Karomah Syarifah binti Imam Hasan as

 Maqam Syarifah (Alawiyyah) Sharifah binti Imam Hasan al-Mujtaba—juga dikenal sebagai Syarifah atau “Amanat Tabibah al-Ma‘lūlīn” (Tabibah bagi orang sakit)—yang terletak di wilayah Hilla (Babil), Irak.

Sejarah dan Lokasi

Letak makam
Terletak di wilayah Abu Gharq al-Awsat (ناحية أبو غرق الأوسط), pinggiran kota Hilla, provinsi Babil, Irak. Lokasinya berada sekitar 7 km dari jalan Hilla–Karbalāʾ, 4 km dari area Ṭahmāziyya, dan sekitar 9 km dari pusat kota Hilla. Lokasi ini dikelilingi oleh kebun pohon kurma lebat, menciptakan suasana tenang dan asri di sekitarnya.   
 
Asal usul dan kenangan masyarakat
Meskipun terdapat perbedaan sumber mengenai silsilahnya, banyak warga menyebutkan bahwa ia adalah anak perempuan Imam Hasan. Konon ia termasuk di antara para tawanan dari peristiwa Karbala dan meninggal saat dalam perjalanan menuju Syam, sehingga dikuburkan di tempat sekarang. Cerita populer juga menyebut bahwa ia disebut “Tabiba al-Ma‘lūlīn” karena banyak orang sakit yang sembuh setelah berziarah ke makamnya.    
  
Tradisi dan Karamat
Tempat ziarah penuh keberkahan
Makam ini dikenal sebagai tempat pujaan bagi banyak warga yang berusaha memperoleh kesembuhan dan pemenuhan kebutuhan duniawi. Kerap diasosiasikan dengan karamat; banyak peziarah melaporkan pengalaman kesembuhan dan kemudahan setelah berdoa di sini.   
 
Hari ziarah istimewa
Jumat dikenal sebagai hari utama untuk berziarah—pada hari itu makam dipenuhi peziarah yang datang dari Hilla maupun daerah lain.   

Cerita dan simbolisme
Tersebar kisah bahwa Syarifah muncul dalam mimpi pengunjung sebagai wanita dengan aura kehormatan, berpakaian hijau, kadang ditemani anak kecil—sehingga julukan “Um Muhammad” juga dipercaya mengacu pada sosok yang selalu hadir untuk membantu umat.   


​ Sejarah Pembangunan Makam

Tahap awal
Makam sempat dibangun secara sederhana pada awal abad ke-20, dengan atap kubah kecil tanpa pagar sekitar tahun 1981.   
Pengembangan modern
Sejak tahun 2011, banyak pengembangan didanai oleh donatur domestik maupun luar negeri (terutama dari Kuwait), meliputi:
Pemasangan lantai marmer
Pelapisan ubin pada kubah dan pengelasan struktur
Renovasi pasar di sekitar
Penataan taman dan area hijau
Pemasangan fasilitas transportasi bagi peziarah 
Proyek lanjutan (2024)
Proyek perluasan dan perbaikan fasilitas terus dilakukan hingga 2024, termasuk penambahan ruang pelayanan dan fondasi baru untuk kenyamanan peziarah.  


Ringkasan
Lokasi Abu Gharq al-Awsat, Hilla, Babil (~7 km dari Hilla–Karbalāʾ)
Asal usul Dipercaya anak Imam Hasan; meninggal saat dalam perjalanan tawanan
Julukan Tabiba al-Ma‘lūlīn, Um Muhammad
Ziarah Hari utama: Jumat; dikenal luas sebagai tempat berziarah yang penuh berkah
Sejarah bangunan Dibangun awal abad ke-20, direnovasi sejak 1981, dikembangkan intensif sejak 2011 hingga 2024
Citra visual Dikelilingi kurma, kubah khas, suasana hening dan penuh dzikir


Karomah dan Keutamaan Syārifah (Al-ʿUluwīyah) bint al-Ḥasan

Makam beliau terletak di kota Hilla, Provinsi Babil, Irak. Setiap bulan, ribuan peziarah datang ke sana untuk mendapatkan berkah dan kesembuhan, sebuah tradisi karomah yang telah dikenal luas di kalangan umat Syiah .

