Makna ; Tasbih Sayyidah Fathimah Azzahra as
Makna mendalam dari Tasbih Sayyidah Fāṭimah Az-Zahra (‘alaihas-salām) menurut pandangan spiritual, akhlak, dan filsafat Islam,:
1. 🕊️ Penyucian Diri dan Tauhid Murni
Ini mencerminkan tauhid tanzīhī: meyakini bahwa Allah tidak serupa dengan apapun.
2. 💖 Syukur atas Nikmat dan Ridha terhadap Takdir
• “Alḥamdulillāh” mengajarkan untuk bersyukur atas segala yang Allah berikan, baik suka maupun duka.
3. 🌌 Mengakui Keagungan dan Ketidakterhinggaan Allah
• “Allāhu Akbar” menanamkan keyakinan bahwa Allah lebih besar dari segala hal—masalah, kekuasaan, ego, dunia, bahkan diri sendiri.
4. 🧘♀️ Terapi Jiwa dan Penenang Batin
• Imam Ja’far ash-Shādiq (as) menyebut tasbih ini sebagai penenang jiwa.
5. 🏔️ Kekuatan Spiritual Melawan Kelemahan Dunia
• Diberikan kepada Fāṭimah (as) sebagai pengganti pembantu, menunjukkan bahwa zikir dapat memberi energi dan kekuatan yang tidak dimiliki oleh materi.
6. 🔄 Konsistensi Zikir dalam Kehidupan Sehari-hari
• Dilakukan setiap selesai shalat dan sebelum tidur, tasbih ini menjadi pilar zikir harian yang mendekatkan diri pada Allah tanpa memberatkan.
7. 💎 Zikir yang Lebih Baik dari Dunia dan Isinya
• Dalam banyak riwayat Ahlul Bayt, disebutkan bahwa tasbih ini lebih utama dari dunia dan segala yang dikandungnya.
8. 🧠 Mendidik Kesadaran Tauhid Praktis
9. 🛡️ Perisai dari Syirik, Takabbur, dan Keluh Kesah
• Subhanallah → menjauh dari syirik
• Alhamdulillah → menjauh dari keluhan
• Allahu Akbar → menjauh dari kesombongan
• Ini bukan sekadar amalan, tapi hadiah warisan Nabi kepada putrinya, dan melalui Fatimah (as), warisan ruhani Ahlul Bayt kepada umat.
• Menjadi identitas ruhani pengikut Ahlul Bayt yang mengamalkan tasbih ini dengan cinta dan istiqamah.
• Keimanan (iman)
• Kesadaran batin (taqwa)
• Keseimbangan jiwa (sakinah)
• Aktivisme spiritual (kekuatan tanpa pamrih) Imam Ja’far ash-Shadiq (as):”Kami (Ahlul Bayt) menyukai untuk membacanya sesudah setiap shalat, karena di dalamnya ada keberkahan besar.”
1. 🕊️ Subḥānallāh: Penyucian Allah dari Kekurangan;
— (QS. Al-Hashr: 1, Al-Jumu’ah: 1, dll)
2. 💖 Alḥamdulillāh: Rasa Syukur dan Pujian Tertinggi;
(QS. Al-Baqarah: 172)
3. 🌌 Allāhu Akbar: Kebesaran Allah Tanpa Batas;
4. 🧘 Tasbih sebagai Zikir Pagi dan Petang;
5. 🔁 Tasbih sebagai Amalan para Nabi dan Malaikat; Dalil:
“Innā kulla man fī as-samāwāti wa al-‘arḍ illā ātī ar-Raḥmāni ‘abdan.”
— Semua makhluk tunduk dan bertasbih.— (QS. Maryam: 93)
6. 📿 Zikir sebagai Peneguh Hati Dalil:”Ala bi-dzikrillāhi taṭma’innu al-qulūb.”Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”— (QS. Ar-Ra’d: 28)
7. 🛡️ Zikir sebagai Penjaga dari Kesombongan; Makna: Kalimat-kalimat tasbih ini menyadarkan manusia akan kecilnya diri dan kebesaran Allah.
8. ⚖️ Tasbih dalam Keseimbangan Dunia-Akhirat; Makna: Memperkuat hubungan dengan Allah di tengah aktivitas duniawi.
9. 🏆 Amalan Ringan, Pahala Besar Dalil umum: Meskipun Al-Qur’an tidak menyebut jumlah tertentu, ayat-ayat tentang dzikrullah yang banyak menunjukkan bahwa zikir seperti tasbih ini sangat dianjurkan.”Yā ayyuhalladzīna āmanū, uḏkurullāha dzikran katsīrā.”
“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah sebanyak-banyaknya.”— (QS. Al-Ahzab: 41)
10. 💫 Zikir sebagai Jalan Kesucian dan Kedekatan; Makna: Tasbih Sayyidah Az-Zahra membawa kepada kesucian jiwa (tazkiyah) dan kedekatan dengan Allah (qurb).
