Makna ; Tasbih Sayyidah Fathimah Azzahra as

 Makna mendalam dari Tasbih Sayyidah Fāṭimah Az-Zahra (‘alaihas-salām) menurut pandangan spiritual, akhlak, dan filsafat Islam,:

🌸 Makna Tasbih Sayyidah Az-Zahra (as)

1. 🕊️ Penyucian Diri dan Tauhid Murni
“Subḥānallāh” menyucikan Allah dari segala kekurangan dan dari keserupaan dengan makhluk.
Ini mencerminkan tauhid tanzīhī: meyakini bahwa Allah tidak serupa dengan apapun.

2. 💖 Syukur atas Nikmat dan Ridha terhadap Takdir
“Alḥamdulillāh” mengajarkan untuk bersyukur atas segala yang Allah berikan, baik suka maupun duka.
Membangun mental positif, ridha, dan puas terhadap qadha dan qadar.

3. 🌌 Mengakui Keagungan dan Ketidakterhinggaan Allah
“Allāhu Akbar” menanamkan keyakinan bahwa Allah lebih besar dari segala hal—masalah, kekuasaan, ego, dunia, bahkan diri sendiri.

4. 🧘‍♀️ Terapi Jiwa dan Penenang Batin
Imam Ja’far ash-Shādiq (as) menyebut tasbih ini sebagai penenang jiwa.
Bisa menjadi obat batin dari stres, gelisah, dan amarah.

5. 🏔️ Kekuatan Spiritual Melawan Kelemahan Dunia
Diberikan kepada Fāṭimah (as) sebagai pengganti pembantu, menunjukkan bahwa zikir dapat memberi energi dan kekuatan yang tidak dimiliki oleh materi.

6. 🔄 Konsistensi Zikir dalam Kehidupan Sehari-hari
Dilakukan setiap selesai shalat dan sebelum tidur, tasbih ini menjadi pilar zikir harian yang mendekatkan diri pada Allah tanpa memberatkan.

7. 💎 Zikir yang Lebih Baik dari Dunia dan Isinya
Dalam banyak riwayat Ahlul Bayt, disebutkan bahwa tasbih ini lebih utama dari dunia dan segala yang dikandungnya.
Mengajarkan untuk mengutamakan spiritualitas daripada materialisme.

8. 🧠 Mendidik Kesadaran Tauhid Praktis
Bukan sekadar lafaz, tasbih ini melatih akal dan hati untuk senantiasa berada dalam kesadaran tauhid—melihat dunia sebagai makhluk dan Allah sebagai satu-satunya pusat kekuatan.

9. 🛡️ Perisai dari Syirik, Takabbur, dan Keluh Kesah
Subhanallah → menjauh dari syirik
Alhamdulillah → menjauh dari keluhan
Allahu Akbar → menjauh dari kesombongan

10. 🌱 Warisan Spiritual Ahlul Bayt
Ini bukan sekadar amalan, tapi hadiah warisan Nabi kepada putrinya, dan melalui Fatimah (as), warisan ruhani Ahlul Bayt kepada umat.
Menjadi identitas ruhani pengikut Ahlul Bayt yang mengamalkan tasbih ini dengan cinta dan istiqamah.

🧾 Penutup: Tasbih yang Hidup dalam Jiwa; Tasbih Sayyidah Az-Zahra (as) bukan sekadar bacaan bibir, tapi zikir berdimensi mendalam, meliputi:
Keimanan (iman)
Kesadaran batin (taqwa)
Keseimbangan jiwa (sakinah)
Aktivisme spiritual (kekuatan tanpa pamrih) Imam Ja’far ash-Shadiq (as):”Kami (Ahlul Bayt) menyukai untuk membacanya sesudah setiap shalat, karena di dalamnya ada keberkahan besar.”

Makna Tasbih Sayyidah Az-Zahra menurut Al-Qur’an sangat dalam. Meskipun Tasbih Sayyidah Az-Zahra (AS) sebagai satu rangkaian zikir (34x Allahu Akbar, 33x Alhamdulillah, 33x Subhanallah) tidak disebut langsung dalam Al-Qur’an, namun makna dari setiap kalimatnya sangat kuat dan banyak dibahas dalam Al-Qur’an secara terpisah. Berikut adalah 10 makna spiritual Tasbih Sayyidah Az-Zahra yang berakar langsung dari ayat-ayat Al-Qur’an:

🌟 10 Makna Tasbih Sayyidah Az-Zahra menurut Al-Qur’an

1. 🕊️ Subḥānallāh: Penyucian Allah dari Kekurangan; 
Makna: Menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan, ketidaksempurnaan, atau penyerupaan dengan makhluk.
🔹 Dalil:”Subḥāna Allāhi ‘ammā yaṣifūn.”Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan.”
— (QS. As-Saffat: 159)”Yusabbiḥu lillāhi mā fī as-samāwāti wa mā fī al-‘arḍ…”Segala yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah…”
— (QS. Al-Hashr: 1, Al-Jumu’ah: 1, dll)

2. 💖 Alḥamdulillāh: Rasa Syukur dan Pujian Tertinggi; 
Makna: Mengakui nikmat, memuji Allah dalam segala keadaan, dan membangun rasa syukur sejati.
🔹 Dalil:”Al-ḥamdu lillāhi Rabbil-‘ālamīn.”Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”QS. Al-Fatihah: 2)”..wa sykurū lillāh in kuntum iyyāhu ta‘budūn. Bersyukurlah kepada Allah jika kalian hanya menyembah-Nya.”
(QS. Al-Baqarah: 172)

3. 🌌 Allāhu Akbar: Kebesaran Allah Tanpa Batas; 
Makna: Menyadari bahwa Allah lebih besar dari segala sesuatu — dari dunia, masalah, hawa nafsu, bahkan diri sendiri.
🔹 Dalil:”Wallāhu Akbaru…”QS. Al-Muddatsir: 3 – “Dan agungkanlah Tuhanmu”)Wa rabbaka fakabbir.”(QS. Al-Isra: 111)
“Agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.”

4. 🧘 Tasbih sebagai Zikir Pagi dan Petang; 
Dalil:”Fasabbih bi-ḥamdi rabbika qabla ṭulū‘i asy-syamsi wa qabla al-ghurūb.”Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam.”— (QS. Qaf: 39)

5. 🔁 Tasbih sebagai Amalan para Nabi dan Malaikat; Dalil:
“Innā kulla man fī as-samāwāti wa al-‘arḍ illā ātī ar-Raḥmāni ‘abdan.”
— Semua makhluk tunduk dan bertasbih.— (QS. Maryam: 93)

6. 📿 Zikir sebagai Peneguh Hati Dalil:”Ala bi-dzikrillāhi taṭma’innu al-qulūb.”Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”— (QS. Ar-Ra’d: 28)

7. 🛡️ Zikir sebagai Penjaga dari Kesombongan; Makna: Kalimat-kalimat tasbih ini menyadarkan manusia akan kecilnya diri dan kebesaran Allah.
🔹 Dalil:”Lā tusabbihū anfusakum. Huwa a‘lamu biman ittaqā.”— (QS. An-Najm: 32)

8. ⚖️ Tasbih dalam Keseimbangan Dunia-Akhirat; Makna: Memperkuat hubungan dengan Allah di tengah aktivitas duniawi.
🔹 Dalil:”Rijālun lā tulhīhim tijārah wa lā bay‘un ‘an dzikrillāh…”Orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dari mengingat Allah.”— (QS. An-Nur: 37)

