Hadis Keutamaan Berziarah ke-Imam Husein as
كامل الزيارات - جعفر بن محمد بن قولويه - الصفحة ٢٧١
- حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ مَحْبُوبٍ، عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ رَزِينٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ (عَلَيْهِ السَّلَامُ)، قَالَ:
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي زِيَارَةِ الْحُسَيْنِ (عَلَيْهِ السَّلَامُ) مِنَ الْفَضْلِ لَمَاتُوا شَوْقًا، وَتَقَطَّعَتْ أَنْفُسُهُمْ عَلَيْهِ حَسَرَاتٍ.
قُلْتُ: وَمَا فِيهِ؟
قَالَ: مَنْ أَتَاهُ تَشَوُّقًا، كَتَبَ اللهُ لَهُ أَلْفَ حَجَّةٍ مُتَقَبَّلَةٍ، وَأَلْفَ عُمْرَةٍ مَبْرُورَةٍ، وَأَجْرَ أَلْفِ شَهِيدٍ مِنْ شُهَدَاءِ بَدْرٍ، وَأَجْرَ أَلْفِ صَائِمٍ، وَثَوَابَ أَلْفِ صَدَقَةٍ مَقْبُولَةٍ، وَثَوَابَ أَلْفِ نَسَمَةٍ أُرِيدَ بِهَا وَجْهُ اللهِ.
وَلَمْ يَزَلْ مَحْفُوظًا سَنَتَهُ مِنْ كُلِّ آفَةٍ، أَهْوَنُهَا الشَّيْطَانُ، وَوُكِّلَ بِهِ مَلَكٌ كَرِيمٌ يَحْفَظُهُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ، وَعَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ، وَمِنْ فَوْقِ رَأْسِهِ، وَمِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ.
فَإِنْ مَاتَ فِي سَنَتِهِ، حَضَرَتْهُ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ، يُحْضِرُونَ غُسْلَهُ وَأَكْفَانَهُ وَالِاسْتِغْفَارَ لَهُ، وَيُشَيِّعُونَهُ إِلَى قَبْرِهِ بِالِاسْتِغْفَارِ لَهُ، وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ، وَيُؤَمِّنُهُ اللهُ مِنْ ضَغْطَةِ الْقَبْرِ، وَمِنْ مُنْكَرٍ وَنَكِيرٍ أَنْ يُرَوِّعَانِهِ، وَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ، وَيُعْطَى كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ، وَيُعْطَى لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ نُورًا يُضِيءُ لِنُورِهِ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: هَذَا مِنْ زُوَّارِ الْحُسَيْنِ شَوْقًا إِلَيْهِ، فَلَا يَبْقَى أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا تَمَنَّى يَوْمَئِذٍ أَنَّهُ كَانَ مِنْ زُوَّارِ الْحُسَيْنِ (عَلَيْهِ السَّلَامُ).
Telah menceritakan kepadaku Al-Hasan bin ‘Abdillah, dari ayahnya, dari Al-Hasan bin Mahbub, dari Al-‘Alaa bin Razin, dari Muhammad bin Muslim, dari Abu Ja‘far (Imam al-Baqir a.s.), beliau berkata:
“Seandainya manusia mengetahui keutamaan yang terdapat dalam ziarah kepada Al-Husain (a.s), niscaya mereka akan mati karena rindu, dan jiwa-jiwa mereka akan terpotong-potong karena penyesalan.”
Aku bertanya: “Apa yang ada di dalamnya (ziarah itu)?”
Beliau menjawab:
“Dan ia akan senantiasa dijaga selama setahun dari segala musibah — yang paling ringan di antaranya adalah (gangguan) setan. Dan akan ditugaskan padanya seorang malaikat mulia yang menjaga dari depan dan belakangnya, dari kanan dan kirinya, dari atas kepalanya dan dari bawah kakinya.”
“Jika ia wafat dalam tahun itu, maka malaikat rahmat akan hadir saat kematiannya. Mereka akan menghadiri pemandiannya, kafannya, dan memintakan ampunan untuknya. Mereka akan mengiringinya ke kuburnya dengan doa ampunan, diluaskan kuburnya sejauh mata memandang, dan Allah akan mengamankannya dari himpitan kubur dan dari (pertanyaan) Munkar dan Nakir yang menakutkan. Dibukakan baginya satu pintu menuju surga, diberikan catatan amal di tangan kanannya, dan pada hari kiamat akan diberikan cahaya yang menerangi antara timur dan barat.”
“Lalu terdengarlah seruan: ‘Ini adalah orang yang menziarahi Al-Husain karena rindu kepadanya!’ Maka tak seorang pun di hari kiamat melainkan akan berharap seandainya dahulu ia termasuk orang yang menziarahi Al-Husain (a.s.).”
Kāmil al-Ziyārāt karya Ja‘far bin Muḥammad bin Qulawayh, halaman 271,
Mohon Doa!!!
Comments
Post a Comment