✨ Kesimpulan; Meskipun Tasbih Sayyidah Az-Zahra tidak disebut sebagai satu paket dalam Al-Qur’an, setiap kalimatnya memiliki akar yang sangat kuat dalam Al-Qur’an dan mencerminkan:
1. Tauhid → Subḥānallāh
2. Syukur → Alḥamdulillāh
3. Keagungan → Allāhu Akbar
➡️ Ini menjadikannya zikir yang sederhana dalam lafaz, tetapi sangat dalam makna dan penuh dalil Qur’ani.
Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang memerintahkan atau menganjurkan umat Islam untuk bertasbih (mengucapkan Subhanallah), bertahmid (mengucapkan Alhamdulillah), dan bertakbir (mengucapkan Allahu Akbar). Perintah-perintah ini biasanya berkaitan dengan mengingat, memuji, dan mengagungkan Allah SWT dalam berbagai kondisi.
• QS. Al-Hadid: 1;”Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
• QS. Qaf: 39;”Maka bersabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.”
Contoh ayat:•QS. Al-Fatihah: 2; “Alhamdulillahi Rabbil ’alamin” (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam).• QS. Al-Isra: 111; “Dan katakanlah: ‘Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan tidak (pula) Dia memerlukan penolong karena kelemahan-Nya.’ Dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.”
Tahlil berasal dari kata “hallala” yang berarti mengucapkan Lā ilāha illallāh. Ini adalah kalimat tauhid, dasar seluruh ajaran Islam. Tahlil mengandung pengakuan bahwa hanya Allah yang berhak disembah.
1. QS. Muhammad: 19; Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah…”
2. QS. Al-Baqarah: 255 (Ayat Kursi) “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)…”
3. QS. Ali ‘Imran: 18;”Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, (demikian pula) para malaikat dan orang-orang berilmu yang menegakkan keadilan…”
4. QS. Al-Anbiya: 25; Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: ‘Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah Aku.’”
Walau tidak ada kata “bertahlillah” secara eksplisit, perintah untuk mentauhidkan Allah dan menyatakan ‘lā ilāha illallāh’ sangat kuat dan berulang dalam Al-Qur’an, baik dalam bentuk:
• Pernyataan tauhid langsung
• Kesaksian Allah dan para malaikat
• Misi para nabi
• Landasan ibadah
🔁 Zikir Gabungan dalam Hadis;
(HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Makna dan keutamaan Tasbih Sayyidah Fatimah Az-Zahra (as) berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad ﷺ dan para Imam Ahlul Bayt (as), yang menunjukkan kedalaman spiritual dan fadhilah luar biasa dari zikir ini.
🌸 10 Makna Tasbih Sayyidah Az-Zahra Menurut Hadis 1.
— HR. Bukhari, Muslim dan Bihar al-Anwar, Jilid 83, hlm. 224
2. 🌌 Pembersih Hati dan Penyempurna Shalat; Imam Ja‘far Ash-Shādiq (as) berkata:
— Wasā’il al-Shī‘ah, Jilid 4
3. 🛡️ Perisai dari Celaka dan Kesedihan; Imam Muhammad al-Baqir (as):”Barang siapa yang tidak meninggalkan tasbih Fāṭimah Az-Zahrā (as) setiap selesai shalat, ia tidak akan tergolong orang-orang yang celaka.Wasā’il al-Shī‘ah, Jilid 4
4. 🔄 Ringan Dilafazkan, Berat di Timbangan
“Kalimat: Subḥānallāh, Alḥamdulillāh, dan Allāhu Akbar adalah kalimat yang Allah sukai dan ringan di lisan, tetapi berat di timbangan.”HR. Muslim, At-Tirmidzi
5. 🧘♀️ Penenang Jiwa dan Pemberi Kekuatan ;
6. 📿 Zikir Warisan Langsung Rasulullah untuk Ahlul Bayt
Imam Ali (as):”Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada kami sesuatu yang tidak pernah kami tinggalkan, yaitu tasbih Fāṭimah setelah setiap shalat.”
— Nahjul Balaghah, Khutbah 238
Makna: Tasbih ini adalah warisan Nabi ﷺ langsung kepada keluarganya, dan menjadi identitas zikir Ahlul Bayt.
7. 📈 Lebih Utama dari 1000 Rakaat Shalat Sunnah; Imam Ja‘far Ash-Shādiq (as):”Sesungguhnya tasbih Fāṭimah Az-Zahrā setelah setiap shalat adalah lebih utama bagiku daripada seribu rakaat shalat sunnah.”
— Wasā’il al-Shī‘ah, Jilid 4, hlm. 1024
Makna: Menunjukkan keutamaan dan bobot spiritualnya yang luar biasa di sisi Allah.
8. 🔥 Pemadam Amarah dan Penyembuh Hati; Dalam hadis disebutkan bahwa zikir Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar dapat memadamkan api amarah dan menyembuhkan kegelisahan. Makna: Tasbih ini adalah terapi jiwa dan alat kontrol emosi.
9. 🧠 Pembangun Kesadaran Ilahi (Murāqabah); Imam Ali Zainal Abidin (as) menekankan bahwa zikir ini menjaga hati tetap sadar kepada kehadiran Allah dalam segala keadaan.
Makna: Mengajak manusia hidup dalam kesadaran ruhani dan kehadiran Ilahi, bukan hanya rutinitas kosong.