9. 🏆 Amalan Ringan, Pahala Besar Dalil umum: Meskipun Al-Qur’an tidak menyebut jumlah tertentu, ayat-ayat tentang dzikrullah yang banyak menunjukkan bahwa zikir seperti tasbih ini sangat dianjurkan.”Yā ayyuhalladzīna āmanū, uḏkurullāha dzikran katsīrā.”
“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah sebanyak-banyaknya.”— (QS. Al-Ahzab: 41)

10. 💫 Zikir sebagai Jalan Kesucian dan Kedekatan; Makna: Tasbih Sayyidah Az-Zahra membawa kepada kesucian jiwa (tazkiyah) dan kedekatan dengan Allah (qurb).
🔹 Dalil: “Qad aflaha man tazakkā, wa dzakarasma rabbihi faṣallā.”Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri dan menyebut nama Tuhannya, lalu shalat.”
— (QS. Al-A’la: 14–15)

✨ Kesimpulan; Meskipun Tasbih Sayyidah Az-Zahra tidak disebut sebagai satu paket dalam Al-Qur’an, setiap kalimatnya memiliki akar yang sangat kuat dalam Al-Qur’an dan mencerminkan:
1. Tauhid → Subḥānallāh
2. Syukur → Alḥamdulillāh
3. Keagungan → Allāhu Akbar

➡️ Ini menjadikannya zikir yang sederhana dalam lafaz, tetapi sangat dalam makna dan penuh dalil Qur’ani.

Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang memerintahkan atau menganjurkan umat Islam untuk bertasbih (mengucapkan Subhanallah), bertahmid (mengucapkan Alhamdulillah), dan bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar). Perintah-perintah ini biasanya berkaitan dengan mengingat, memuji, dan mengagungkan Allah SWT dalam berbagai kondisi.

Berikut adalah beberapa contoh ayat Al-Qur’an yang memuat perintah untuk bertasbih, bertahmid, dan bertakbir:

🌟 1. Perintah Bertasbih (Subhanallah) 
Tasbih berarti menyucikan Allah dari segala kekurangan dan menyerupakan-Nya dengan makhluk.Contoh ayat:
QS. Al-Hadid: 1;”Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
QS. Qaf: 39;”Maka bersabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.”

🌟 2. Perintah Bertahmid (Alhamdulillah); 
Tahmid adalah memuji Allah atas segala nikmat dan kesempurnaan-Nya.
Contoh ayat:•QS. Al-Fatihah: 2; “Alhamdulillahi Rabbil ’alamin” (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam).• QS. Al-Isra: 111; “Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan tidak (pula) Dia memerlukan penolong karena kelemahan-Nya.’ Dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.”

🌟 3. Perintah Bertakbir (Allahu Akbar); 
Takbir adalah mengagungkan Allah, mengakui kebesaran-Nya di atas segala sesuatu.Contoh ayat:• QS. Al-Isra: 111 (bagian akhir ayat tadi juga menyiratkan takbir):..”dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.”• QS. Al-Hajj: 37; “Demikianlah Dia telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu…”•QS. Al-Baqarah: 185 (berkaitan dengan Ramadhan)..”dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

🔁 Digabungkan: Tasbih, Tahmid, dan Takbir; Ada juga ayat dan hadits yang secara makna atau praktik menggabungkan ketiganya, seperti dalam zikir harian: “Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar” — tiga zikir yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW, bahkan disebut lebih baik daripada dunia dan seisinya (HR. Muslim). Perintah bertahlil dalam Al-Qur’an — yaitu mengucapkan Lā ilāha illallāh (لا إله إلا الله) yang berarti “Tidak ada Tuhan selain Allah” — merupakan inti dari tauhid dan kalimat paling agung dalam Islam. Meskipun lafaz “Lā ilāha illallāh” secara harfiah tidak selalu disebut secara lengkap dalam bentuk perintah eksplisit seperti “bertahlillah”, substansinya (mentauhidkan Allah) sangat banyak diperintahkan dalam Al-Qur’an. Berikut ini penjelasan dan contoh ayat-ayat terkait perintah bertahlil:

🌟 Apa Itu Bertahlil?
Tahlil berasal dari kata “hallala” yang berarti mengucapkan Lā ilāha illallāh. Ini adalah kalimat tauhid, dasar seluruh ajaran Islam. Tahlil mengandung pengakuan bahwa hanya Allah yang berhak disembah.

📖 Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Tahlil (Kalimat Tauhid); 

1. QS. Muhammad: 19; Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah…”
👉 Ini adalah perintah langsung untuk meyakini dan mengucapkan kalimat tahlil.

2. QS. Al-Baqarah: 255 (Ayat Kursi) “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)…”
👉 Terdapat tahlil dalam pernyataan: “Lā ilāha illā Huwa” — tidak ada Tuhan selain Dia.

3. QS. Ali ‘Imran: 18;”Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, (demikian pula) para malaikat dan orang-orang berilmu yang menegakkan keadilan…”
👉 Allah sendiri menyatakan tahlil, disaksikan oleh malaikat dan orang berilmu.

4. QS. Al-Anbiya: 25; Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah Aku.’”
👉 Ini adalah perintah bertahlil yang menjadi misi semua nabi.

💬 Kesimpulan;
Walau tidak ada kata “bertahlillah” secara eksplisit, perintah untuk mentauhidkan Allah dan menyatakan ‘lā ilāha illallāh’ sangat kuat dan berulang dalam Al-Qur’an, baik dalam bentuk:
Pernyataan tauhid langsung
Kesaksian Allah dan para malaikat
Misi para nabi
Landasan ibadah

🔁 Zikir Gabungan dalam Hadis;

Kalimat yang paling utama yang aku dan para nabi sebelumku pernah ucapkan adalah: Lā ilāha illallāh, wahdahu lā syarīka lah…”
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Makna dan keutamaan Tasbih Sayyidah Fatimah Az-Zahra (as) berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad ﷺ dan para Imam Ahlul Bayt (as), yang menunjukkan kedalaman spiritual dan fadhilah luar biasa dari zikir ini.

🌸 10 Makna Tasbih Sayyidah Az-Zahra Menurut Hadis 1. 

🏆 Zikir yang Lebih Baik dari Dunia dan Isinya; 
Nabi Muhammad ﷺ bersabda kepada Fatimah (as):
“Wahai Fatimah, maukah kamu aku berikan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kamu minta (yaitu pembantu)? Aku akan mengajarkan kepadamu zikir yang lebih baik dari dunia dan seisinya…”
— HR. Bukhari, Muslim dan Bihar al-Anwar, Jilid 83, hlm. 224
Makna: Tasbih ini lebih berharga daripada kekayaan materi, karena menguatkan ruh dan hati.

2. 🌌 Pembersih Hati dan Penyempurna Shalat; Imam Ja‘far Ash-Shādiq (as) berkata:
“Barang siapa membaca tasbih Fāṭimah Az-Zahrā (as) setelah shalat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan menuliskannya sebagai ahli syukur.”
— Wasā’il al-Shī‘ah, Jilid 4
Makna: Membaca tasbih ini menjadikan zikir sebagai pelengkap ibadah, memperhalus jiwa, dan mendekatkan kepada Allah.