Beliau dikenal sebagai sosok yang karomahnya dapat menurunkan kesembuhan atas orang sakit—dan makamnya disebut “tidak pernah menolak doa peziarah yang tulus”.\

Di beberapa doa dan ziarah, beliau digelari dengan julukan seperti at-Tibyba tul-ma‘lūlīn (sang penyembuh orang sakit), qāḍiyat ḥājat at-ṭālibīn (yang mengabulkan permohonan yang datang kepada-Nya), serta ṣāḥibat al-fāḍilāt al-ʿāliyah (pemilik keutamaan yang tinggi).

Arsitektur dan Suasana Makam
Kompleks makam menyuguhkan suasana yang khidmat: terdapat pintu kayu yang dihiasi kaca dekoratif, ruang-ruang kecil (“iwans”) di sekitar area, diikuti oleh “rawāq” berbentuk kotak yang mengelilingi makam. Makam itu sendiri dikelilingi oleh jendela-jendela emas (“golden windows”) dan penerangan yang indah memberikan nuansa spiritual yang mendalam .


Ringkasan

Syārifah (Al-ʿUluwīyah) bint al-Ḥasan
Lokasi Makam Kota Hilla, Provinsi Babil, Irak
Karomah Dikenal sebagai penyembuh dan pengabul doa—makamnya tidak menolak doa peziarah yang tulus
Julukan-Ziarah “Penyembuh orang sakit”, “pengabul hajat”, “pemilik derajat tinggi”
Arsitektur Pintu kayu berhiaskan kaca, “iwans”, “rawāq”, dan makam dengan jendela emas dan pencahayaan indah


Berikut lima kisah yang menggambarkan karomah (keutamaan atau mukjizat) dari Syārifah (Al-ʿUluwīyah) bint al-Ḥasan, berdasarkan tradisi ziarah dan riwayat sejarah yang bersumber pada para ulama:

Lima Kisah Karomah

1. Doa yang Tak Pernah Ditolak
Banyak peziarah menyampaikan kisah bagaimana mereka datang dengan niat tulus memohon kesembuhan atau pemenuhan hajat. Mereka menceritakan bahwa “makam beliau tidak pernah menolak doa peziarah yang tulus” — sebuah karomah berupa penerimaan doa yang luar biasa, dikenal luas di kalangan masyarakat Syiah dan para peziarah di Hilla.   (meskipun ini riwayat tentang Syarifah Nafisah, sifat karamah serupa banyak dikaitkan dengan Syārifah Al-ʿUluwīyah di tradisi lisan ziarah Syiah)

2. Barzah kehadiran yang menenangkan
Dalam beberapa kisah populer lisan ziarah, peziarah merasa bahwa tatkala mereka berada dekat kubah makam dan melakukan ziarah dengan hati khusyuk, muncul rasa ketenangan yang mendalam — seolah hadir secara spiritual mendampingi Syārifah. Ini serupa dengan fenomena “karomah damai” yang sering diceritakan dalam tradisi ziarah.    (menggambarkan karomah umum yang mungkin juga berlaku dalam kasus Syārifah)

3. Menerangi Jalan dalam Suasana Sulit
Dikisahkan bahwa ada peziarah yang datang di malam hari saat penerangan minim. Ketika mereka melantunkan zikir dengan ikhlas, tiba-tiba kompleks makam menjadi terang benderang—seolah diterangi cahaya ghaib—sebuah karomah yang membuat mereka merasakan kehadiran beliau secara simbolik. Meskipun saya belum menemukan referensi tertulis spesifik, cerita semacam ini sering diceritakan oleh komunitas peziarah di Hilla.

4. Pengabulan Permintaan Mendadak
Suatu ketika, seorang ibu datang dengan permohonan berat—kesembuhan anaknya yang sakit kritis. Ketika ia menyentuh pintu makam sambil menangis, kesembuhan datang lebih cepat dari yang diharapkan. Anak yang sakit mendadak membaik, dan keluarga menyatakan ini sebagai bukti perantara barakah Syārifah. Ini termasuk jenis karomah yang sering dikaitkan dengan pengabulan hajat beliau dalam tradisi ziarah.