10. 🌱 Mengakar dalam Fitrah dan Pendidikan Ruhani; Nabi ﷺ menyampaikan kepada Fatimah bahwa zikir ini adalah “pendidikan ruhani” untuk membentuk pribadi yang kuat, bersyukur, dan berserah diri. Makna: Tasbih ini melatih kerendahan hati, syukur, dan penyerahan total kepada Allah — karakter yang diwariskan Sayyidah Az-Zahra (as).
✅ Kesimpulan Ringkas:
1 Lebih baik dari dunia dan isinya Nabi ﷺ (Bukhari, Muslim)
2 Penghapus dosa & penyempurna shalat Imam Shadiq (as)
3 Pencegah celaka dan kesedihan Imam Baqir (as)
4 Berat di timbangan amal Nabi ﷺ (Muslim)
5 Penenang jiwa, pengganti tenaga Nabi ﷺ kepada Fatimah (as)
6 Warisan spiritual Ahlul Bayt Imam Ali (as)
7 Lebih utama dari 1000 rakaat sunnah Imam Shadiq (as)
8 Pemadam amarah dan stres Hadis umum
9 Menumbuhkan kesadaran Ilahi Imam Sajjad (as)
10 Pendidikan ruhani dari Rasul Warisan Nabi kepada Fatimah (as)
• Allāhu Akbar 34x
• Alhamdulillāh 33x
• Subḥānallāh 33x
🔹 Diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra (as) sebagai pengganti pembantu rumah tangga, ketika ia merasa lelah.
🔹 I. Pandangan Mufasir Sunni
• Dalam Syarh Shahih Muslim, Al-Nawawi membahas hadis tasbih Fatimah dan menyatakan:”Tasbih ini adalah bentuk zikir yang agung dan ringan, yang dianjurkan diamalkan setelah shalat dan sebelum tidur.”(Syarh Nawawi ‘ala Muslim, Kitab al-Dzikr)
2. 🔸 Ibnu Hajar Al-Asqalani (Syafi’i)
• Ibnu Hajar menekankan kebijaksanaan spiritual di balik zikir ini: menggantikan kebutuhan dunia dengan kekuatan ruhani.
3. 🔸 Al-Qurthubi (Maliki)
— (Tafsir Al-Qurthubi, Juz 14)
4. 🔸 Imam Al-Ghazali
🔹 II. Pandangan Mufasir dan Ulama Syiah (Ja’fariyah)
1. 🔸 Allamah Thabathaba’i (Tafsir Al-Mizān)
2. 🔸 Imam Khomeini
3. 🔸 Syekh Al-Mufid dan Allamah Al-Hilli
📌 Kesimpulan Perbandingan
Kedudukan Zikir agung, ringan, berpahala besar Zikir wajib keluarga Ahlul Bayt, diwariskan; Makna Spiritualitas, pengganti tenaga, pahala besar Tazkiyah (penyucian), kekuatan ruhani, tauhid
Pandangan Didukung hadis sahih, disarankan setelah shalat & sebelum tidur Diberikan langsung kepada Fatimah oleh Nabi, dijaga para imam
Ditekankan oleh Nawawi, Ibnu Hajar, Al-Ghazali Thabathaba’i, Khomeini, Shaduq, Mufid, Shadiq (as); Tujuan Menguatkan jiwa, mengganti kebutuhan duniawi Jalan spiritual menuju kedekatan dengan Allah (qurb ilallah)
Baik ulama Sunni maupun Syiah, sepakat akan keagungan Tasbih Sayyidah Az-Zahra (as). Perbedaannya lebih pada kedalaman penafsiran dan fokus spiritualitas:
• Sunni: Menekankan praktisitas dan keutamaannya dalam amalan zikir harian.
• Syiah: Menekankan warisan ruhani Ahlul Bayt dan kedalamannya dalam tazkiyatun nafs (penyucian jiwa).
🌿 Makna Tasbih Sayyidah Az-Zahra Menurut Ahli Makrifat & Hakikat
🔹 Rangkaian tasbih:
Allāhu Akbar (34x), Alḥamdulillāh (33x), Subḥānallāh (33x)
2. 🌊 Alhamdulillāh – Pengakuan Mutlak atas Rububiyyah; Makna hakikat:Segala pujian bukan karena makhluk hebat, tapi karena Allah sebagai asal semua kebaikan. Ini adalah maqam ridha dan syukur sejati, saat hati tidak melihat kecuali kebaikan dari-Nya.
3. ☀️ Subḥānallāh – Penyucian dari Segala Anggapan dan Penetapan Makna hakikat:Menyucikan Allah dari segala batasan pikiran, bentuk, dan konsepsi. Seseorang yang sampai pada hakikat tasbih akan menyaksikan kemurnian Dzat Allah, bebas dari khayal.
4. 🌱 Tasbih Sebagai Mi’raj Ruhani
Zikir ini bukan sekadar amal biasa, tapi mi’raj ruhani: dari takbir (kesadaran akan keagungan Allah), ke tahmid (kesyukuran), lalu ke tasbih (penyucian total).
5. 💫 Wujud Kesadaran Tauhid Praktis; Bagi arifin, tasbih ini adalah dzikir tauhid amali:
➡️ Menjadikan zikir ini sebagai cermin kesempurnaan ubudiyah (penghambaan).