3. 🛡️ Perisai dari Celaka dan Kesedihan; Imam Muhammad al-Baqir (as):”Barang siapa yang tidak meninggalkan tasbih Fāṭimah Az-Zahrā (as) setiap selesai shalat, ia tidak akan tergolong orang-orang yang celaka.Wasā’il al-Shī‘ah, Jilid 4
Makna: Tasbih ini adalah perlindungan dari kesengsaraan dan kelalaian spiritual.

4. 🔄 Ringan Dilafazkan, Berat di Timbangan
Nabi ﷺ bersabda:
“Kalimat: Subḥānallāh, Alḥamdulillāh, dan Allāhu Akbar adalah kalimat yang Allah sukai dan ringan di lisan, tetapi berat di timbangan.”HR. Muslim, At-Tirmidzi
Makna: Meski singkat, zikir ini memiliki nilai besar di sisi Allah pada hari kiamat.

5. 🧘‍♀️ Penenang Jiwa dan Pemberi Kekuatan ; 
Diriwayatkan dalam Bukhari dan Muslim bahwa Nabi ﷺ memberikan zikir ini kepada Fatimah (as) ketika ia merasa letih dengan pekerjaan rumah tangga, dan menyebutnya lebih baik daripada pembantu. Makna: Zikir ini adalah pengganti kekuatan fisik, karena menguatkan dari dalam.

6. 📿 Zikir Warisan Langsung Rasulullah untuk Ahlul Bayt
Imam Ali (as):”Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kami sesuatu yang tidak pernah kami tinggalkan, yaitu tasbih Fāṭimah setelah setiap shalat.”
— Nahjul Balaghah, Khutbah 238
Makna: Tasbih ini adalah warisan Nabi ﷺ langsung kepada keluarganya, dan menjadi identitas zikir Ahlul Bayt.

7. 📈 Lebih Utama dari 1000 Rakaat Shalat Sunnah; Imam Ja‘far Ash-Shādiq (as):”Sesungguhnya tasbih Fāṭimah Az-Zahrā setelah setiap shalat adalah lebih utama bagiku daripada seribu rakaat shalat sunnah.”
— Wasā’il al-Shī‘ah, Jilid 4, hlm. 1024
Makna: Menunjukkan keutamaan dan bobot spiritualnya yang luar biasa di sisi Allah.

8. 🔥 Pemadam Amarah dan Penyembuh Hati; Dalam hadis disebutkan bahwa zikir Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar dapat memadamkan api amarah dan menyembuhkan kegelisahan. Makna: Tasbih ini adalah terapi jiwa dan alat kontrol emosi.

9. 🧠 Pembangun Kesadaran Ilahi (Murāqabah); Imam Ali Zainal Abidin (as) menekankan bahwa zikir ini menjaga hati tetap sadar kepada kehadiran Allah dalam segala keadaan.
Makna: Mengajak manusia hidup dalam kesadaran ruhani dan kehadiran Ilahi, bukan hanya rutinitas kosong.

10. 🌱 Mengakar dalam Fitrah dan Pendidikan Ruhani; Nabi ﷺ menyampaikan kepada Fatimah bahwa zikir ini adalah “pendidikan ruhani” untuk membentuk pribadi yang kuat, bersyukur, dan berserah diri. Makna: Tasbih ini melatih kerendahan hati, syukur, dan penyerahan total kepada Allah — karakter yang diwariskan Sayyidah Az-Zahra (as).

✅ Kesimpulan Ringkas:
1 Lebih baik dari dunia dan isinya Nabi ﷺ (Bukhari, Muslim)
2 Penghapus dosa & penyempurna shalat Imam Shadiq (as)
3 Pencegah celaka dan kesedihan Imam Baqir (as)
4 Berat di timbangan amal Nabi ﷺ (Muslim)
5 Penenang jiwa, pengganti tenaga Nabi ﷺ kepada Fatimah (as)
6 Warisan spiritual Ahlul Bayt Imam Ali (as)
7 Lebih utama dari 1000 rakaat sunnah Imam Shadiq (as)
8 Pemadam amarah dan stres Hadis umum
9 Menumbuhkan kesadaran Ilahi Imam Sajjad (as)
10 Pendidikan ruhani dari Rasul Warisan Nabi kepada Fatimah (as)


📖 Asal Usul Tasbih Sayyidah Az-Zahra; 
Terdiri dari:
Allāhu Akbar 34x
Alhamdulillāh 33x
Subḥānallāh 33x

🔹 Diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra (as) sebagai pengganti pembantu rumah tangga, ketika ia merasa lelah.

🔹 I. Pandangan Mufasir Sunni

1. 🔸 Imam Al-Nawawi (Syafi’i)
Dalam Syarh Shahih Muslim, Al-Nawawi membahas hadis tasbih Fatimah dan menyatakan:”Tasbih ini adalah bentuk zikir yang agung dan ringan, yang dianjurkan diamalkan setelah shalat dan sebelum tidur.”(Syarh Nawawi ‘ala Muslim, Kitab al-Dzikr)
Menyebut bahwa tasbih ini termasuk zikir terbaik, berdasarkan hadis sahih.

2. 🔸 Ibnu Hajar Al-Asqalani (Syafi’i)
Dalam Fathul Bari (syarah Bukhari), beliau menjelaskan bahwa:”Tasbih Fatimah memiliki keutamaan besar. Nabi ﷺ tidak memberikan pembantu, tetapi memberikan zikir yang lebih berharga dan kekal.”Fath al-Bari, Kitab al-Maghazi, bab Khaybar)
Ibnu Hajar menekankan kebijaksanaan spiritual di balik zikir ini: menggantikan kebutuhan dunia dengan kekuatan ruhani.

3. 🔸 Al-Qurthubi (Maliki)
Dalam Tafsir Al-Qurthubi, meskipun tidak membahas tasbih ini secara khusus, beliau menafsirkan QS. Al-Ahzab: 41-42 tentang zikir:”Zikir yang banyak mencakup segala bentuk dzikir, termasuk tasbih, tahmid, dan takbir yang diajarkan Nabi kepada para sahabat dan keluarganya.”
— (Tafsir Al-Qurthubi, Juz 14)

4. 🔸 Imam Al-Ghazali
Dalam Ihya’ ‘Ulum al-Din, Al-Ghazali menyebut zikir Fatimah sebagai contoh keseimbangan antara ibadah dan tugas rumah tangga.
Menekankan pentingnya menghadirkan hati dalam setiap zikir, termasuk tasbih ini.

🔹 II. Pandangan Mufasir dan Ulama Syiah (Ja’fariyah)

1. 🔸 Allamah Thabathaba’i (Tafsir Al-Mizān)
Saat menafsirkan ayat: “Yā ayyuhalladzīna āmanū, uḏkurullāha dzikran katsīrā…”QS. Al-Ahzab: 41)Ia menyebut:”Dzikrullah mencakup tasbih Fatimah Az-Zahra (as), yang diajarkan Rasulullah sebagai zikir utama untuk keluarga suci.”Al-Mizan, Juz 16); 
Thabathaba’i menekankan bahwa tasbih ini bukan sekadar rutinitas, tapi pilar zikir ruhani Ahlul Bayt.

2. 🔸 Imam Khomeini
Dalam Adabus Shalat, beliau menyebut: “Tasbih Fatimah bukan hanya zikir lisan, melainkan cara menyucikan hati dan menyadarkan ruh bahwa hanya Allah yang layak diagungkan.”(Adabus Salah, Imam Khomeini)
Menyebut tasbih ini sebagai intisari zikir praktis dalam akhlak dan irfan (tasawuf syiah).

