Iman, Kufur, Sak ; dari Hikmah Imam Ali as

 32). وَسُئِلَ عَنِ اْلإِيْمَانِ، 

فَقَالَ:اَلإِيْمَانُ عَلَى أَرْبَعِ دَعَائِمِ:

 عَلَى الصَّبْرِ وَالْيَقِيْنِ وَالْعَدْلِ وَالْجِهَادِ

Amirul mukminin a.s. ditanya tentang keimanan, lalu ia berkata ; Iman berdiri di atas empat kaki; Kesabaran 

Keyakinan Keadilan Jihad

وَالصَّبْرُ مِنْهَا عَلَى أَرْبَعِ شُعَبٍ: عَلىَ الشَّوْقِ وَالشَّفَقِ وَالزُّهْدِ وَالتَّرَقُّبِ

Kesabaran  mempunyai empat aspek:

Gairah Takut Zuhud Antisipasi (akan kematian)

فَمَنِ أشْتَاقَ إِلَى الْجَنَّةِ سَلاَ عَنِ الشَّهَوَاتِ 

Maka barangsiapa bergairah untuk surga, ia akan mengabaikan hawa nafsunya

وَمَنْ أَشْفَقَ مِنَ النَّارِ اجْتَنَبَ الْمُحَرَّمَاتِ 

Barangsiapa takut akan api (neraka), ia akan menahan diri dari perbuatan yang terlarang 

وَمَنْ زَهِدَ فِي الدُّنْيَا اِسْتَهَانَ باِلْمُصِيْبَاتِ 

Barangsiapa zuhud dengan dunia maka dia harus tangguh menghadapi ujian

وَمَنِ أرْتَقَبَ الْمَوْتَ سَارَعَ إِلَى الْخَيْرَاتِ

Barangsiapa mengantisipasi kematian ia akan bergegas kepada amal baik

وَالْيَقِيْنُ مِنْهَا عَلَى أَرْبَعِ شُعَبٍ: عَلَى تَبْصِرَةِ الْفِطْنَةِ وَتَأَوُّلِ الْحِكْمَةِوَمَوْعِظَةِ الْعِبْرَةِ وَسُنَّةِ اْلأَوَّلِيْنَ

Keyakinan juga mempunyai empat aspek :

Penglihatan yang bijaksana. Kecerdasan dan pengertian. Menarik pelajaran dari hal-hal yang          mengandung pelajaran. Mengikuti contoh orang-orang  sebelumnya

فَمَنْ تَبَصَرَ فِي الْفِطْنَةِ تَبَيَّنَتْ لَهُ الْحِكَمَةُ 

Oleh karena itu, barangsiapa melihat dengan bijaksana, pengetahuan bijaksana akan terwujud kepadanya

وَمَنْ تَبَيَّنَتْ لَهُ الْحِكْمَةُ عَرَفَ الْعِبْرَةَ 

dan barangsiapa yang terwujud padanya pengetahuan bijaksana maka ia akan menilai obyek-obyek yang mengandung pelajaran

وَمَنْ عَرَفَ الْعِبْرَةَ فَكَأَنَّمَا كَانَ فِي اْلأَوَّلِيْنَ

Barangsiapa menilai obyek-obyek yang mengandung pelajaran, samalah dia dengan orang-orang yang terdahulu.

وَالْعَدْلُ مِنْهَا عَلَى أَرْبَعِ شُعَبٍ: عَلَى غَائِصِ الْفَهْمِ وَغَوْرِ الْعِلْمِ وَزُهْرَةِ الْحُكْمِ وَرَسَاخَةِ الْحِلْمِ

Keadilan mempunyai empat aspek : 

Pemahaman yang tajam. Pengetahuan yang mendalam.Kemampuan yang baik untuk memutuskan. Ketabahan yang kukuh.

فَمَنْ فَهِمَ عَلِمَ غَوْرَ الْعِلْمِ 

Oleh karena itu, barangsiapa yang memahami akan mendapatkan kedalaman pengatahuan

وَمَنْ عَلِمَ غَوْرَ الْعِلْمِ صَدَرَ عَنْ شَرَائِعِ الْحُكْمِ

Barangsiapa mendapatkan kedalaman pengetahuan, ia meminum dari sumber keadilan

وَمَنْ حَلُمَ لَمْ يُفَرِّطْ فِى أَمْرِهِ وَعَاشَ فِي النَّاسِ حَمِيْدًا

Dan barangsiapa berlaku sabar maka ia tak akan melakukan perbuatan jahat dalam urusannya, dan  akan menjalani kehidupan yang terpuji diantara manusia

وَالْجِهَادُ مِنْهَا عَلَى أَرْبَعِ شُعَبٍ: عَلَى اْلأَمْرِ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيِ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالصِّدْقِ فِي الْمَوَاطِنِ وَشَنَآنِ الْفَاسِقِيْنَ