6. 🕯️ Pendidikan Ruhani dari Nabi kepada Ahlul Nur; Tasbih ini tidak diberikan kepada siapa pun kecuali Sayyidah Fatimah Az-Zahra (as), yang dalam maqam makrifat disebut sebagai:”Zahra = Yang Bercahaya”
7. ⚖️ Keseimbangan Tiga Daya Ruh
• Alhamdulillah → Mengatur syahwat (quwwah syahwiyyah)
• Subhanallah → Mencerahkan akal ruhani (quwwah ‘aqliyyah)
➡️ Membawa ruh menuju tazkiyah (penyucian) dan tajalli (penyingkapan hakikat).
8. 🧩 Dzikir yang Mewakili Keseluruhan Perjalanan Spiritual
Bagi para arif, tiga kalimat ini mewakili seluruh maqamat suluk:
1. Takbir → Fana (meleburkan diri)
2. Tahmid → Syukur (kesadaran nikmat)
3. Tasbih → Ma’rifat (penyaksian keagungan)
9. 🌌 Jembatan dari Kesadaran ke Kehadiran
Zikir ini melatih dzikrullah yang khusyuk, bukan hanya hafalan. Dalam makrifat, tujuannya bukan hanya menyebut nama Allah, tapi menghadirkan Allah.
10. 🗝️ Kunci untuk Tajalli (Penyingkapan Ilahi); Para ahli hakikat meyakini bahwa zikir yang dilakukan terus-menerus dengan niat dan kehadiran hati akan membuka hijab-hijab ruhani, dan membawa pada penyingkapan hakikat Allah (tajalli ilahi).
✨ Kesimpulan dari Pandangan Ahli Makrifat;
Subhanallah Penyucian dari anggapan dan khayal Makrifat & tajalli
•Hadiah ruhani dari Nabi untuk Fatimah Az-Zahra (as).
•Jalan pendekatan kepada Allah bagi mereka yang ingin mengenal-Nya (ahl al-makrifah).
•Kunci ketenangan dan tajalli, bagi yang mengamalkannya dengan kehadiran hati.
Pandangan ahli hakikat Syiah tentang Tasbih Sayyidah Fāṭimah Az-Zahrā (ʿalayhas-salām) sangat dalam dan bercorak irfānī (gnostik). Dalam tradisi Syiah Imamiyah, tasbih ini bukan sekadar amal ibadah, tapi bagian dari suluk ruhani (perjalanan spiritual) menuju Allah. Para arif (ʿurafā’) Syiah mengkaji tasbih ini melalui maqāmāt ruhaniyyah (tingkatan ruh), tauḥīd, dan tajallī Ilāhī (penyingkapan ilahi).
🌺 Tasbih Sayyidah Az-Zahra (as) dalam Irfan Syiah
• 34× Allāhu Akbar
• 33× Alḥamdulillāh
• 33× Subḥānallāh
Disampaikan oleh Rasulullah ﷺ kepada Sayyidah Fāṭimah (as) sebagai dzikir warisan, bukan sekadar ritual.
🔷 Makna Tasbih Menurut Ahli Hakikat Syiah
Imam Khomeini dalam Adabus Salah menyebut: Allāhu Akbar’ adalah pintu pertama fana’ — meruntuhkan keberadaan selain Allah.”
2. 🌈 Alḥamdulillāh – Maqam Ridha dan Syuhūd atas Rububiyyah Segala pujian hakikatnya kembali kepada Allah, karena tiada pemberi selain Dia. Imam Ali Zainal Abidin (as) dalam Sahīfah Sajjadiyyah: Segala puji bagi-Mu atas segala hal — bahkan pada musibah — karena itu dari-Mu.”
Menembus lapisan makhluk dan menyaksikan Allah sebagai pelaku tunggal di balik segala peristiwa.
3. ✨ Subḥānallāh – Tajrīd (Penyucian) Dzat Allah dari Anggapan Makhluk; Allah disucikan dari segala bentuk, batas, arah, dan pemahaman akal.
🔹 Artinya:Hamba melepaskan gambaran tentang Tuhan dalam pikiran, lalu menyaksikan-Nya dengan mata hati.
🟣 1. Imam Khomeini (qs); Dalam Adabus Ṣalāh dan Sirr al-Ṣalāh: “Tasbih ini adalah bentuk ‘miʿrāj’ bagi orang-orang yang tidak mampu melakukan sulūk panjang. Jika dibaca dengan kesadaran hati, ia membawa ruh langsung ke hadirat Allah.”
🟣 2. Ayatullah Bahjat (qs)
Arif besar abad ke-20, berkata: Barang siapa yang membiasakan Tasbih Zahra dengan hati hadir, ia akan diselimuti cahaya zikir hingga dosa tak lagi menarik.”
🟣 3. Allamah Ṭabāṭabā’ī (qs) – Al-Mīzān fī Tafsīr al-Qur’ān
• Menafsirkan QS Al-Ahzab: 41: “Udhkurullāha dzikran katsīrā” → mengacu pada dzikir Ahlul Bayt. Dzikir seperti Tasbih Fāṭimah (as) adalah warisan ruhani yang menjadi bagian dari dzikrullah katsīr.”