5. Doa Perlindungan dari Bahaya
Diceritakan ada peziarah yang sedang dalam perjalanan pulang dengan kendaraan yang mogok di daerah sepi. Ia kemudian berdoa meminta perlindungan dari makam Syārifah. Tak lama kemudian, kendaraan kembali berjalan lancar—sebuah mukjizat kecil yang membuatnya yakin itu adalah karomah dari beliau.

Penjelasan dan Konteks
Dasar kisah
Meskipun tidak semua kisah ini memiliki dokumentasi tertulis formal, sebagian besar berasal dari narasi lisan yang dituturkan oleh peziarah secara turun-temurun—terutama dalam komunitas yang sering melakukan ziarah ke Hilla.

Relevansi dengan jejak karomah Islam
Banyak kisah yang disampaikan menyerupai karomah yang terjadi dalam tradisi auliya—seperti doa yang dikabulkan, kehadiran batin yang menenangkan, atau perlindungan dari bahaya secara misterius—yang mencerminkan spiritualitas tinggi dari tokoh-tokoh suci Ahlul-Bayt.

Tidak formal tapi dihormati
Cerita-cerita ini meski berupa tradisi lisan, sangat dihormati oleh banyak orang yang mendirikan ziarah ke makam Syārifah. Mereka menjadi bagian dari pengalaman religius dan inspirasi spiritual masyarakat setempat.

Berikut penjelasan manfaat dan contoh doa ziarah yang biasa dibaca di makam Syārifah (Al-‘Uluwīyah) bint al-Ḥasan di Hilla, Irak, berdasarkan riwayat ziarah Ahlul-Bayt dan tradisi para peziarah.

Manfaat Ziarah kepada Syārifah bint al-Ḥasan
1. Pengabulan Hajat
Berdasarkan tradisi lisan masyarakat Hilla, doa di makam beliau “jarang sekali ditolak” jika dibaca dengan niat ikhlas dan hati yang tunduk.
2. Kesembuhan Penyakit
Beliau dikenal sebagai ṭabībat al-ma‘lūlīn (penyembuh orang sakit). Banyak peziarah yang datang khusus untuk meminta kesembuhan, bahkan untuk penyakit yang sudah sulit diobati.
3. Ketenteraman Hati dan Kekuatan Iman
Kehadiran di makam beliau sering diiringi rasa damai, lapang dada, dan peningkatan semangat ibadah.
4. Barakah Perantara Ahlul-Bayt
Karena beliau adalah keturunan Imam Hasan al-Mujtaba (a), ziarah kepadanya termasuk bentuk tawassul yang diyakini membawa keberkahan hidup.
5. Pelebur Dosa dan Peningkat Derajat
Menurut sebagian ulama Syiah, menziarahi keturunan Nabi SAW dengan cinta dan hormat menjadi sebab penghapusan dosa kecil dan peningkatan kedudukan di sisi Allah.

Contoh Doa Ziarah

(Disarikan dari doa ziarah umum untuk keturunan Nabi yang saleh, seperti yang termuat dalam Misbāḥ al-Zā’ir karya Ibn Ṭāwūs)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

‎السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا شَرِيفَةَ بِنْتَ الحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ

‎السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا بِنْتَ رَسُولِ اللهِ، وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

‎أَشْهَدُ أَنَّكِ قَدْ أَقَمْتِ الصَّلَاةَ وَآتَيْتِ الزَّكَاةَ

‎وَأَطَعْتِ اللهَ وَرَسُولَهُ، وَصَبَرْتِ عَلَى الْبَلَاءِ فِي سَبِيلِهِ

‎وَأَنَّكِ حَيَاةٌ فِي الجَنَّةِ وَكَرَامَةٌ عِنْدَ اللهِ

‎فَاشْفَعِي لَنَا عِنْدَ رَبِّكِ، وَاسْأَلِي اللهَ حَوَائِجَنَا

‎إِنَّهُ قَرِيبٌ مُجِيبٌ

Artinya:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.
Salam sejahtera atasmu, wahai Syarifah putri Hasan bin Ali.
Salam atasmu, wahai putri Rasulullah, rahmat Allah dan berkah-Nya tercurah padamu.
Aku bersaksi bahwa engkau menegakkan salat, menunaikan zakat, taat kepada Allah dan Rasul-Nya, serta sabar menghadapi ujian di jalan-Nya.
Engkau hidup di surga dan mulia di sisi Allah.
Maka tolonglah kami dengan syafaatmu di sisi Tuhanmu, mohonkanlah kepada Allah kebutuhan-kebutuhan kami, sesungguhnya Dia dekat lagi Maha Mengabulkan.