3. 🔸 Syekh Al-Mufid dan Allamah Al-Hilli
Menyebut dalam karya mereka bahwa tasbih ini menjadi zikir harian wajib bagi para imam, dan dianjurkan bagi seluruh pengikut Ahlul Bayt.
Dalam kitab Misbahul Mutahajjid (oleh Syaikh Thusi), tasbih ini dikutip sebagai zikir tetap yang diwariskan dari Rasulullah kepada putrinya dan terus dijaga oleh para Imam Ma’shum.

📌 Kesimpulan Perbandingan
Aspek Ulama Sunni Ulama Syiah
Kedudukan Zikir agung, ringan, berpahala besar Zikir wajib keluarga Ahlul Bayt, diwariskan; Makna Spiritualitas, pengganti tenaga, pahala besar Tazkiyah (penyucian), kekuatan ruhani, tauhid
Pandangan Didukung hadis sahih, disarankan setelah shalat & sebelum tidur Diberikan langsung kepada Fatimah oleh Nabi, dijaga para imam

Ditekankan oleh Nawawi, Ibnu Hajar, Al-Ghazali Thabathaba’i, Khomeini, Shaduq, Mufid, Shadiq (as); Tujuan Menguatkan jiwa, mengganti kebutuhan duniawi Jalan spiritual menuju kedekatan dengan Allah (qurb ilallah)

✨ Penutup; 
Baik ulama Sunni maupun Syiah, sepakat akan keagungan Tasbih Sayyidah Az-Zahra (as). Perbedaannya lebih pada kedalaman penafsiran dan fokus spiritualitas:
Sunni: Menekankan praktisitas dan keutamaannya dalam amalan zikir harian.
Syiah: Menekankan warisan ruhani Ahlul Bayt dan kedalamannya dalam tazkiyatun nafs (penyucian jiwa).


🌿 Makna Tasbih Sayyidah Az-Zahra Menurut Ahli Makrifat & Hakikat

🔹 Rangkaian tasbih:
Allāhu Akbar (34x), Alḥamdulillāh (33x), Subḥānallāh (33x)

Makna mendalamnya menurut para arif dan sufi:

1. 🌀 Allāhu Akbar – Penghancur Ego (Nafs); Makna hakikat: Mengakui bahwa tiada sesuatu pun yang lebih besar dari Allah, termasuk “aku”. Zikir ini menghancurkan keakuan (ana, ego), awal perjalanan spiritual (suluk).
📚 Imam Khomeini (arif dan faqih besar):”Mengucapkan ‘Allāhu Akbar’ adalah penolakan terhadap segala bentuk keberadaan selain Allah.”— Adabus Salah

2. 🌊 Alhamdulillāh – Pengakuan Mutlak atas Rububiyyah; Makna hakikat:Segala pujian bukan karena makhluk hebat, tapi karena Allah sebagai asal semua kebaikan. Ini adalah maqam ridha dan syukur sejati, saat hati tidak melihat kecuali kebaikan dari-Nya.
📚 Imam Ali Zainal Abidin (as) dalam Sahifah Sajjadiyah:”Pujian hanya layak bagi-Mu karena Engkau sumber segala nikmat.”

3. ☀️ Subḥānallāh – Penyucian dari Segala Anggapan dan Penetapan Makna hakikat:Menyucikan Allah dari segala batasan pikiran, bentuk, dan konsepsi. Seseorang yang sampai pada hakikat tasbih akan menyaksikan kemurnian Dzat Allah, bebas dari khayal. 
📚 Ibnu ‘Arabi (sufi besar):”Subḥānallāh adalah kunci makrifat karena ia menyucikan Allah dari ‘keberadaan lain’.”— Futuhat al-Makkiyyah

4. 🌱 Tasbih Sebagai Mi’raj Ruhani
Zikir ini bukan sekadar amal biasa, tapi mi’raj ruhani: dari takbir (kesadaran akan keagungan Allah), ke tahmid (kesyukuran), lalu ke tasbih (penyucian total). 
📚 Imam Ja’far al-Shadiq (as):”Tasbih Fatimah Az-Zahra (as) adalah zikir yang membawa arwah menuju cahaya Ilahi.”

5. 💫 Wujud Kesadaran Tauhid Praktis; Bagi arifin, tasbih ini adalah dzikir tauhid amali:
•  Takbir: tiada yang agung selain Allah
Tahmid: tiada pemberi selain Allah
•  Tasbih: tiada yang serupa dengan Allah
➡️ Menjadikan zikir ini sebagai cermin kesempurnaan ubudiyah (penghambaan).

6. 🕯️ Pendidikan Ruhani dari Nabi kepada Ahlul Nur; Tasbih ini tidak diberikan kepada siapa pun kecuali Sayyidah Fatimah Az-Zahra (as), yang dalam maqam makrifat disebut sebagai:”Zahra = Yang Bercahaya”
📚 Para sufi melihat bahwa zikir ini adalah cahaya ruhani yang diturunkan dari Nabi kepada Ahlul Bayt untuk menyucikan umat.

7. ⚖️ Keseimbangan Tiga Daya Ruh
Allahu Akbar → Menguasai amarah (quwwah ghadabiyyah)
Alhamdulillah → Mengatur syahwat (quwwah syahwiyyah)
Subhanallah → Mencerahkan akal ruhani (quwwah ‘aqliyyah)
➡️ Membawa ruh menuju tazkiyah (penyucian) dan tajalli (penyingkapan hakikat).

8. 🧩 Dzikir yang Mewakili Keseluruhan Perjalanan Spiritual
Bagi para arif, tiga kalimat ini mewakili seluruh maqamat suluk:
1. Takbir → Fana (meleburkan diri)
2. Tahmid → Syukur (kesadaran nikmat)
3. Tasbih → Ma’rifat (penyaksian keagungan)

9. 🌌 Jembatan dari Kesadaran ke Kehadiran
Zikir ini melatih dzikrullah yang khusyuk, bukan hanya hafalan. Dalam makrifat, tujuannya bukan hanya menyebut nama Allah, tapi menghadirkan Allah. 
📚 Imam Khomeini:”Jangan jadikan zikir sekadar lafaz. Jadikan ia hadir dalam hatimu.”

10. 🗝️ Kunci untuk Tajalli (Penyingkapan Ilahi); Para ahli hakikat meyakini bahwa zikir yang dilakukan terus-menerus dengan niat dan kehadiran hati akan membuka hijab-hijab ruhani, dan membawa pada penyingkapan hakikat Allah (tajalli ilahi).

✨ Kesimpulan dari Pandangan Ahli Makrifat;
Alhamdulillah Syukur murni dari pengenalan rububiyah Ridha & mahabbah
Subhanallah Penyucian dari anggapan dan khayal Makrifat & tajalli

➡️ Tasbih Sayyidah Az-Zahra (as) menurut ahli makrifat bukan hanya amal lisan, tetapi perjalanan spiritual penuh menuju Allah.

🔖 Penutup; Zikir ini adalah:
•Hadiah ruhani dari Nabi untuk Fatimah Az-Zahra (as).
•Jalan pendekatan kepada Allah bagi mereka yang ingin mengenal-Nya (ahl al-makrifah).
•Kunci ketenangan dan tajalli, bagi yang mengamalkannya dengan kehadiran hati.