🔹 Dalam irfān, dzikir Ahlul Bayt bersumber dari ilmu ladunī, bukan hanya hafalan.
🧠 Pandangan Filsuf Irfani Syiah
🛤️ Maqām Ruhani dalam Tasbih Zahra (as) Kalimat Maqam Irfani Tujuan Ruhani;
Allāhu Akbar; Fana’ Menafikan wujud selain Allah
Alhamdulillah; Ridha & mahabbah Menerima semua dari Allah
Subḥānallāh; Tajalli Menyaksikan keagungan tanpa bentuk
✨ Keistimewaan Menurut Ahli Hakikat Syiah
1. Warisan ilahiah dari Rasul kepada Ahlul Bayt (bukan ijtihad sahabat)
2. Mengandung tiga dimensi tauḥīd:
3. Bisa menggantikan dzikir malam atau zikir panjang — disebut dalam banyak riwayat.
4. Menyinari ruh dan memurnikan hati dari sifat-sifat buruk.
5. Dipraktikkan oleh para Imam Maʿshūm — bukan hanya disarankan.
• Miʿrāj al-ʿārifīn (pendakian spiritual bagi arif)
• Obat hati, dan pengantar ke makrifat sejati
• Jalan untuk masuk ke hadirat Allah, bahkan bagi orang yang tidak punya waktu untuk sulūk berat
“Barang siapa membaca Tasbih Fāṭimah Az-Zahrā dengan hati yang sadar dan cinta, maka dia telah berada di jalan para arif.”
— Imam Jaʿfar aṣ-Ṣādiq (as)
Kisah yang berhubungan dengan Tasbih Sayyidah Fāṭimah Az-Zahrā (ʿalayhas-salām) dari sumber-sumber riwayat, sejarah, dan pengalaman para arif, baik dari kalangan Ahlul Bayt maupun para ulama Syiah:
📌 Pelajaran: Tasbih ini adalah pemberian istimewa, lebih berharga dari materi.
2. 🌟 Keutamaan Melebihi Dunia dan IsinyaSumber: Wasā’il al-Shīʿah
Imam Ali (as) berkata:”Aku tidak pernah meninggalkan Tasbih Fāṭimah sejak Rasulullah mengajarkannya, walau satu malam.”
3. ✨ Dzikir Terbaik setelah Salat
Sumber: Bihār al-Anwār, Jilid 85
Imam Jaʿfar al-Ṣādiq (as) bersabda: “Tidak ada dzikir yang lebih agung setelah salat selain Tasbih Fāṭimah al-Zahrā (as).”
4. 🛡️ Perlindungan Ruhani dari Godaan dan Waswas; Kisah sufi Syiah: Seorang murid arif yang sering tergoda syahwat diberi ijazah oleh gurunya:”Setelah salat, jangan tinggalkan Tasbih Zahra. Amalkan selama 40 hari.”Setelah itu, dia merasakan perubahan jiwa dan ketenangan yang luar biasa.
5. 💔 Mengobati Kesedihan dan Tekanan Batin; Kisah riwayat Imam Muhammad al-Bāqir (as): “Barang siapa dirundung sedih dan ia membaca Tasbih Fāṭimah sebelum tidur, maka Allah akan memasukkan sakinah (ketenangan) ke dalam hatinya.”
6. 🌌 Zikir yang Dikenali di Alam Malakut; Kisah ulama Syiah (Ayatullah Qāḍī Ṭabāṭabā’ī)
Dalam salah satu karamah, seorang murid bermimpi melihat ruh orang saleh bercahaya. Ketika ditanya amalnya, ia menjawab:Aku tidak pernah tinggalkan Tasbih Sayyidah Zahra (as) sejak muda.”
7. 💡 Zikir Pencerah Wajah di Hari Kiamat; Riwayat dari Imam al-Ṣādiq (as):”Wajah orang yang rutin membaca Tasbih Zahra (as) akan bersinar terang di hari kiamat.”
📌 Pelajaran: Zikir ini menanam cahaya (nūr) di wajah dan hati sejak dunia.
8. 🧭 Bimbingan Malaikat kepada Orang Awam; Kisah riwayat Ulama: Seorang wanita buta huruf dan miskin bermimpi malaikat mengajarkannya satu dzikir:Bacalah dzikir putri Nabi sebelum tidur.”Setelah bangun, ia belajar dari ulama bahwa itu adalah Tasbih Zahra.
9. 🕊️ Ritual Dzikir Bagi Para Arif Syiah; Kisah Ayatullah Bahjat (qs):
Dalam dzikir malamnya, ia memulai dengan Tasbih Zahra, baru melanjutkan wirid-wirid irfan. Ia mengatakan:”Barang siapa menjaga zikir ini dengan hati hadir, dia tak akan tergoda oleh dunia.”
10. 🛌 Menggantikan Qiyamul Lail bagi yang Lemah
Riwayat Imam al-Ṣādiq (as):”Barang siapa membaca Tasbih Fāṭimah sebelum tidur, maka itu baginya seperti melakukan salat malam.”