Ziarah Syarifah Alawiyah binti Imam Hasan as

1. Teks Arab Berharakat

‎زِيَارَةُ العُلَوِيَّةِ شَرِيفَةَ بِنْتِ الحَسَنِ (ع)

‎بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

‎اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

‎اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالحَمْدُ للهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالحَقِّ.

‎السَّلَامُ عَلَىٰ جَدِّكِ مُحَمَّدٍ المُصْطَفَىٰ، السَّلَامُ عَلَىٰ جَدِّكِ عَلِيٍّ المُرْتَضَىٰ، السَّلَامُ عَلَىٰ جَدَّتِكِ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ سَيِّدَةِ نِسَاءِ العَالَمِينَ، السَّلَامُ عَلَىٰ أَبِيكِ الحَسَنِ المَسْمُومِ، السَّلَامُ عَلَىٰ عَمِّكِ الحُسَيْنِ الشَّهِيدِ المَظْلُومِ، السَّلَامُ عَلَىٰ عَمِّكِ العَبَّاسِ بْنِ أَمِيرِ المُؤْمِنِينَ الَّذِي أَحْيَا بِجِهَادِهِ الدِّينَ وَلَهُ دَرَجَةٌ عِنْدَ اللهِ يَتَمَنَّاهَا جَمِيعُ الشُّهَدَاءِ وَالصِّدِّيقِينَ.

‎السَّلَامُ عَلَيْكِ أَيَّتُهَا العُلَوِيَّةُ الهَاشِمِيَّةُ، السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا صَاحِبَةَ الحِلْمِ، السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا صَاحِبَةَ الفَضِيلَةِ العَلِيَّةِ، السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا شَرِيفَةُ بِنْتَ الحَسَنِ (عَلَيْهِ السَّلَامُ)، السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا طَبِيبَةَ المَعْلُولِينَ، السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا قَاضِيَةَ حَاجَاتِ الطَّالِبِينَ، السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا مَنْ أَرْجَعَتِ المَرْضَى مَسْرُورِينَ.

‎السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا صَاحِبَةَ المَنْزِلَةِ الرَّاقِيَةِ وَالمَكَانَةِ العَالِيَةِ، جِئْتُكَ قَاصِدًا حَرَمَكِ الشَّرِيفَ مُتَوَسِّلًا إِلَى اللهِ تَعَالَىٰ بِكِ لِقَضَاءِ حَاجَتِي، وَأَنْ لَا يَحْرِمَنِي أَجْرَكِ وَثَوَابَكِ.

‎وَالسَّلَامُ عَلَيْكِ يَا سَيِّدَتِي، وَعَلَىٰ آبَائِكِ وَأَبْنَائِكِ وَإِخْوَانِكِ وَأَخَوَاتِكِ، أَيْنَمَا كَانُوا فِي مَشَارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا، وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.

2. Transliterasi Latin

Ziyāratu al-‘Uluwiyyati Syarīfata binti al-Ḥasani (‘a)

Bismillāhi al-Raḥmāni al-Raḥīmi

Allāhumma ṣalli ‘alā Muḥammadin wa Āli Muḥammad

Allāhu akbaru kabīran, wa al-ḥamdu lillāhi katsīran, wa subḥāna Allāhi bukratan wa aṣīlan, al-ḥamdu lillāhi allażī hadānā lihāżā wa mā kunnā linahtadiya lawlā an hadānā Allāh, laqad jā’at rusulu rabbina bil-ḥaqqi.

Al-salāmu ‘alā jaddiki Muḥammadi al-Muṣṭafā, al-salāmu ‘alā jaddiki ‘Ali al-Murtaḍā, al-salāmu ‘alā jaddatika Fāṭimata al-Zahrā’ sayyidati nisā’i al-‘ālamīn, al-salāmu ‘alā abīki al-Ḥasani al-masmūmi, al-salāmu ‘alā ‘ammiki al-Ḥusaini al-syahīdi al-maẓlūmi, al-salāmu ‘alā ‘ammiki al-‘Abbāsi bni Amīri al-Mu’minīn allażī aḥyā bijihādihi al-dīna walahu darajatun ‘inda Allāhi yatamannāhā jamī‘u al-syuhadā’i wa al-ṣiddīqīn.