Jihad juga mempunyai empat aspek:

Menyuruh orang berbuat baik 

Mencegah orang berbuat kemungkaran

Berjuang [di jalan Allah] dengan ikhlas  dan teguh pada setiap kesempatan Membenci yang mungkar

فَمَنْ أَمَرَ بِالْمَعْرُوْفِ شَدَّ ظُهُوْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ

Maka barangsiapa menyuruh orang lain berbuat baik, ia memberikan kekuatan kepada kaum mukmin

وَمَنْ نَهَى عَنِ الْمُنْكَرِ أَرْغَمَ أُنُوفَ الْكَافِرِيْنَ

Barang siapa menghentikan orang lain dari kemungkaran,ia menghinakan orang kafir

وَمَنْ صَدَقَ فِي الْمَوَاطِنِ قَضَى مَا عَلَيْهِ

Barangsiapa berjuang dengan ikhlas pada segala kesempatan, ia melaksanakan seluruh kewajibannya

وَمَنْ شَنِىءَ الْفَاسِقِيْنَ وَغَضِبَ لِلَّهِ، غَضِبَ اللهُ لَهُ وَأَرْضَاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dan barangsiapa membenci yang mungkar dan menjadi marah demi Allah maka Allah akan marah untuk kepentingan dia dan akan tetap meridhainya pada Hari Pengadilan.

أَلْكُفْرُ عَلَى اَرْبَعِ دَعَائِمٍ:

Kekafiran berdiri pada empat topangan:

عَلَى التَّعَمُّقِ، وَالتَّنَازُعِ، وَالزَّيْغِ، وَالشِّقَاقِ: 

1. Mengumbar hawa nafsu
2. Saling bertengkar
3. Menyeleweng dari kebenaran
4. Perpecahan

فَمَنْ تَعَمَّقَ لَمْ يُنِبْ إِلَى الْحَقِّ

Maka barangsiapa mengumbar hawa nafsu, ia tidak akan cenderung kepada yang benar

وَمَنْ كَثُرَ نِزَاعُهُ بِالْجَهْلِ 

Barangsiapa banyak bertengkardalam kejahilan 

دَامَ عَمَاهُ عَنِ الْحَقِّ 

akan selalu buta terhadap yang benar

 وَمَنْ زَاغَ سَاءَتْ عِنْدَهُ الْحَسَنَةُ 

Barangsiapa menyeleweng dari kebenaran, baginya baik menjadi buruk 

وَحَسُنَتْ عِنْدَهُ السَّيِّئَةُ، وَسَكَر سُكْرَ الضَّلاَلَةِ

dan buruk menjadi baik dan ia tetap mabuk dengan kesesatan

 وَمَنْ شَاقَّ وَعُرَتْ عَلَيْهِ طُرُقُهُ 

Barangsiapa membuat perpecahan (dengan Allah dan Rasul-Nya), 

وَأَعْضَلَ عَلَيْهِ أَمْرُهُ، وَضَاقَ عَلَيْهِ مَخْرَجُهُ.

Jalannya menjadi sulit,urusan menjadi rumit dan jalan keluarnya menjadi susah.

وَالشَّكُّ عَلَى أَرْبَعِ شُعَبٍ

Keraguan mempunyai empat aspek :

عَلَى التَّمَارِي، وَالْهَوْلِ، وَالتَّرَدُّدِ، وَاْلاِسْتِسْلاَمِ

1. Ketidaknalaran
2. Ketakutan 
3. Kegoyahan 
4. Penyerahan tak semestinya kepada segala  sesuatu.

 فَمَنْ جَعَلَ الْمِرَاءَ دَيْدَنَا لَمْ يُصْبِحْ لَيْلُهُ

Maka barangsiapa menempuh ketidaknalaran sebagai jalannya,
baginya tak ada fajar setelah malam

 وَمَنْ هَالَهُ مَا بَيْنَ يَدَيْهِ نَكَصَ عَلَى عَقِبَيْهِ

Orang yang takut akan apa yang menimpanya 
harus lari tunggang langgang

 وَمَنْ تَرَدَّدَ فِي الرَّيْبِ وَطِئَتْهُ سَنَابِكَ الشَّيَاطِيْنِ 

Orang yang goyah dalam keraguan, iblis akan menginjak-injaknya

 وَمَنِ اسْتَسْلَمَ لِهَلَكَةِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ هَلَكَ فِيْهِمَا.

Dan orang yang menyerah kepada kebinasaan dunia dan akhirat, akan binasa di dunia dan akhirat.

Comments

Popular posts from this blog

Amalan Akhir & Awal Tahun ; Amalan Bulan Muharram ; Ziarah Imam Husein as dan Syuhada Karbala

Doa-doa Cepat Terkabul (Sari’ Al-Ijaabah) Dari; Imam Ali as dan Imam Musa as

Doa Pendek untuk Semua Penyakit