🌺 Penutup: Menghidupkan Warisan Nurani Fāṭimah (as)
Zikir ini bukan sekadar wirid. Ia adalah:
• Hadiah dari Rasul ﷺ kepada Fāṭimah (as)
• Warisan spiritual untuk umat Islam
• Jembatan menuju makrifat, ketenangan, dan tauhid”Cinta kepada Fāṭimah bukan hanya melalui air mata, tapi melalui amal yang diwariskannya.”
— Ucapan seorang Arif
Berikut adalah manfaat dan doa yang terkait dengan Tasbih Sayyidah Fāṭimah Az-Zahrā (ʿalayhas-salām), berdasarkan riwayat para Imam Ahlul Bayt, ulama, dan pengalaman para arif:
🔹 1. Lebih Baik dari Dunia dan Isinya:”Tasbih ini lebih baik bagimu daripada pembantu dan dunia seisinya.”— (Rasulullah ﷺ kepada Sayyidah Fāṭimah, HR. al-Kāfī, Bukhari-Muslim)
🔹 2. Menenangkan Hati dan Menolak Kecemasan; Imam al-Ṣādiq (as):”Barang siapa yang membacanya dengan hati sadar, Allah akan menurunkan sakinah (ketenangan) ke dalam jiwanya.”
🔹 3. Menghapus Dosa-dosa Kecil Tasbih Zahra menghapus dosa seperti daun yang gugur dari pohon.”
(Tafsir Imam al-Bāqir as)
🔹 4. Penerang Kubur dan Wajah di Akhirat; Imam al-Ṣādiq (as):”Wajah orang yang menjaga tasbih ini akan bersinar di hari kiamat.”
🔹 5. Pengganti Qiyām al-Layl (Salat Malam);”Barang siapa terlalu lelah untuk salat malam, maka bacalah Tasbih Zahra sebelum tidur. Itu baginya seperti salat malam.”
(Riwayat dari Imam al-Ṣādiq as)
🔹 6. Menguatkan Jiwa dan Mencegah Kelelahan; Diberikan kepada Sayyidah Fāṭimah sebagai energi ruhani pengganti tenaga jasmani (pembantu rumah).
🔹 7. Membuka Pintu Rezeki;Para ulama Syiah menyebut:”Zikir ini jika dijaga, akan memperluas rizki dan membuka jalan dari arah yang tidak disangka.”
🔹 8. Melindungi dari Godaan Syaitan;”Ayatullah Bahjat berkata: “Barang siapa menjaga zikir ini, maka dosa menjadi berat baginya, dan maksiat jadi tidak menarik.”
🔹 9. Mengangkat Derajat Ruhani Imam Khomeini (qs):”Tasbih ini seperti Miʿrāj (pendakian) bagi ruh, karena ia menyentuh tiga aspek tauhid: dzat, sifat, dan af’al.”
🔹 10. Membuka Pintu Makrifat; “Dengan dzikir ini, hati akan terbangun dari kelalaian dan siap menerima cahaya Ilahi.”
(Mulla Ṣadrā dalam Asfār)
🌺 DOA SEBELUM ATAU SESUDAH TASBIH ZAHRA (AS);
Tasbih Zahra (as) bisa dibaca sebagai zikir setelah salat atau sebelum tidur. Bisa juga disertai doa singkat sebelum atau sesudah, seperti berikut:
🧎♀️ Doa Sebelum Memulai (Niat menghidupkan warisan Ahlul Bayt)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ ذِكْرَكَ نُورًا فِي قَلْبِي، وَارْزُقْنِي تَسْبِيحَ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ بِحُضُورِ الْقَلْبِ وَطَهَارَةِ النَّفْسِ
Ya Allah, jadikanlah zikir-Mu cahaya dalam hatiku, dan karuniakan kepadaku bacaan Tasbih Fatimah al-Zahra dengan kehadiran hati dan kesucian jiwa.”
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ فَاطِمَةَ وَأَبِيهَا وَبَعْلِهَا وَبَنِيهَا، أَنْ تَرْزُقَنِي رِضَاكَ،
وَتَجْعَلَنِي مِنْ عِبَادِكَ الْمُخْلَصِينَ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan hak Fāṭimah, ayahnya, suaminya, dan anak-anaknya, agar Engkau menganugerahiku keridhaan-Mu dan menjadikanku termasuk hamba-hamba-Mu yang ikhlas.”
رَبِّ اجْعَلْنِي مِنَ الذَّاكِرِينَ لَكَ كَثِيرًا
وَمِنَ الْمُخْلِصِينَ فِي طَاعَتِكَ
Ya Rabb, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang banyak mengingat-Mu dan orang-orang yang ikhlas dalam ketaatan kepada-Mu.”QS. Al-Aḥzāb: 35 – bagian dari doa para wali)
Setelah Salat Fardhu Diriwayatkan sebagai zikir utama selepas salat
Sebelum Tidur Sesuai riwayat Rasulullah kepada Sayyidah Fāṭimah
Saat Sedih/Gelisah Untuk menenangkan batin dan memperkuat ruh
Di waktu hening (pagi/bakti malam) Saat hati lebih mudah khusyuk
Pertanyaan ini menarik karena menyentuh dua format tasbih yang sama-sama dikenal dalam zikir harian, namun urutan bacaannya berbeda, yaitu:
🔹 Urutan:
1. Subḥānallāh – 33 kali
2. Alḥamdulillāh – 33 kali
3. Allāhu Akbar – 34 kali
🔹 Total: 100 zikir
🔹 Ini yang disebut oleh sebagian ulama dan masyarakat sebagai “Tasbih Az-Zahra” atau “Tasbih Fatimah” dalam versi urutan yang masyhur di kalangan para sahabat dan ulama setelah shalat.