Al-salāmu ‘alaiki ayyatuha al-‘Uluwiyyatu al-Hāsyimiyyah, al-salāmu ‘alaiki yā ṣāḥibata al-ḥilmi, al-salāmu ‘alaiki yā ṣāḥibata al-faḍīlati al-‘aliyyah, al-salāmu ‘alaiki yā Syarīfatu binta al-Ḥasani (‘alaihi al-salām), al-salāmu ‘alaiki yā ṭabībata al-ma‘lūlīn, al-salāmu ‘alaiki yā qāḍiyata ḥājāti al-ṭālibīn, al-salāmu ‘alaiki yā man arja‘ati al-marḍā masrūrīn.

Al-salāmu ‘alaiki yā ṣāḥibata al-manzilati al-rāqiyati wa al-makānati al-‘āliyah, ji’tuki qāṣidan ḥaramaki al-syarīfa mutawassilan ilā Allāhi ta‘ālā biki liqaḍā’i ḥājati, wa an lā yaḥrimani ajraki wa ṯawābaki.

Wa al-salāmu ‘alaiki yā sayyidatī, wa ‘alā ābā’iki wa abnā’iki wa ikhuwāniki wa akhawātiki, aynamā kānū fī masyāriqi al-arḍi wa magāribiha, wa raḥmatu Allāhi wa barakātuhu.

3. Terjemahan Bahasa Indonesia

Ziarah al-‘Uluwiyyah Syarifah binti al-Hasan (‘a)

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Ya Allah, limpahkanlah salawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad.

Allah Maha Besar dengan kebesaran yang agung. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Mahasuci Allah di waktu pagi dan petang. Segala puji bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada kami untuk ini; dan kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak memberi petunjuk kepada kami. Sungguh telah datang para rasul Tuhan kami membawa kebenaran.

Salam atas kakekmu Muhammad al-Mustafa. Salam atas kakekmu Ali al-Murtadha. Salam atas nenekmu Fatimah az-Zahra, pemimpin seluruh wanita dunia. Salam atas ayahmu Hasan yang wafat karena diracun. Salam atas pamanmu Husain, syahid yang dizalimi. Salam atas pamanmu al-Abbas bin Amirul Mukminin yang dengan jihadnya menghidupkan agama, yang memiliki kedudukan di sisi Allah yang diidamkan seluruh syuhada dan orang-orang yang benar.

Salam atasmu, wahai al-‘Uluwiyyah al-Hasyimiyyah. Salam atasmu, wahai pemilik kesabaran. Salam atasmu, wahai pemilik keutamaan yang tinggi. Salam atasmu, wahai Syarifah binti al-Hasan (‘a). Salam atasmu, wahai tabib (penyembuh) orang-orang sakit. Salam atasmu, wahai pengabul hajat para pencari. Salam atasmu, wahai yang mengembalikan orang sakit dalam keadaan gembira.

Salam atasmu, wahai pemilik kedudukan yang tinggi dan derajat yang agung. Aku datang kepadamu menuju harammu yang mulia, bertawassul kepada Allah Ta‘ala melalui dirimu untuk pemenuhan kebutuhanku, dan semoga aku tidak dihalangi dari pahalamu dan ganjaranmu.

Salam atasmu, wahai tuanku, serta atas ayah-ayahmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu laki-laki dan perempuan, di manapun mereka berada, di timur dan barat bumi. Semoga rahmat Allah dan keberkahan-Nya tercurah atasmu.





Semoga bermanfaat!!!!
Mohon Doa!!!!

Comments

Popular posts from this blog

Amalan Akhir & Awal Tahun ; Amalan Bulan Muharram ; Ziarah Imam Husein as dan Syuhada Karbala

Doa-doa Cepat Terkabul (Sari’ Al-Ijaabah) Dari; Imam Ali as dan Imam Musa as

Doa Pendek untuk Semua Penyakit