِمَّةَ الْمَعْصُوْمِيْنَ عَلَيْهِمُ السَّلَامُ
Dan para nabi-Nya serta para imam yang maksum, salam atas mereka
عَلٰىۤ اَنِّيْۤ اِنْ كُنْتُ مِنْ اَهْلِ الْجَنَّةِ وَ الشَّفَاعَةِ وَ اُذِنَ لِيْ بِاَنْ اَدْخُلَ الْجَنَّةَ لَاۤ اَدْخُلُهَاۤ اِلَّا وَ اَنْتَ مَعِيْ
Bahwa jika aku termasuk dari penghuni surga dan mendapatkan izin untuk masuk ke dalamnya, aku tidak akan masuk ke dalamnya kecuali engkau bersamaku.
Kemudian pihak yang lain menjawab dengan:
Aku terima.
Setelah itu, pihak pertama melanjutkan dengan:
اَسْقَطْتُ عَنْكَ جَمِيْعَ حُقُوْقِ الْاُخُوَّةِ
مَا خَلَا الشَّفَاعَةَ وَالدُّعَآءَ وَالزِّيَارَةَ
Aku gugurkan seluruh hak-hak persaudaraan darimu, kecuali syafaat, doa, dan saling berziarah.
Dalam bentuk serupa, al-Muhaddits al-Faidh dalam kitab Khulāṣat al-Adhkār juga menyebutkan tata cara ikatan persaudaraan ini, dengan tambahan bahwa pihak yang lain, atau wakilnya, dapat menyatakan persetujuannya dengan ucapan apa pun yang menunjukkan penerimaan. Setelah itu, masing-masing pihak menggugurkan kewajiban-kewajiban persaudaraan kecuali doa dan ziarah ke makam para Imam Maksum (as).
Salat pada Hari Ghadir
Dianjurkan untuk melaksanakan salat dua rakaat. Setelah selesai, seseorang dianjurkan untuk sujud syukur, dan mengucapkan syukur kepada Allah sebanyak seratus kali. Kemudian, angkat kepala dari sujud dan ucapkan doa berikut ini:
Engkau Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu,
Dan sesungguhnya Engkau Maha Esa, Tunggal, Tempat Bergantung,
Tidak beranak dan tidak diperanakkan,
Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Mu.
Dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu,
Salawat-Mu atasnya dan atas keluarganya.
Wahai Dzat yang setiap hari dalam urusan (ciptaan-Nya),
Sebagaimana dari urusan-Mu, Engkau telah menganugerahkan karunia kepadaku,
Dengan menjadikanku termasuk dari golongan orang-orang yang menerima seruan-Mu,
Dan dari golongan orang-orang yang beragama kepada-Mu,
Dan dari golongan orang-orang yang menerima dakwah-Mu,
Dan Engkau memberiku taufik untuk itu sejak awal penciptaanku,
Sebagai karunia dan kemuliaan dari-Mu,
Lalu Engkau menyusulkan karunia itu dengan karunia yang lebih,
Dan kemurahan dengan kemurahan yang lebih,
Dan kebaikan dengan kebaikan yang lebih,
Dengan kasih sayang dan rahmat dari-Mu,
Hingga Engkau perbarui perjanjian itu untukku setelah Engkau memperbarui penciptaanku,
Sementara aku telah menjadi sesuatu yang dilupakan, lalai, lengah dan tidak sadar.
Lalu Engkau sempurnakan nikmat-Mu,
Dengan mengingatkanku terhadap hal itu,
Dan Engkau menganugerahkannya kepadaku,
Dan Engkau memberi petunjuk kepadaku untuk itu.
Maka jadikanlah dari urusan-Mu,
Wahai Tuhanku, Pemimpinku, dan Penolongku,
Bahwa Engkau menyempurnakan hal itu untukku dan tidak mencabutnya dariku,
Sampai Engkau mewafatkanku dalam keadaan demikian,
Dan Engkau ridha terhadapku,
Karena sesungguhnya Engkaulah yang paling berhak untuk menyempurnakan nikmat-Mu atas diriku.”
“Ya Allah, kami mendengar dan kami taat,
Dan kami menjawab seruan-Mu karena anugerah-Mu.
Maka segala puji bagi-Mu,
Ampunan-Mu, wahai Tuhan kami, dan hanya kepada-Mu tempat kembali.
Kami beriman kepada Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya,
Dan kepada Rasul-Nya Muhammad ﷺ,
Kami membenarkan dan menjawab seruan Allah,
Dan kami mengikuti Rasul dalam hal menyatakan wilayah (kepemimpinan) kepada pemimpin kami,
Dan pemimpin orang-orang beriman,
Yaitu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib,
Hamba Allah dan saudara Rasul-Nya,
Siddiq Akbar dan hujjah Allah atas seluruh makhluk-Nya,
Yang Nabi-Nya dikuatkan dengan keberadaannya,
Agama-Nya yang hak dan nyata,
Panji agama Allah,
Penyimpan ilmu-Nya,
Tempat rahasia ghaib Allah,
Wadah rahasia Allah,
Amanah Allah atas makhluk-Nya,
Dan saksi-Nya di tengah ciptaan-Nya.”
“Ya Allah, Tuhan kami, sungguh kami telah mendengar penyeru yang menyeru kepada iman:
‘Berimanlah kalian kepada Tuhan kalian,’ maka kami pun beriman.
Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami,
Hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami,
Dan wafatkanlah kami bersama orang-orang yang berbuat kebajikan.
Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami apa yang telah Engkau janjikan melalui para rasul-Mu,
Dan jangan hinakan kami pada Hari Kiamat.
Sesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari janji.”
“Maka sesungguhnya kami, wahai Tuhan kami, dengan karunia dan kelembutan-Mu,
Telah menjawab seruan-Mu,
Mengikuti Rasul-Mu dan membenarkannya,
Dan membenarkan pemimpin orang-orang beriman,
Dan kami kufur kepada Jibt dan Thaghut.
Maka tetapkanlah kami pada apa yang telah kami yakini,
Dan kumpulkanlah kami bersama para imam kami,
Sesungguhnya kami beriman dan meyakini mereka,
Dan kami berserah diri kepada mereka.
Kami beriman kepada yang tersembunyi dan yang tampak dari mereka,
Yang hadir dan yang ghaib dari mereka,
Yang hidup maupun yang wafat dari mereka,
Dan kami ridha menjadikan mereka sebagai imam, pemimpin, dan tuan kami,
Cukuplah mereka bagi kami,
Sebagai perantara antara kami dan Allah tanpa perantara selain-Nya.
Kami tidak mencari pengganti untuk mereka,
Dan tidak menjadikan selain mereka sebagai tempat bernaung.
Kami berlepas diri kepada Allah dari siapa pun yang memerangi mereka,
Baik dari kalangan jin maupun manusia,
Dari yang terdahulu hingga yang terakhir.
Dan kami kufur terhadap Jibt dan Thaghut,
Dan berhala-berhala empat itu,
Dan pengikut serta pendukung mereka,
Dan semua yang menjadi wali mereka dari kalangan jin dan manusia,
Sejak awal zaman hingga akhir masa.”
“Ya Allah, sesungguhnya kami bersaksi kepada-Mu
Bahwa kami menganut agama sebagaimana agama yang dianut oleh Muhammad dan keluarga Muhammad ﷺ,
Ucapan kami seperti ucapan mereka,
Agama kami seperti agama yang mereka anut,
Apa yang mereka katakan, kami pun mengatakannya,
Apa yang mereka anut, kami pun menganutnya,
Apa yang mereka ingkari, kami pun mengingkarinya,
Siapa yang mereka cintai, kami mencintainya,
Siapa yang mereka musuhi, kami memusuhinya,
Siapa yang mereka laknat, kami melaknatnya,
Siapa yang mereka berlepas diri darinya, kami pun berlepas diri darinya,
Dan siapa yang mereka rahmati, kami pun memohonkan rahmat untuknya.
Kami beriman dan berserah diri,
Kami ridha dan mengikuti para wali kami,
Salawat Allah atas mereka semua.”
“Ya Allah, maka sempurnakanlah bagi kami semua itu, dan jangan Engkau cabut dari kami,
Jadikanlah ia tetap dan kokoh bagi kami,
Dan janganlah menjadikannya hanya pinjaman sesaat.
Hidupkanlah kami selama Engkau menghidupkan kami dalam keadaan berpegang pada itu,
Dan wafatkanlah kami dalam keadaan seperti itu jika Engkau mewafatkan kami.
Keluarga Muhammad adalah para imam kami,
Kepada merekalah kami berpegang,
Kepada merekalah kami loyal,
Dan musuh mereka adalah musuh Allah yang kami musuhi.
Maka tempatkanlah kami bersama mereka di dunia dan akhirat,
Termasuk dari golongan orang-orang yang didekatkan,
Karena sesungguhnya kami ridha dengan itu,
Wahai Dzat Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.”
Setelah itu, dianjurkan untuk sujud kembali, dan membaca zikir berikut ini sebanyak 100 kali:
• “Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah)
• “Syukran lillah” (Terima kasih kepada Allah)
Menurut suatu riwayat, melakukan amalan ini mendapatkan pahala seperti orang yang hadir di Hari Ghadir dan membaiat Nabi (saw) atas kepemimpinan yang ditunjuk secara ilahi bagi Imam Ali (as).
• Rakaat pertama: Surah al-Fatihah lalu Surah al-Qadr.
• Rakaat kedua: Surah al-Fatihah lalu Surah al-Tauhid.
Keenam:
Dianjurkan untuk mandi dan salat dua rakaat setengah jam sebelum waktu Zuhur. Pada tiap rakaat:
• Surah al-Fatihah sekali
• Surah al-Tauhid 10 kali
• Ayat al-Kursi 10 kali
• Surah al-Qadr 10 kali
• 100.000 kali umrah
• Dan Allah akan mengabulkan seluruh hajat dunia dan agama pelakunya dengan kemudahan dan kesehatan.
Catatan: Dalam kitab Iqbal al-A’mal, Sayyid Ibnu Thawus menyebutkan bahwa Surah al-Qadr mendahului Ayat al-Kursi. Allamah al-Majlisi juga menyetujuinya. Namun banyak ulama lainnya menyebut Ayat al-Kursi lebih dahulu. Bisa jadi ini hanya kesalahan penulisan naskah. Wallahu a‘lam.
Setelah salat ini, disarankan membaca doa yang dimulai dengan:
Ketujuh:
Dianjurkan membaca Doa al-Nudbah
Comments
Post a Comment