🔹 Dalilnya (Salah satu versi):
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah ﷺ bersabda:”Barangsiapa yang setiap selesai shalat membaca: Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali, maka itu adalah 100 zikir.”
(HR. Muslim no. 595)
🟩 2. Tasbih yang Dimulai dengan Allāhu Akbar (Takbir)
(Versi asli Tasbih Az-Zahra yang diajarkan Rasulullah kepada Fatimah)🔹 Urutan:
1. Allāhu Akbar – 34 kali
2. Alḥamdulillāh – 33 kali
3. Subḥānallāh – 33 kali
🔹 Total: 100 zikir
🔹 Inilah urutan asli dan khusus yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada Fatimah Az-Zahra untuk dibaca sebelum tidur.
📌 Ringkasan Perbedaan:
Aspek Dimulai dengan Subhanallah Dimulai dengan Allahu Akbar; Urutan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar Allahu Akbar, Alhamdulillah, Subhanallah
Jumlah 33 – 33 – 34 34 – 33 – 33
Waktu Baca Setelah shalat Sebelum tidur
Nama populer Tasbih setelah shalat Tasbih Az-Zahra (asli)
Hadis HR. Muslim, Abu Hurairah HR. Bukhari & Muslim, Ali & Fatimah
✅ Penutup; Kedua versi sama-sama shahih dan diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dalam konteks yang berbeda:
• Setelah shalat → Subhanallah dulu
.• Sebelum tidur → Allahu Akbar dulu.Tidak ada kontradiksi — keduanya bisa diamalkan sesuai waktu dan situasi.
Riwayat-riwayat Ahlul Bayt serta keutamaannya:
🌟 1. Urutan dan Bacaan Tasbih Az-Zahra (Versi Ahlul Bayt)
📜 Riwayat dari Imam Ali bin Abi Thalib (as):”Rasulullah ﷺ mengajarkan kepadaku dan Fatimah (as) suatu dzikir, yang lebih baik daripada dunia dan isinya:
Allahu Akbar (34x), Alhamdulillah (33x), Subhanallah (33x).”
(Bihar al-Anwar, jilid 83, hal. 224)
🔹 Urutan:
1. Allāhu Akbar – 34 kali
2. Alḥamdulillāh – 33 kali
3. Subḥānallāh – 33 kali
Total: 100 zikir⚠️ Ini adalah urutan resmi versi Ahlul Bayt, dan disebut sebagai:”Tasbih Sayyidah Fāṭimah Az-Zahra (as)”
🌹 2. Keutamaan Tasbih Az-Zahra menurut Hadis Ahlul Bayt
(Wasā’il al-Shī‘ah, jilid 4, hal. 1024)
✅ B. Menjaga hati dan memperkuat ruhani; Imam Muhammad al-Baqir (as) berkata:
“Barang siapa yang membacanya setelah setiap shalat fardhu, maka ia tidak akan termasuk orang-orang yang celaka.”📚 (Referensi: Wasā’il al-Shī‘ah, Mishkat al-Anwar, Bihar al-Anwar)
🧠 3. Makna Spiritual dan Filosofis (versi Ahlul Bayt)
◾ Allahu Akbar (34x)
Mengakui bahwa Allah lebih besar dari segalanya — termasuk masalah, ego, dan dunia.
◾ Alhamdulillah (33x)
Mengajarkan syukur dan ridha atas takdir Allah.
◾ Subhanallah (33x)
Menyucikan Allah dari segala kekurangan dan dari penyifatan manusia.
➡️ Imam Ali Zainal Abidin (as) mengatakan bahwa zikir ini menenangkan jiwa, menyembuhkan kesedihan, dan menjaga kesucian hati dalam menghadapi dunia.
📿 4. Waktu Pelaksanaan (versi Ahlul Bayt)
Praktik Setelah shalat fardhu dan sebelum tidur; Manfaat spiritual Menentramkan jiwa, memperkuat ruhani, bentuk syukur
Doa ; Setelah Tasbih Az Zahra ;
Doa Yang Sangat Agung”;
Doa Labaik Yaa Robbi wa Sa’daik
Dari Wahb bin ‘Abd Rabbih, ia berkata: Aku mendengar Abu Abdillah (Imam Ja‘far al-Shadiq as) berkata: “Barangsiapa membaca Tasbih az-Zahra’ (Fatimah) ‘alaihas-salam, dengan memulainya dengan mengucapkan takbir kepada Allah ‘Azza wa Jalla sebanyak 34 kali, lalu bertasbih sebanyak 33 kali, dan menyambungkan tasbih dengan takbir, kemudian memuji Allah (tahmid) sebanyak 33 kali, dan menyambungkan tahmid dengan tasbih, lalu mengucapkan (setelah menyelesaikan tahmid): “Semoga Allah mengampuni seluruh dosanya, dan memberikan keselamatan kepadanya pada hari itu, jam itu, bulan itu, dan tahun itu, sampai datangnya satu tahun penuh, dari kefakiran, kekurangan, kegilaan, lepra, belang (vitiligo), kematian yang buruk, dan dari setiap bencana yang turun dari langit ke bumi. Dan dicatat baginya kesaksian keikhlasan dengan segala pahalanya hingga hari Kiamat, dan pahalanya adalah surga selama-lamanya.
