Tujuh Musibah Besar; Kita Mesti Berlindung kepada Allah darinya
سَبْعُ مَصَائِبَ عِظَامٍ
«يَا أَيُّهَا ٱلنَّاسُ، سَبْعُ مَصَائِبَ عِظَامٍ،
نَعُوذُ بِٱللَّهِ مِنْهَا:
عَالِمٌ زَلَّ، وَعَابِدٌ مَلَّ، وَمُؤْمِنٌ خَلَّ، وَمُؤْتَمَنٌ غَلَّ، وَغَنِيٌّ أَقَلَّ، وَعَزِيزٌ ذَلَّ، وَفَقِيرٌ ٱعْتَلَّ».
فَقَامَ إِلَيْهِ رَجُلٌ، فَقَالَ: صَدَقْتَ يَا أَمِيرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ، أَنْتَ ٱلْقِبْلَةُ إِذَا مَا ضَلَلْنَا، وَٱلنُّورُ إِذَا مَا أَظْلَمْنَا، وَلَكِنْ نَسْأَلُكَ عَنْ قَوْلِ ٱللَّهِ سُبْحَانَهُ:
{ٱدْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ}، فَمَا بَالُنَا نَدْعُو فَلَا نُجَابُ؟
قَالَ (عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ): إِنَّ قُلُوبَكُمْ خَانَتْ بِثَمَانِ خِصَالٍ:
1. أُولَاهَا: إِنَّكُمْ عَرَفْتُمُ ٱللَّهَ فَلَمْ تُؤَدُّوا حَقَّهُ كَمَا أَوْجَبَ عَلَيْكُمْ، فَمَا أَغْنَتْ عَنْكُم مَعْرِفَتُكُمْ شَيْئًا.
2. ٱلثَّانِيَةُ: إِنَّكُمْ آمَنْتُمْ بِرَسُولِهِ، ثُمَّ خَالَفْتُمْ سُنَّتَهُ، وَأَمَتُّمْ شَرِيعَتَهُ، فَأَيْنَ ثَمَرَةُ إِيمَانِكُمْ؟
3. ٱلثَّالِثَةُ: إِنَّكُمْ قَرَأْتُمْ كِتَابَهُ ٱلْمُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ، فَلَمْ تَعْمَلُوا بِهِ، وَقُلْتُمْ: سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا، ثُمَّ خَالَفْتُمْ.
4. ٱلرَّابِعَةُ: إِنَّكُمْ قُلْتُمْ: إِنَّكُمْ تَخَافُونَ مِنَ ٱلنَّارِ، وَأَنْتُمْ فِي كُلِّ وَقْتٍ تُقَدِّمُونَ إِلَيْهَا بِمَعَاصِيكُمْ، فَأَيْنَ خَوْفُكُمْ؟
5. ٱلْخَامِسَةُ: إِنَّكُمْ قُلْتُمْ: إِنَّكُمْ تَرْغَبُونَ فِي ٱلْجَنَّةِ، وَأَنْتُمْ فِي كُلِّ وَقْتٍ تَفْعَلُونَ مَا يُبَاعِدُكُمْ مِنْهَا، فَأَيْنَ رَغْبَتُكُمْ فِيهَا؟
6. ٱلسَّادِسَةُ: إِنَّكُمْ أَكَلْتُمْ نِعْمَةَ ٱلْمَوْلَى، وَلَمْ تَشْكُرُوهَا.
7. ٱلسَّابِعَةُ: إِنَّ ٱللَّهَ أَمَرَكُمْ بِعَدَاوَةِ ٱلشَّيْطَانِ، وَقَالَ: {إِنَّ ٱلشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا}، فَعَادَيْتُمُوهُ بِغَيْرِ قَوْلٍ، وَوَالَيْتُمُوهُ بِغَيْرِ مُخَالَفَةٍ.
8. وَٱلثَّامِنَةُ: إِنَّكُمْ جَعَلْتُمْ عُيُوبَ ٱلنَّاسِ نُصْبَ أَعْيُنِكُمْ، وَعُيُوبَكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ، تَلُومُونَ مَنْ أَنْتُمْ أَحَقُّ بِٱللَّوْمِ مِنْهُ.