Pandangan ahli hakikat Syiah tentang Tasbih Sayyidah Fāṭimah Az-Zahrā (ʿalayhas-salām) sangat dalam dan bercorak irfānī (gnostik). Dalam tradisi Syiah Imamiyah, tasbih ini bukan sekadar amal ibadah, tapi bagian dari suluk ruhani (perjalanan spiritual) menuju Allah. Para arif (ʿurafā’) Syiah mengkaji tasbih ini melalui maqāmāt ruhaniyyah (tingkatan ruh), tauḥīd, dan tajallī Ilāhī (penyingkapan ilahi). 

Berikut uraian maknanya menurut ahli hakikat Syiah:
🌺 Tasbih Sayyidah Az-Zahra (as) dalam Irfan Syiah 
📿 Komposisi Tasbih:
34× Allāhu Akbar
33× Alḥamdulillāh
33× Subḥānallāh

Disampaikan oleh Rasulullah ﷺ kepada Sayyidah Fāṭimah (as) sebagai dzikir warisan, bukan sekadar ritual.

🔷 Makna Tasbih Menurut Ahli Hakikat Syiah

1. 🧩 Allāhu Akbar – Fana’ dan Penafian Wujud Selain Allah; Allahu Akbar bukan hanya “Allah Maha Besar”, tapi:Tidak ada yang lebih besar dalam wujud ini selain Dia. Bahkan ‘aku’ pun bukan apa-apa.”
Imam Khomeini dalam Adabus Salah menyebut: Allāhu Akbar’ adalah pintu pertama fana’ — meruntuhkan keberadaan selain Allah.”
🔹 Ini adalah langkah awal dalam irfan: melepaskan keterikatan pada dunia dan ego.

2. 🌈 Alḥamdulillāh – Maqam Ridha dan Syuhūd atas Rububiyyah Segala pujian hakikatnya kembali kepada Allah, karena tiada pemberi selain Dia. Imam Ali Zainal Abidin (as) dalam Sahīfah Sajjadiyyah: Segala puji bagi-Mu atas segala hal — bahkan pada musibah — karena itu dari-Mu.”
🔹 Makna hakikatnya:
Menembus lapisan makhluk dan menyaksikan Allah sebagai pelaku tunggal di balik segala peristiwa.

3. ✨ Subḥānallāh – Tajrīd (Penyucian) Dzat Allah dari Anggapan Makhluk; Allah disucikan dari segala bentuk, batas, arah, dan pemahaman akal. 
📖 Dalam filsafat dan irfan Syiah:”Subḥānallāh adalah dzikir yang menafikan tasybīh (penyerupaan) dan menetapkan tanzīh (kesucian absolut).”— Mulla Sadra, dalam Asfār al-Arbaʿah
🔹 Artinya:Hamba melepaskan gambaran tentang Tuhan dalam pikiran, lalu menyaksikan-Nya dengan mata hati. 

📚 Pandangan Para Arif Syiah 

🟣 1. Imam Khomeini (qs); Dalam Adabus Ṣalāh dan Sirr al-Ṣalāh: “Tasbih ini adalah bentuk ‘miʿrāj’ bagi orang-orang yang tidak mampu melakukan sulūk panjang. Jika dibaca dengan kesadaran hati, ia membawa ruh langsung ke hadirat Allah.”
🔹 Tasbih Fatimah (as) = jalan pendek menuju Allah, lebih kuat dari dzikir biasa.

🟣 2. Ayatullah Bahjat (qs)
Arif besar abad ke-20, berkata: Barang siapa yang membiasakan Tasbih Zahra dengan hati hadir, ia akan diselimuti cahaya zikir hingga dosa tak lagi menarik.”
🔹 Menurut beliau, tasbih ini menghaluskan qalbu dan membuka mata batin (basīrah).

🟣 3. Allamah Ṭabāṭabā’ī (qs) – Al-Mīzān fī Tafsīr al-Qur’ān
Menafsirkan QS Al-Ahzab: 41: “Udhkurullāha dzikran katsīrā” → mengacu pada dzikir Ahlul Bayt. Dzikir seperti Tasbih Fāṭimah (as) adalah warisan ruhani yang menjadi bagian dari dzikrullah katsīr.”
🔹 Dalam irfān, dzikir Ahlul Bayt bersumber dari ilmu ladunī, bukan hanya hafalan.


🧠 Pandangan Filsuf Irfani Syiah
🟤 Mullā Ṣadrā (Sadrian philosophy) Dalam Asfār, ia memandang bahwa:”Dzikir lisan yang bersumber dari hati dapat membimbing ruh menempuh empat perjalanan suluk: dari makhluk ke Haqq, bersama Haqq, kembali ke makhluk bersama Haqq.”

🔹 Tasbih Zahra adalah contoh dzikir amali yang membawa sulūk dalam bentuk praktis.

🛤️ Maqām Ruhani dalam Tasbih Zahra (as) Kalimat Maqam Irfani Tujuan Ruhani; 
Allāhu Akbar; Fana’ Menafikan wujud selain Allah
Alhamdulillah; Ridha & mahabbah Menerima semua dari Allah
Subḥānallāh; Tajalli Menyaksikan keagungan tanpa bentuk

✨ Keistimewaan Menurut Ahli Hakikat Syiah

1. Warisan ilahiah dari Rasul kepada Ahlul Bayt (bukan ijtihad sahabat)

2. Mengandung tiga dimensi tauḥīd:
Tauhid dzāti (tiada yang seperti-Nya)
Tauhid afʿālī (tiada pelaku selain-Nya)
Tauhid ʿubūdī (tiada penghambaan kecuali kepada-Nya)

3. Bisa menggantikan dzikir malam atau zikir panjang — disebut dalam banyak riwayat.

4. Menyinari ruh dan memurnikan hati dari sifat-sifat buruk.

5. Dipraktikkan oleh para Imam Maʿshūm — bukan hanya disarankan. 

🧭 Penutup: Jalan Singkat Menuju Allah

Bagi ahli hakikat Syiah, Tasbih Sayyidah Fāṭimah (as) adalah:
Miʿrāj al-ʿārifīn (pendakian spiritual bagi arif)
Obat hati, dan pengantar ke makrifat sejati
Jalan untuk masuk ke hadirat Allah, bahkan bagi orang yang tidak punya waktu untuk sulūk berat
“Barang siapa membaca Tasbih Fāṭimah Az-Zahrā dengan hati yang sadar dan cinta, maka dia telah berada di jalan para arif.”
— Imam Jaʿfar aṣ-Ṣādiq (as)

Kisah yang berhubungan dengan Tasbih Sayyidah Fāṭimah Az-Zahrā (ʿalayhas-salām) dari sumber-sumber riwayat, sejarah, dan pengalaman para arif, baik dari kalangan Ahlul Bayt maupun para ulama Syiah:

1. 🏠 Hadiah Rasulullah kepada Fāṭimah (as) sebagai Ganti Pembantu; 
Sumber: Kitab al-Kāfī dan Ṣaḥīḥ Muslim (Sunni)
Ketika Sayyidah Fatimah (as) kelelahan mengurus rumah dan Hasan-Husain, ia meminta pembantu kepada Rasulullah ﷺ. Nabi menolak, tetapi pada malam harinya datang ke rumah putrinya, lalu berkata:”Wahai Fāṭimah, maukah engkau aku berikan sesuatu yang lebih baik daripada seorang pembantu?”Lalu beliau mengajarkan:34x Allāhu Akbar, 33x Alḥamdulillāh, 33x Subḥānallāh
📌 Pelajaran: Tasbih ini adalah pemberian istimewa, lebih berharga dari materi.