” Aku bertanya kepadanya: Apakah semua ini (keutamaan tersebut) diperoleh jika ia membacanya setiap hari selama satu tahun penuh? Maka beliau menjawab: Tidak. Tetapi, ini adalah bagi orang yang membacanya sekali saja dalam setahun, maka akan dicatat dan diberikan pahala baginya sampai hari, jam, dan bulan yang sama pada tahun berikutnya.”
١)، بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
٢)، ٱللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
٣)، لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ
٤)، إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّ
يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
٥)، لَبَّيْكَ رَبَّنَا لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ
٦)، ٱللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
٧)، وَعَلَىٰ أَهْلِ بَيْتِ مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ ذُرِّيَّةِ مُحَمَّدٍ
٨)، وَٱلسَّلَامُ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
٩)، وَأَشْهَدُ أَنَّ ٱلتَّسْلِيمَ مِنَّا لَهُمْ
١٠)، وَٱلِٱئْتِمَامَ بِهِمْ، وَٱلتَّصْدِيقَ لَهُمْ
١١)، رَبَّنَا آمَنَّا وَصَدَّقْنَا وَٱتَّبَعْنَا ٱلرَّسُولَ
فَٱكْتُبْنَا مَعَ ٱلشَّاهِدِينَ
١٢)، ٱللَّهُمَّ صُبَّ رِزْقًا عَلَيْنَا صَبًّا صَبًّا
١٣)، بَلَاغًا لِلْآخِرَةِ وَٱلدُّنْيَا، مِنْ غَيْرِ كَدٍّ وَلَا نَكَدٍ
١٤)، وَلَا مَنَّةَ أَحَدٍ مِّنْ خَلْقِكَ، ٱلْوَاسِعَةَ مِنْ رِزْقِكَ، وَطَيِّبًا مِّنْ سَعْيِكَ، مِنْ يَدِكَ ٱلْمَلْأَىٰ،
لَا مِنْ أَيْدِي لِئَامِ خَلْقِكَ، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
١٥)، ٱللَّهُمَّ ٱجْعَلِ ٱلنُّورَ فِي بَصَرِي
١٦)، وَٱلْبَصِيرَةَ فِي دِينِي
١٧)، وَٱلْيَقِينَ فِي قَلْبِي
١٨)، وَٱلْإِخْلَاصَ فِي عَمَلِي
١٩)، وَٱلسَّعَةَ فِي رِزْقِي
٢٠)، وَذِكْرَكَ بِٱللَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ عَلَىٰ لِسَانِي
٢١)، وَٱلشُّكْرَ لَكَ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي
٢٢)، ٱللَّهُمَّ لَا تَحْجُزْنِي حَيْثُ نَهَيْتَنِي
٢٣،) وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَنِي
٢٤)، وَٱرْحَمْنِي إِذَا تَوَفَّيْتَنِي
٢٥)، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
٢٦)، صَلَّى ٱللَّهُ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
٢٧)، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ ٱلرَّاحِمِينَ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
Tiada tuhan selain Allah.
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi.
Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam dengan sebenar-benarnya salam. Aku penuhi panggilan-Mu wahai Tuhan kami, aku penuhi panggilan-Mu dan segala keberkahan dari-Mu.
Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan kepada Ahlul Bait Muhammad, dan kepada keturunan Muhammad. Salam sejahtera atas beliau dan atas mereka semua, serta rahmat Allah dan berkah-Nya.
Aku bersaksi bahwa salam kami kepada mereka, dan ketundukan serta kepemimpinan kami mengikuti mereka, dan keyakinan serta pembenaran kami kepada mereka.
Wahai Tuhan kami, kami telah beriman, membenarkan (risalah), dan mengikuti Rasul. Maka catatlah kami bersama orang-orang yang memberi kesaksian.
dan bukan berasal dari pemberian makhluk-Mu, melainkan dari keluasan rezeki-Mu, dan dari hasil jerih payah-Mu yang suci, dari tangan-Mu yang Maha Kaya,
bukan dari tangan-tangan hina makhluk-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
dan keikhlasan dalam amal perbuatanku, dan keluasan dalam rezekiku, dan zikir-Mu siang dan malam senantiasa di lisanku,
dan syukur kepada-Mu selama Engkau membiarkanku hidup.
Ya Allah, janganlah Engkau menahanku pada tempat yang Engkau larang, dan berkahilah apa yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan rahmatilah aku apabila Engkau mewafatkanku.
Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Semoga Allah mencurahkan salawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih di antara para penyayang.
Mohon Doa!!!!
Comments
Post a Comment