فَأَيُّ دُعَاءٍ يُسْتَجَابُ لَكُمْ مَعَ هٰذَا؟ وَقَدْ سَدَدْتُمْ أَبْوَابَهُ وَطُرُقَهُ.
فَٱتَّقُوا ٱللَّهَ، وَأَصْلِحُوا أَعْمَالَكُمْ، وَأَخْلِصُوا سَرَائِرَكُمْ، وَأْمُرُوا بِٱلْمَعْرُوفِ، وَٱنْهَوْا عَنِ ٱلْمُنْكَرِ، فَيَسْتَجِيبِ ٱللَّهُ لَكُمْ دُعَاءَكُمْ.
Tujuh Musibah Besar
Al-‘Allāmah al-Majlisī (rahimahullāh) meriwayatkan dari Kitab Da‘āim al-Dīn, bahwa diriwayatkan dalam Kitab al-Tanbīh, dari Amirul Mukminin (as), bahwa beliau pernah berkhutbah pada hari Jumat dengan khutbah yang fasih dan penuh makna. Di akhir khutbahnya beliau berkata:
“Wahai manusia! Ada tujuh musibah besar yang kita memohon perlindungan kepada Allah darinya:
(2) Seorang ahli ibadah yang bosan,
(3) Seorang mukmin yang dilepaskan (dibiarkan tanpa bantuan),
(4) Seorang yang dipercaya yang berkhianat,
(5) Seorang kaya yang menjadi miskin,
(6) Seorang mulia yang menjadi hina,
(7) Seorang fakir yang jatuh sakit.”
{Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untuk kalian} [QS. Ghāfir: 60]
Beliau (as) menjawab: “Hati kalian telah mengkhianati kalian dalam delapan hal:”
1. Pertama: Kalian mengenal Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya sebagaimana yang diwajibkan kepada kalian. Maka, apa gunanya pengenalan kalian kepada-Nya?
2. Kedua: Kalian beriman kepada Rasul-Nya, namun kalian menyelisihi sunahnya dan mematikan syariatnya. Maka, di mana buah dari keimanan kalian?
3. Ketiga: Kalian membaca kitab-Nya yang diturunkan kepada kalian, namun kalian tidak mengamalkannya. Kalian berkata: “Kami dengar dan kami taat”, lalu kalian malah menyelisihinya.
4. Keempat: Kalian berkata bahwa kalian takut neraka, tetapi setiap saat kalian justru mendekatkannya melalui kemaksiatan kalian. Maka, di mana rasa takut kalian?
5. Kelima: Kalian berkata kalian menginginkan surga, tetapi setiap saat kalian melakukan apa yang menjauhkan kalian darinya. Maka, di mana keinginan kalian terhadapnya?
6. Keenam: Kalian menikmati nikmat Tuhan, tetapi tidak mensyukurinya.
{Sesungguhnya setan adalah musuh bagi kalian, maka jadikanlah dia musuh} [QS. Fāṭir: 6],
tetapi kalian memusuhinya hanya dengan ucapan, dan kalian malah bersahabat dengannya tanpa ada perlawanan.
8. Kedelapan: Kalian menjadikan aib orang lain di depan mata kalian, tetapi aib kalian sendiri kalian taruh di belakang punggung kalian. Kalian mencela orang yang lebih pantas kalian beri maaf.
Maka, doa macam apa yang akan dikabulkan untuk kalian dalam keadaan seperti ini? Padahal kalian telah menutup seluruh pintu dan jalannya.
Bertakwalah kepada Allah! Perbaikilah amal perbuatan kalian! Ikhlaskanlah hati dan rahasia kalian! Tegakkanlah amar ma’ruf dan nahi munkar, niscaya Allah akan mengabulkan doa kalian.”
(Sumber : Al Bihar juz 90 hal 376-377)
Semoga bermanfaat!!!!
Mohon doa!!!!
Comments
Post a Comment