2. 🌟 Keutamaan Melebihi Dunia dan IsinyaSumber: Wasā’il al-Shīʿah
Imam Ali (as) berkata:”Aku tidak pernah meninggalkan Tasbih Fāṭimah sejak Rasulullah mengajarkannya, walau satu malam.”
📌 Pelajaran: Bahkan Imam Ali (as), seorang pejuang dan sufi agung, menjaga zikir ini sepanjang hidupnya.

3. ✨ Dzikir Terbaik setelah Salat
Sumber: Bihār al-Anwār, Jilid 85
Imam Jaʿfar al-Ṣādiq (as) bersabda: “Tidak ada dzikir yang lebih agung setelah salat selain Tasbih Fāṭimah al-Zahrā (as).”
📌 Pelajaran: Zikir ini bukan pengganti, tapi penyempurna salat.

4. 🛡️ Perlindungan Ruhani dari Godaan dan Waswas; Kisah sufi Syiah: Seorang murid arif yang sering tergoda syahwat diberi ijazah oleh gurunya:”Setelah salat, jangan tinggalkan Tasbih Zahra. Amalkan selama 40 hari.”Setelah itu, dia merasakan perubahan jiwa dan ketenangan yang luar biasa.
📌 Pelajaran: Zikir ini membersihkan ruh dan menenangkan nafsu.

5. 💔 Mengobati Kesedihan dan Tekanan Batin; Kisah riwayat Imam Muhammad al-Bāqir (as): “Barang siapa dirundung sedih dan ia membaca Tasbih Fāṭimah sebelum tidur, maka Allah akan memasukkan sakinah (ketenangan) ke dalam hatinya.”
📌 Pelajaran: Zikir ini dapat menjadi terapi ruhani bagi jiwa yang gelisah.

6. 🌌 Zikir yang Dikenali di Alam Malakut; Kisah ulama Syiah (Ayatullah Qāḍī Ṭabāṭabā’ī)
Dalam salah satu karamah, seorang murid bermimpi melihat ruh orang saleh bercahaya. Ketika ditanya amalnya, ia menjawab:Aku tidak pernah tinggalkan Tasbih Sayyidah Zahra (as) sejak muda.”
📌 Pelajaran: Zikir ini membentuk identitas ruhani di alam barzakh.

7. 💡 Zikir Pencerah Wajah di Hari Kiamat; Riwayat dari Imam al-Ṣādiq (as):”Wajah orang yang rutin membaca Tasbih Zahra (as) akan bersinar terang di hari kiamat.”
📌 Pelajaran: Zikir ini menanam cahaya (nūr) di wajah dan hati sejak dunia.

8. 🧭 Bimbingan Malaikat kepada Orang Awam; Kisah riwayat Ulama: Seorang wanita buta huruf dan miskin bermimpi malaikat mengajarkannya satu dzikir:Bacalah dzikir putri Nabi sebelum tidur.”Setelah bangun, ia belajar dari ulama bahwa itu adalah Tasbih Zahra.
📌 Pelajaran: Zikir ini diakui di alam ghaib, bukan hanya fikih duniawi.

9. 🕊️ Ritual Dzikir Bagi Para Arif Syiah; Kisah Ayatullah Bahjat (qs):
Dalam dzikir malamnya, ia memulai dengan Tasbih Zahra, baru melanjutkan wirid-wirid irfan. Ia mengatakan:”Barang siapa menjaga zikir ini dengan hati hadir, dia tak akan tergoda oleh dunia.”
📌 Pelajaran: Ini adalah pintu awal suluk para arif.

10. 🛌 Menggantikan Qiyamul Lail bagi yang Lemah
Riwayat Imam al-Ṣādiq (as):”Barang siapa membaca Tasbih Fāṭimah sebelum tidur, maka itu baginya seperti melakukan salat malam.”
📌 Pelajaran: Bahkan untuk yang tidak sanggup berdiri malam, tasbih ini adalah gantinya.

🌺 Penutup: Menghidupkan Warisan Nurani Fāṭimah (as)
Zikir ini bukan sekadar wirid. Ia adalah:
Hadiah dari Rasul ﷺ kepada Fāṭimah (as)
Warisan spiritual untuk umat Islam
Jembatan menuju makrifat, ketenangan, dan tauhid”Cinta kepada Fāṭimah bukan hanya melalui air mata, tapi melalui amal yang diwariskannya.”
— Ucapan seorang Arif

Berikut adalah manfaat dan doa yang terkait dengan Tasbih Sayyidah Fāṭimah Az-Zahrā (ʿalayhas-salām), berdasarkan riwayat para Imam Ahlul Bayt, ulama, dan pengalaman para arif:

🌿 MANFAAT TASBIH SAYYIDAH FĀṬIMAH (AS)

🔹 1. Lebih Baik dari Dunia dan Isinya:”Tasbih ini lebih baik bagimu daripada pembantu dan dunia seisinya.”— (Rasulullah ﷺ kepada Sayyidah Fāṭimah, HR. al-Kāfī, Bukhari-Muslim)

🔹 2. Menenangkan Hati dan Menolak Kecemasan; Imam al-Ṣādiq (as):”Barang siapa yang membacanya dengan hati sadar, Allah akan menurunkan sakinah (ketenangan) ke dalam jiwanya.”

🔹 3. Menghapus Dosa-dosa Kecil Tasbih Zahra menghapus dosa seperti daun yang gugur dari pohon.”
(Tafsir Imam al-Bāqir as)

🔹 4. Penerang Kubur dan Wajah di Akhirat; Imam al-Ṣādiq (as):”Wajah orang yang menjaga tasbih ini akan bersinar di hari kiamat.”

🔹 5. Pengganti Qiyām al-Layl (Salat Malam);”Barang siapa terlalu lelah untuk salat malam, maka bacalah Tasbih Zahra sebelum tidur. Itu baginya seperti salat malam.”
(Riwayat dari Imam al-Ṣādiq as)

🔹 6. Menguatkan Jiwa dan Mencegah Kelelahan; Diberikan kepada Sayyidah Fāṭimah sebagai energi ruhani pengganti tenaga jasmani (pembantu rumah).

🔹 7. Membuka Pintu Rezeki;Para ulama Syiah menyebut:”Zikir ini jika dijaga, akan memperluas rizki dan membuka jalan dari arah yang tidak disangka.”

🔹 8. Melindungi dari Godaan Syaitan;”Ayatullah Bahjat berkata: “Barang siapa menjaga zikir ini, maka dosa menjadi berat baginya, dan maksiat jadi tidak menarik.”

🔹 9. Mengangkat Derajat Ruhani Imam Khomeini (qs):”Tasbih ini seperti Miʿrāj (pendakian) bagi ruh, karena ia menyentuh tiga aspek tauhid: dzat, sifat, dan af’al.”

🔹 10. Membuka Pintu Makrifat; “Dengan dzikir ini, hati akan terbangun dari kelalaian dan siap menerima cahaya Ilahi.”
(Mulla Ṣadrā dalam Asfār)


🌺 DOA SEBELUM ATAU SESUDAH TASBIH ZAHRA (AS); 

Tasbih Zahra (as) bisa dibaca sebagai zikir setelah salat atau sebelum tidur. Bisa juga disertai doa singkat sebelum atau sesudah, seperti berikut:

🧎‍♀️ Doa Sebelum Memulai (Niat menghidupkan warisan Ahlul Bayt)

اللَّهُمَّ اجْعَلْ ذِكْرَكَ نُورًا فِي قَلْبِي، وَارْزُقْنِي تَسْبِيحَ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ بِحُضُورِ الْقَلْبِ وَطَهَارَةِ النَّفْسِ

Ya Allah, jadikanlah zikir-Mu cahaya dalam hatiku, dan karuniakan kepadaku bacaan Tasbih Fatimah al-Zahra dengan kehadiran hati dan kesucian jiwa.”

🙌 Doa Setelah Membaca Tasbih Zahra (as); diriwayatkan dari Imam al-Sadiq (as) dalam Bihār al-Anwār):

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ فَاطِمَةَ وَأَبِيهَا وَبَعْلِهَا وَبَنِيهَا، أَنْ تَرْزُقَنِي رِضَاكَ، 
وَتَجْعَلَنِي مِنْ عِبَادِكَ الْمُخْلَصِينَ

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan hak Fāṭimah, ayahnya, suaminya, dan anak-anaknya, agar Engkau menganugerahiku keridhaan-Mu dan menjadikanku termasuk hamba-hamba-Mu yang ikhlas.”

🤲 Doa Umum Tambahan (Dibaca Bila Mau)

رَبِّ اجْعَلْنِي مِنَ الذَّاكِرِينَ لَكَ كَثِيرًا
وَمِنَ الْمُخْلِصِينَ فِي طَاعَتِكَ

Ya Rabb, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang banyak mengingat-Mu dan orang-orang yang ikhlas dalam ketaatan kepada-Mu.”QS. Al-Aḥzāb: 35 – bagian dari doa para wali)

📌 Kapan Waktu Terbaik Membaca? Waktu Keterangan
Setelah Salat Fardhu Diriwayatkan sebagai zikir utama selepas salat
Sebelum Tidur Sesuai riwayat Rasulullah kepada Sayyidah Fāṭimah
Saat Sedih/Gelisah Untuk menenangkan batin dan memperkuat ruh
Di waktu hening (pagi/bakti malam) Saat hati lebih mudah khusyuk

Pertanyaan ini menarik karena menyentuh dua format tasbih yang sama-sama dikenal dalam zikir harian, namun urutan bacaannya berbeda, yaitu:

🟨 1. Tasbih yang Dimulai dengan Subḥānallāh
🔹 Urutan:
1. Subḥānallāh – 33 kali
2. Alḥamdulillāh – 33 kali
3. Allāhu Akbar – 34 kali
🔹 Total: 100 zikir
🔹 Ini yang disebut oleh sebagian ulama dan masyarakat sebagai “Tasbih Az-Zahra” atau “Tasbih Fatimah” dalam versi urutan yang masyhur di kalangan para sahabat dan ulama setelah shalat.
🔹 Dalilnya (Salah satu versi):
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah ﷺ bersabda:”Barangsiapa yang setiap selesai shalat membaca: Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali, maka itu adalah 100 zikir.”
(HR. Muslim no. 595)

🟩 2. Tasbih yang Dimulai dengan Allāhu Akbar (Takbir)
(Versi asli Tasbih Az-Zahra yang diajarkan Rasulullah kepada Fatimah)🔹 Urutan:
1. Allāhu Akbar – 34 kali
2. Alḥamdulillāh – 33 kali
3. Subḥānallāh – 33 kali
🔹 Total: 100 zikir
🔹 Inilah urutan asli dan khusus yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada Fatimah Az-Zahra untuk dibaca sebelum tidur.
🔹 Dalilnya: Dari Ali RA:”Fatimah datang kepada Nabi ﷺ meminta pembantu, lalu Nabi berkata: Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik daripada pembantu? Ucapkanlah sebelum tidur: Allahu Akbar 34 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Subhanallah 33 kali.”(HR. Bukhari no. 3705 dan Muslim no. 2727)

📌 Ringkasan Perbedaan:

Aspek Dimulai dengan Subhanallah Dimulai dengan Allahu Akbar; Urutan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar Allahu Akbar, Alhamdulillah, Subhanallah
Jumlah 33 – 33 – 34 34 – 33 – 33
Waktu Baca Setelah shalat Sebelum tidur
Nama populer Tasbih setelah shalat Tasbih Az-Zahra (asli)
Hadis HR. Muslim, Abu Hurairah HR. Bukhari & Muslim, Ali & Fatimah
Fungsi utama Zikir harian pasca shalat Penenang & kekuatan harian (pengganti pembantu)

✅ Penutup; Kedua versi sama-sama shahih dan diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dalam konteks yang berbeda:
Setelah shalat → Subhanallah dulu
.• Sebelum tidur → Allahu Akbar dulu.Tidak ada kontradiksi — keduanya bisa diamalkan sesuai waktu dan situasi.


Riwayat-riwayat Ahlul Bayt serta keutamaannya:

🌟 1. Urutan dan Bacaan Tasbih Az-Zahra (Versi Ahlul Bayt)

📜 Riwayat dari Imam Ali bin Abi Thalib (as):”Rasulullah ﷺ mengajarkan kepadaku dan Fatimah (as) suatu dzikir, yang lebih baik daripada dunia dan isinya:
Allahu Akbar (34x), Alhamdulillah (33x), Subhanallah (33x).”
(Bihar al-Anwar, jilid 83, hal. 224)
🔹 Urutan:
1. Allāhu Akbar – 34 kali
2. Alḥamdulillāh – 33 kali
3. Subḥānallāh – 33 kali
Total: 100 zikir⚠️ Ini adalah urutan resmi versi Ahlul Bayt, dan disebut sebagai:”Tasbih Sayyidah Fāṭimah Az-Zahra (as)”

🌹 2. Keutamaan Tasbih Az-Zahra menurut Hadis Ahlul Bayt

✅ A. Lebih baik daripada dunia dan isinya; Dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (as):”Tasbih Fāṭimah Az-Zahrā (as) sesudah setiap shalat adalah lebih disukai bagiku daripada 1000 rakaat shalat sunnah.”
(Wasā’il al-Shī‘ah, jilid 4, hal. 1024)
✅ B. Menjaga hati dan memperkuat ruhani; Imam Muhammad al-Baqir (as) berkata:
“Barang siapa yang membacanya setelah setiap shalat fardhu, maka ia tidak akan termasuk orang-orang yang celaka.”📚 (Referensi: Wasā’il al-Shī‘ah, Mishkat al-Anwar, Bihar al-Anwar)

🧠 3. Makna Spiritual dan Filosofis (versi Ahlul Bayt)
◾ Allahu Akbar (34x)
Mengakui bahwa Allah lebih besar dari segalanya — termasuk masalah, ego, dan dunia.
◾ Alhamdulillah (33x)
Mengajarkan syukur dan ridha atas takdir Allah.
◾ Subhanallah (33x)
Menyucikan Allah dari segala kekurangan dan dari penyifatan manusia.
➡️ Imam Ali Zainal Abidin (as) mengatakan bahwa zikir ini menenangkan jiwa, menyembuhkan kesedihan, dan menjaga kesucian hati dalam menghadapi dunia.

📿 4. Waktu Pelaksanaan (versi Ahlul Bayt)
Sesudah setiap shalat fardhu (utama)
Sebelum tidur (sunnah muakkadah)
Saat merasa lemah atau terbebani
Pengganti zikir panjang atau shalat sunnah di waktu sibuk

📌 Kesimpulan; Tasbih Sayyidah Fatimah Az-Zahra (as) Urutan (Ahlul Bayt) Allahu Akbar (34x), Alhamdulillah (33x), Subhanallah (33x) Keutamaan Lebih baik dari dunia & isinya, lebih utama dari 1000 rakaat; Sumber Imam Ali (as), Imam Baqir (as), Imam Shadiq (as)
Praktik Setelah shalat fardhu dan sebelum tidur; Manfaat spiritual Menentramkan jiwa, memperkuat ruhani, bentuk syukur


Doa ; Setelah Tasbih Az Zahra ; 
Doa Yang Sangat Agung”;
Doa Labaik Yaa Robbi wa Sa’daik

Dari Wahb bin ‘Abd Rabbih, ia berkata: Aku mendengar Abu Abdillah (Imam Ja‘far al-Shadiq as) berkata: “Barangsiapa membaca Tasbih az-Zahra’ (Fatimah) ‘alaihas-salam, dengan memulainya dengan mengucapkan takbir kepada Allah ‘Azza wa Jalla sebanyak 34 kali, lalu bertasbih sebanyak 33 kali, dan menyambungkan tasbih dengan takbir, kemudian memuji Allah (tahmid) sebanyak 33 kali, dan menyambungkan tahmid dengan tasbih, lalu mengucapkan (setelah menyelesaikan tahmid): “Semoga Allah mengampuni seluruh dosanya, dan memberikan keselamatan kepadanya pada hari itu, jam itu, bulan itu, dan tahun itu, sampai datangnya satu tahun penuh, dari kefakiran, kekurangan, kegilaan, lepra, belang (vitiligo), kematian yang buruk, dan dari setiap bencana yang turun dari langit ke bumi. Dan dicatat baginya kesaksian keikhlasan dengan segala pahalanya hingga hari Kiamat, dan pahalanya adalah surga selama-lamanya.

” Aku bertanya kepadanya: Apakah semua ini (keutamaan tersebut) diperoleh jika ia membacanya setiap hari selama satu tahun penuh? Maka beliau menjawab: Tidak. Tetapi, ini adalah bagi orang yang membacanya sekali saja dalam setahun, maka akan dicatat dan diberikan pahala baginya sampai hari, jam, dan bulan yang sama pada tahun berikutnya.”

١)، بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

٢)، ٱللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

٣)، لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ

٤)، إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّ

يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

٥)، لَبَّيْكَ رَبَّنَا لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ

٦)، ٱللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

٧)، وَعَلَىٰ أَهْلِ بَيْتِ مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ ذُرِّيَّةِ مُحَمَّدٍ

٨)، وَٱلسَّلَامُ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

٩)، وَأَشْهَدُ أَنَّ ٱلتَّسْلِيمَ مِنَّا لَهُمْ

١٠)، وَٱلِٱئْتِمَامَ بِهِمْ، وَٱلتَّصْدِيقَ لَهُمْ

١١)، رَبَّنَا آمَنَّا وَصَدَّقْنَا وَٱتَّبَعْنَا ٱلرَّسُولَ

فَٱكْتُبْنَا مَعَ ٱلشَّاهِدِينَ

١٢)، ٱللَّهُمَّ صُبَّ رِزْقًا عَلَيْنَا صَبًّا صَبًّا

١٣)، بَلَاغًا لِلْآخِرَةِ وَٱلدُّنْيَا، مِنْ غَيْرِ كَدٍّ وَلَا نَكَدٍ

١٤)، وَلَا مَنَّةَ أَحَدٍ مِّنْ خَلْقِكَ، ٱلْوَاسِعَةَ مِنْ رِزْقِكَ، وَطَيِّبًا مِّنْ سَعْيِكَ، مِنْ يَدِكَ ٱلْمَلْأَىٰ،

لَا مِنْ أَيْدِي لِئَامِ خَلْقِكَ، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

١٥)، ٱللَّهُمَّ ٱجْعَلِ ٱلنُّورَ فِي بَصَرِي

١٦)، وَٱلْبَصِيرَةَ فِي دِينِي

١٧)، وَٱلْيَقِينَ فِي قَلْبِي

١٨)، وَٱلْإِخْلَاصَ فِي عَمَلِي

١٩)، وَٱلسَّعَةَ فِي رِزْقِي

٢٠)، وَذِكْرَكَ بِٱللَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ عَلَىٰ لِسَانِي

٢١)، وَٱلشُّكْرَ لَكَ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي

٢٢)، ٱللَّهُمَّ لَا تَحْجُزْنِي حَيْثُ نَهَيْتَنِي

٢٣،) وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَنِي

٢٤)، وَٱرْحَمْنِي إِذَا تَوَفَّيْتَنِي

٢٥)، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

٢٦)، صَلَّى ٱللَّهُ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ

٢٧)، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ ٱلرَّاحِمِينَ


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.

Tiada tuhan selain Allah.

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi.

Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam dengan sebenar-benarnya salam. Aku penuhi panggilan-Mu wahai Tuhan kami, aku penuhi panggilan-Mu dan segala keberkahan dari-Mu.

Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan kepada Ahlul Bait Muhammad, dan kepada keturunan Muhammad. Salam sejahtera atas beliau dan atas mereka semua, serta rahmat Allah dan berkah-Nya.

Aku bersaksi bahwa salam kami kepada mereka, dan ketundukan serta kepemimpinan kami mengikuti mereka, dan keyakinan serta pembenaran kami kepada mereka.

Wahai Tuhan kami, kami telah beriman, membenarkan (risalah), dan mengikuti Rasul. Maka catatlah kami bersama orang-orang yang memberi kesaksian.

Ya Allah, limpahkanlah kepada kami rezeki yang tercurah, tercurah dan terus tercurah, yang mencukupi untuk akhirat dan dunia, tanpa susah payah dan tanpa kesempitan,
dan bukan berasal dari pemberian makhluk-Mu, melainkan dari keluasan rezeki-Mu, dan dari hasil jerih payah-Mu yang suci, dari tangan-Mu yang Maha Kaya,
bukan dari tangan-tangan hina makhluk-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah, jadikanlah cahaya dalam penglihatanku, dan basirah (mata batin) dalam agamaku, dan keyakinan dalam hatiku,
dan keikhlasan dalam amal perbuatanku, dan keluasan dalam rezekiku, dan zikir-Mu siang dan malam senantiasa di lisanku,
dan syukur kepada-Mu selama Engkau membiarkanku hidup.

Ya Allah, janganlah Engkau menahanku pada tempat yang Engkau larang, dan berkahilah apa yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan rahmatilah aku apabila Engkau mewafatkanku.

Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

Semoga Allah mencurahkan salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih di antara para penyayang.


Semoga bermanfaat!!!!
Mohon Doa!!!!

Comments

Popular posts from this blog

Amalan Akhir & Awal Tahun ; Amalan Bulan Muharram ; Ziarah Imam Husein as dan Syuhada Karbala

Doa-doa Cepat Terkabul (Sari’ Al-Ijaabah) Dari; Imam Ali as dan Imam Musa as

Doa Pendek untuk Semua Penyakit